Daya : ” Kabut !!! “
Saya : ” Tidak !!! “
Daya : ” Kabut !!! “
Saya : ” Tidak !!! “
Enam jam kemudian…..
Daya : ” Khannnn kabut !!! “
Saya : “Zxmhg#$?+&” (pura-pura lupa)
Sahabat lasak, cerita lasak kami kali ini jalan-jalan ke kabupaten Samosir, Sumatra Utara. Kalau sudah berbicara tentang Samosir, tentu tidak bisa dipisahkan dengan danau Toba. Tapi perjalanan kami kali ini tidak seperti biasa. Saat tiba di Samosir, kami nyaris tidak melihat danau Toba. Danau vulcano terbesar di dunia ini hilang tertutup asap. Huhu 🙁
Cerita 8 Sekawan
Kisah berawal ketika saya dan Awi hendak berwisata ke Samosir. Supaya lebih ramai dan hemat, saya mengajak beberapa kawan lainnya, yaitu Daya, Hans dan Dian. Lalu Dian mengajak kawannya, yaitu Nova dan Silvi. Kuota akhirnya full. Kami pun sharing cost menyewa mobil Avanza milik Sani Tanjung, sekaligus sebagai sopirnya.
Akhirnya waktu yang disepakati tiba. Sayangnya, keadaan kurang baik. Sudah dua hari kota Medan diselimuti kabut asap kiriman. Karena tidak mungkin dibatalkan, akhirnya kami tetap jalan, dengan harapan asap tak sampai ke Samosir. Saya dan Awi berangkat dari Banda Aceh dengan bus malam. Setelah +- 12 jam perjalanan, akhirnya sampai di kota Medan. Tanpa mandi, kami langsung ke titik kumpul. Lama juga kami saling tunggu, hingga akhirnya sekitar pukul 9 pagi kami berangkat. Walaupun kami semua baru saling kenal, tapi kami semua langsung akrab.
Sahabat lasak, yuk ikuti perjalanan kami selama 2 hari mengelilingi Samosir, sebuah negeri yang indah bak kepingan syurga.
Hari Pertama
1. Menara Pandang Tele
Dari kota Medan ke Samosir lumayan jauh. Jaraknya +- 185 km melalui Brastagi, Kabanjahe, Merek dan Jalan Sidikalang. Kondisi jalanan relatif mulus, kecuali jalan lintas Sidikalang – Dolok Sanggul yang banyak lubang. Setelah +- 6 jam, akhirnya kami sampai di Menara Pandang Tele, destinasi pertama kami.
Menara Pandang Tele, berada di desa Turpuk Limbong, kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Menara ini salah satu tempat terbaik memandang danau Toba. Tapi sayang, danau Toba tak terlihat sama sekali. Kami hanya melihat hamparan kabut putih karena asap.
Tiket memasuki Menara Pandang Tele banyak mengalami perubahan, dari Rp. 2.000,- , lalu Rp. 5.000,- dan sekarang ini Rp. 7.000,- /orang.
Fasilitas di Menara Pandang Tele cukup lengkap. Ada kantin, toilet dan mushala. Di sini kami beristirahat lumayan lama. Selain merenggangkan badan, kami mengisi perut yang sejak tadi keroncongan.
Baca juga : Segarnya Gegado Lampung
Salah satu bekal kami adalah telur dadar ala Korea buatan Hans.
2. Air Terjun Efrata
Tak mau terus terlena di Menara Pandang Tele, kami melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya, yaitu air terjun Efrata. Air terjun ini tak jauh dari Menara Pandang Tele, yaitu di desa Sosor Dolok, kecamatan Harian, Harian, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara. Jalan yang kami lalui berkelok-kelok dan curam.
Pemandangan persawahan di desa Harian ini sangat indah. Hamparan padi yang mulai menguning tampak indah di sawah yang berundak-undak.
Setelah berjalan +- 20 menit, akhirnya kami sampai ke air terjun Efrata yang eksotis. Air terjun Efrata ini di sebut juga dengan nama sampuran Efrata. Ketinggian air terjun +- 26 meter. Air tampak megah menjuntai. Rasanya asik sekali bermain-main di bawah air terjun. Apalagi saat tampias air menerpa wajah kami. Segar sekali.
Tiket parkir kendaraan di air terjun Efrata adalah Rp. 20.000,-/ mobil dan Rp. 7.000,- /orang.
Puas memandangi air terjun Efrata, perjalanan kami lanjutkan ke air terjun Nai Sogop.
3. Air Terjun Nai Sogop
Sahabat lasak, danau Toba memang dikelilingi oleh air terjun. Banyak sekali air terjun yang berada di sekitar danau Toba. Air terjun Nai Sogop atau Hadabuan Nai Sogop ini memang tidak sepopuler air terjun Efrata dan air terjun Sipiso-piso. Tapi keindahannya tak kalah mempesona. Air terjun Hadabuan Nai Sogop ini berada di desa Sarimarrihit, kecamatan Sianjur Mula Mula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Inilah pintu gerbang menuju air terjun Hadabuan Nai Sogop. Kami semua tampak semangat.
Banyak hal menarik yang kami jumpai saat menuju air terjun Nai Sogop ini, diantaranya adalah rumah yang terbuat dari tanah dan juga rumah khas Batak yang masih di huni oleh penduduk setempat.
Rumah tanah ini usianya sudah mencapai +-250 tahun lebih. Rumah ini mungkin hanya satu-satunya rumah tanah yang ada di Samosir. Tidak hanya lantainya yang masih beralaskan tanah, tetapi dinding rumahnya juga terbuat dari tanah.
Rumah tua yang terbuat dari tanah ini dihuni oleh Opung Boina Boru Sagala. Opung Sagala ini sudah sangat tua. Menurut salah satu cucunya, usianya sudah hampir 100 tahun.
Di rumah khas Batak inilah kami melapor, membayar tiket dan parkir kendaraan. Tiket masuk ke air terjun Nai Sogop adalah Rp. 7.000,- /orang.
Untuk sampai ke air terjun, kita harus berjalan kaki menyusuri perbukitan. Kondisi jalan yang menanjak membuat kami sedikit kelelahan.
Hans, Daya dan Awi. Mereka bertiga paling semangat menyusuri jalan setapak di perbukitan menuju air terjun Nai Sogop.
Setelah berjalan +- 20 menit, akhirnya kami sampai ke air terjun Nai Sogop. Cantik !!!
Baca juga : Pesona Air Terjun Peucari
Air terjun Hadabuan Nai Sogop ini terjun diantara tebing. Indah sekali.
Hari menjelang senja. Kami tidak bisa lagi berlama-lama. Setelah lumayan puas berfoto-foto, kami pamit dan berbalik arah menuju kota Pangururan. Panguruan adalah ibukota kabupaten Samosir. Di kota ini kami makan malam lalu check in di salah satu penginapan di kawasan Aek Rangat, Samosir.
Hari Kedua
1. Bukit Kapur Aek Rangat
Sahabat lasak, udara di Pangururan, Samosir ini cukup sejuk. Jika malam, kisaran suhunya antara 15 – 18 derajat. Makanya cocok sekali jika malam hari kita berendam di air hangat alami yang ada di kawasan Aek Rangat ini.
Aek Rangat artinya air hangat. Di kawasan ini, hampir setiap rumah menyediakan tempat untuk mandi air hangat. Ada yang berbentuk kolam renang dan ada yang hanya kolam mandi biasa. Biasanya kita mandi gratis dengan catatan kita belanja di kedai tempat kita mandi.
O iya, jika sedang berada di Samosir, wajib kita coba sarapan spaghettinya orang Batak, yaitu Mi Gomak.
Mi Gomak ini menggunakan mi yang besar-besar atau disebut juga mi lidi, lalu di siram dengan kuah sayur lodeh.
Masih diseputaran Aek Rangat, destinasi kami selanjutnya adalah bukit kapur. Area ini cukup luas dan sudah ada jalur trekking. Bukit ini merupakan bukit sumber air panas yang mengalir di kawasan Aek Rangat.
Berjalan di bukit kapur ini gratis, karena ini adalah kawasan umum.
2. Pasir Putih Situngkir
Hari kedua di Samosir, suasana masih berkabut. Danau Toba masih tak terlihat, kecuali jika kita mendekat ke tepi danau. Untuk itu kami memilih pantai Pasir Putih Situngkir untuk menyapa danau Toba.
Pantai Pasir Putih Situngkir berada di desa Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Layaknya pantai di air laut, pantai di danau Toba juga mempunyai pasir. Di pantai ini banyak aktifitas yang bisa kita lakukan, seperti main banana boat, jetski dan perahu bebek.
Tiket masuk pantai adalah Rp. 3.000,-/orang. Di sini kami hanya sebentar saja, sekedar mencuci muka dengan air danau, lalu berjalan mengelilingi pantai.
3. Danau Sidihoni
Sahabat Lasak, pernah dengar tentang danau di atas danau? Nah, danau tersebut adalah danau Sidihoni, danau Sipalionggang dan danau Aek Natonang. Tapi pada kesempatan ini, kami hanya mengunjungi danau Sidihoni.
Perjalanan menuju danau Sidihoni sebenarnya tidak terlalu jauh dari kota Pangururan. Kita hanya berjalan ke arah bukit. Tetapi karena akses jalan yang kurang bagus akhirnya perjalanan kami menjadi lambat.
Inilah danau Sidihoni, danau di atas danau yang berada di Samosir. Danau ini tidak terlalu luas. Sehari-harinya, kawasan ini tidak terlalu ramai. Bahkan saat itu hanya kami yang berwisata ke danau Sidihoni.
Tiket masuk kawasan danau Sidihoni ini gratis. Kita tinggal parkir saja di tepi danau.
Selain danau, ada padang rumput yang cukup luas. Di padang rumput inilah kami bersantai. Tetapi di padang rumput ini kami tidak bisa leluasa. Ada beberapa kerbau yang sepertinya terusik melihat kedatangan kami.
Pemandangan padang rumput ini sangat indah. Di sinilah kami banyak berfoto.
Kerbau ini mengejar kami selagi di padang rumput. Kami yang sedang asik berfoto, sontak berlari karena di kejar kerbau.
Pernah dengar magic mushroom atau jamur tahi kerbau? Bagi sebagian orang di Samosir, jamur yang tumbuh di kotoran kerbau atau sapi ini di jadikan bahan untuk mabuk / berhalusinasi.
Sahabat lasak, puas menikmati danau Sidihoni, kami melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya, yaitu Pintu Batu.
4. Pintu Batu
Pintu Batu adalah sebuah kawasan tepian danau Toba. Lokasinya dekat dengan pelabuhan penyebrangan Pintu Batu – Sihotang, Samosir. Di kawasan ini terdapat sumber mata air panas. Tetapi tujuan kami kemari adalah untuk menikmati danau Toba dengan pemandangan gunung Sihotang. Sayangnya kabut asap masih menyelimuti kawasan ini.
Lokasi ini berada di belakang rumah makan Nasional Sampean Nauli Rianiate. Jadi kita hanya minta ijin dan membayar parkir atau singgah membeli makanan atau minuman di kedai ini.
Pintu Batu menjadi destinasi terakhir kami di Samosir. Sebelum akhirnya kami harus kembali ke Medan.
Akhir Perjalanan
Usai sudah perjalanan kami di Samosir. Negeri yang sangat indah bak kepingan surga. Meskipun kabut asap melanda, tapi keindahannya tetap menarik untuk dikunjungi. Setelah makan siang di kota Pangururan, kami berangkat menuju Medan. Artinya kami harus kembali menempuh perjalanan +- 6 jam. Tapi perjalanan tidak terasa lama karena sepanjang jalan kami banyak bercerita. Bahkan kami sempatkan singgah di kebun jeruk Berastagi.
Di Brastagi banyak sekali kebun jeruk petik sendiri. Jadi kita bisa makan sepuasnya dan hanya membayar jeruk yang kita bawa pulang.
Inilah cerita perjalanan kami selama 2 hari menjelajahi Samosir. Kerbersamaan selama 2 hari membuat kami berat untuk berpisah. Tetapi meskipun kami berpisah, pertemanan harus tetap terjalin.
Minggu, 19 April 2020
” Selama pandemi virus Covid-19, jangan lasak dulu ya, di rumah lebih baik”
Kaki Lasak : Travel & Food Blogger
Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Kaki Lasak
Instagram kaki lasak
Website : kakilasak.com
Youtube : Kaki Lasak Crew
Whatsapp +6282166076131
dengan malam suhu 15-18 derajat celcius, tinggi pegururan samosir berapa bang? Karena udah berkabut. Kebetulan aku udah pernah ke daerah pegunungan di jawa dan kalimantan,
Sampai dengan 2.200 mdpl sih kata gugel hehe
Tapi kawasan sini emang perbukitan
Ayuk datang hehe
Duh, jadi kangen sama almh.mama saya. Saya ada turunan batak tapi saya belum pernah sama sekali ke medan, sumatera utara. Semoga suatu saat saya bisa ke tanah kelahiran keluarga dari mama saya, aamiin.
Sudah bisa membayangkan betapa indahnya pulau samosir ini. Ingin rasanya bisa berkunjung ke sini. Mau foto juga di rumah khas bataknya dan makan jeruknya, hehehe
Wahh, wajib dong ke Sumut, kunjungi nenek n family di sini
Semoga kesampaian yaaa
Ah Samosir, saya punya banyak sepupu tinggal di sana. Entah kapan bisa silaturahmi ke mereka lagi. Eh BTW Mas Sani, dirimu kalo traveling selalu berdelapan itu ya teman-temannya yg suka ada di foto-foto blognya? Wah, bisa dijadikan buku tuh mas. Menarik.
Hehe, bergantian
Kadang sama dia, kadang sama dia, kadang ma dia
Tapi ini kami bbrp baru kenal. Kawan ke kawan
Amiinnn semoga bisa buat buku travel keliling Aceh dan Medan hehe
Bang, gagal fokus aku liat telur dadar Korea itu.. kok rajin kali kawan Abang yang laki itu ya.. hihi
Hahaha, dia emang chef local haha
Waww Samosir Pulau di Danau Toba keren yaaa…bnyk tempat wisatanya. Jd bucklet list berikutnya. Mg2 bs jalan2 lg pasca pandemi. Oya kak…lasak tuh artinya jln2 ya?
Mantap ini Si Kaki Lasak. Bisa jadi solo traveler, bisa berkawan juga dengan orang baru sekalipun. Semangat yaaa, semoga bisa jadi suatu hari bukunya.
Aminn
Makasih kak 😊🙏
Waaah pengen banget ke kebun jeruk brastagi yang terkenal super maniiis itu. serious bebas makannya? Wah auto langsung sehat pulang dari kebun jeruk karena kebutuhan vit c terpenuhi semua
Hehe betul, apalagi makan sepuasnyaaa
Langsung dr pohon hehe
Salah satu wishlist destinasi wisata yang harus dikunjungi sebelum 35 tahun. Lihat foto-fotonya jadi semakin pingiinnn kesana. Ah, jadi melow. Mudah-mudahan pandemi segera berakhir biar bisa traveling lagi.
Amiin
Moga segera bisa ke Samosir yaaa
Fix. Aku benar-benar lalai bahwa di Indonesia tuh kaya akan kekayaan bentang alam yang indah-indah.
Baca tulisan ini kaya ikut lasak bareng. Pas bagian bayangin jarak yang cukup jauh, kerasa ngga sabar pengen sampe. Pas bagian sarapan, liat telornya mantep, tetiba perutku keroncongan. Sungguh, liat air terjun rasanya.. Jiwa magerku berteriak pengen segera pandemi ini berlalu
Hehehehe
Jd terombang ambing yaa huhu
Makasih ya Ipeh…
pengen sekali-kali menginjakkan kaki di pulau sumatra. bisa silaturrahim dengan sahabat blogger. semoga segera terwujud
Amiin
Di tunggu ya bg hehe
Lengkap explorenya… saya sempat mampir ke samosir..sebentar aja..ga banyak keliling…maklum traVeling sama ortu… jadi hemat2 tenaga
Hehe iya bg
Kl ini trip nya agak2 lasak
Ga cocok buat orang tua hehe
Patutlah kawan ini…secara anak muda semua dan jiwa travelingnya kuat…lanjutkan bang
Ashiap bg
Makasih ya bg hehe
Paling suka sama wisata alam begini. Jadi seneng lihat yang seger-seger. Jadi kangen jalan-jalan kan haha. Tapi #stayathome dulu dong
Iya, skrg sih stay at home
Ni cerita sblm pandemi covid19 hehe
Masha Allah indah² banget pemandangannya kak. Kapan ya saya bisa ke sana juga. Ehehe
Hehe aminn
Moga bisa datang ke Samosir yaa
Selain takjub sama pemandangan yang ada di foto. Saya juga jadi takjub sama persahabatan kalian dalam kisah ini. Keren.
Hehe sahabat dari sahabat
Gitulah akhirnya jd akrab hehe
Jadi pengen lasak main ke sana ya.
Semoga kapan-kapan bisa ke sana.
Menelusuri Samosir lebih jauh lagi
Aminn. semoga yaaa
Abis Pandemi hehe
Mantap pisan deh. Udah lama banget saya enggak lihat pemandangan seperti ini. Rasanya nyegerin gimana gitu. Tapi memang perjalanannya lama ya kan.
Iya, Medan ke Samosir 6 jam hehe. Makanya harus nginap, kalo pulang hari gempor hehe
seru banget kak perjalanannya sampai didokumentasikan selengkap ini! lama banget aku ga melihat pemandangan indah kayak di Samosir ini, jadi mau kesini dehh
Hehe, iya.. sekalian buat kenang kenangan jalan bareng kawan2. Semoga kesampaian bisa kemari yaa
Wait wait.. Sempet twrdistraksi bentar sama bekal ala korea nya… Enakkkkk dan cantik bgt. Hihii
Masyalloh… Samosir yang sempurnaaaa.. Dokumentasinya lengkap…
Bikin saya mkin pengen kesanaaaaaaaaa
Hehe, kawan ku tu emang jago bgt masak. Buatnya telaten, aku aja blm pernah buat huhu
Medan adalah destinasty wisata yang sangat pengin saya kunjungi selain Lampung. Ini dokumentasi perjalanan, dan bekalnya menarik² banget kak. Seru ya
Hehe, aminn, moga kesampaian yaaa
Iya kan kak Rini. Aku juga sempat gagal fokus liat bekal ala Korea itu.. hahaha
Walahhh itu buatan Hans, emang jago sih dia, telaten hehe
satu pulau Sumatera sy baru pernah tinggal di Palembang 10 thn dan blm pernah keluar Palembang. Liat Danau Toba dan Samosir pengen banget ih traveling kesana tp ongkosnya mihil jg ya kak wkwkw
Wah, lama juga di Palembang
Padahal bisa sampai Aceh tu backpackeran hehe
Tp tranaport and jalan kurang bgs sih, apalagi dulu
aduh itu telornya cantik banget, gimana cara bikinnya? plis tutorial dong kakak lasak. betewe penasaran deh, lagi pandemi gini di rumah aja kan? jadi udah adaa list nulis apa aja atau gmn tuh kalau blogtraveler?
Iya, telur tu kawan yg buat, dia jago masak hehe
Iya nih di rumah aja, jd tulisannya list sebelum pandemi covid 19 😀
belum pernah ke samosir. huhuhu. jadi pengen ke sana. nunggu si corona pergi aja deh
Sering terengah engah baca tulisannya bang Sani karena satu kali bepergian banyak banget yang dikunjungi
Sampai bingung mau muji yang mana, semua bagus 👍👍👍
Hehe, kami kalo pergi sekalian banyak tempat
Atau tempat yg mayan jauh
Maaf yaa jd terengah2 haha
Iya nih, moga segera pergi
Semoga ksampaian bisa kmari ya
Wah keren-keren tempatnya ya bang, itu mie gomak macam spaghetti sih
Iya, spageti nya orang Batak hehe
Kl ke Samoair, wajib di cubaaa hhaa
Uwoooooo…. aku salfok ama telu dadarnya … kemudian ngakak pas bayangin serombongan lari dikejar kerbau.
Aku pernah jaman SMP saat latihan baris, dikejar sapi sampai kocar kacir.. korbannya? Sepeda temen di pakiran bengkok rodanya keinjek sapi 😀
Haha, asli kami panik
Ga nyangka kerbau seagresif itu. Sampe mo pingsan kami lari2
cakep bener ini tempat wisatanya. Masyaallah, samosir jadi pengin segera traveling kesana nih. duh duh. indahnyaa. emang indonesia itu indah banget yaa.
Iya, indah sekali
Semoga bisa kemari ya
Ahaha, lucu x Bg Sani ni lah, betekak ttg kabut aja pun sampe gitu ya… rupanya kabut kaan hahaha… opening yg menggemaskan. Btw belum semua yg ditulis inilah saya datangi palagi kl musti trekking aduhmak awak bawa anak kecik
Haha, sesekali lah bawak anak anak lasak ke air terjun hehe
oala Bang… cemana kami mo mbawa anak kecil ke air terjun, belom apa2 ntar keplesetlah, pingin buang air, lapar dsb dsb haha
Keren kali ah gaya foto levitasinya ya, kekinian bangeett… btw, pingin juga ah nanti ke Air terjun Hadabuan Nai Sogop.
Hehe biar gaya gaya asal aja kami, iya beneran asik loh ke Samosir bareng family
Wahhh memanjakan mata nihhh liat beginian huhuhu.
Btw… Jadi pengen tahu resep telur ala korea nya kak. Cantik banget sih
Hehe, tu Hans yg buat
Dia juga liat di Utube, cuma orangnya telaten n rajin hehe
Berdoa banget bisa ke Medan terus ke Samosir dan Danau Toba. aamiin
BTW aku pengen telur dadarnyaaaaaa
Amiinn
Semoga kesampaian.hihi telur koreanya menggoda yaa haha
Seru banget jalan-jalannya. Saya juga suka sama gemericik suara air terjun dan view hijau pepohonan yang bikin adem.
Baru tahu yang namanya magic mushroomnya, unik banget dan bentuknya juga hehe ….
Hehe, iya biasanya jamurnya di oleh jd kayak omelet hehe
Itu si opung lagi nyirih ya, San? Mulutnya merah kayak berdarah gitu.
Iya, nyirih hehe
Rata2 opung2 Batak tu nyirih
Terutama yg tinggal di kampung
MasyaAllah cakep banget samosir ini ya bang apalagi air terjun Efrata yang eksotis itu. Sayang kali lah belum sempat ke sana. Btw rumah tanahnya usianya 250 tahun? Wow banget ya bang.
Iya, woww bgtt
MasyaAllah cakep banget samosir ini ya bang apalagi air terjun Efrata yang eksotis itu. Sayang kali lah belum sempat ke sana. Btw rumah tanahnya usianya 250 tahun? Wow banget ya bang. masih kokoh sampe sekarang.
Iya Samosir emang kaya tpt bgs. Iya, rumah tanah tertua di samosir
Iya, suamiku pernah nyebrang ke samosir tapi cuma ke pasarnya doank itupun ma teman-teman kantornya. KAlau kami cuma sampe pinggir danau tobanya aja.
Hehe sama keluarga asik juga loh
Keliling Samosir, udaranya segerrr
Ahhh saya jadi pengen balik sana lagi k, lokasi itu belum sempat saya kunjungi soalnya. Padahal pengen banget tapi karena tidak cukup waktu terpaksa perjalanan dilanjutkan. Keren banget pemandangannya.
Hehe iya, Samosir luas dan masuk jalan lintas
Jd mau ekplore emang harus masuk n ubek2 di dalam hehe
Kak, daerah samosir itu sekitar danau toba atau di pulau kecil yang di tengah aja, ya? Lihat cerita di atas kok gak ada adegan naik kapal atau perahu….
Samosir memang pulau, luas sekali. Tapi ke Samosir bisa via darat, ada jembatan penghubung antara Sumatra dan Samosir yg hanya +- 20 meter panjangnya.
Kabupaten Samosir tu mencakup pulau Samosir dan daerah Sumatra sekitar danau juga.
Saya rada gimanaaa gitu ngeliat air terjun yg 26 meter itu.
Pikiran udah yg serem serem..
Tapi saya suka padang rumputnya. Walau ada kerbau yg galak 😁
Iya, serem2 eksotik hehe
Padang rumputnya banyak ranjau kotoran kerbau 😅
Wuah… mantap betul euy air terjun efrata sama nai sogop nya. Sisa-sisa aktivitas purba ternyata eksotis begitu ya.
Kalo ada kerbau dan ada jamur dari kotoran kerbau, berarti mekanismenya alami ya disana, gak banyak campur tangan orang.
Jadi pengin ke Samosir euy, tapi jauh hiks
Hehe, siapa tau bisa kemari bg
Bisa jrlajah dnaau Toba hehe
Seru amat, terutama jeruknya. Emang, jeruk Berastagi terkenal di luar. Hehe. Itu bener jamurnya? Bisa untuk halusinasi. Hm,
Betul, coba deh jamur lembu. buat campuran omelet hahaha
Jadi kapanlah kita kolaborasi ni bang
Hahaha, cemana lah kondisi kek gini, kaki kasak travel aja gulung tikar ✌️😀
bagus2 ya bang spot fotonya. awak belom pernah kesana la. seumur2 tinggal dimedan belom pernah ke samosir itu. tapi klo dsuruh tracking bang, oh no no…agak sosak bang. bukan apa2 nnti bisa smpe ke spot tujuan eh pas balek dr situ tak tolap. 🤭
nice share lah. jdi tau spot2 bagus di samosir sana walau kutakpernah kesana.
Ya ampon, orang Medan blm ke Samosir 🙄🙄🙄
Hehe ✌️
Ceritanya menarik banget, dari bekal sampai dikejar kerbau. Dari jalan2 sampai makan2. Kalau kompak gini yang bareng jalannya emang asyik jadinya.
Hehe asik, meski saling membuli dan kadang ada yg ngambek hehe
Jadi pengen kesana karena tempatnya keren – keren.. disamping ke samosir sekalian ke danau toba.
Iya, danau Toba ada di Samosir
Bgs bgt tempatnya hehe
Wah ternyata bagus-bagus pemandangan alamnya. Saya cuma sekali nginjek Medan, itu pun transit doang di Kuala Namu, hahaha…
Seru kali liburan rame-rame, udah gitu banyak teman baru , jadi tambah banyak teman.
Itu gimana rasanya jamur dari kotoran kebo. Baru tau juga ternyata bisa bikin FLY tai kebo
Hehe, Samosir memang bgs bgt. Iya, jalan rame2 tu seru
Jamurnya di masak jadi campuran omelet gitu 😀😀
Yang ijo-ijo bikin mata seger. Suka banget lihat wisata yang merakyat gini. JAdi kamngen kampung halaman hikss
Hehe iya ijo royo2 yaa
Murah meriah, demi kebersamaan dengan sahabat hehe
Air terjun efrata kayaknya bagus kali ya bang. Sayang lg wabah begini, kalau nggk pas kali buat destinasi selanjutnya
Iya, bagus.. skrg lagi di pugar sih, jd kurang alami karena ada pagar2 dan batu beton
Huhu
Udah panjang juga perjalanan abang di sumut ini ya.. jadi pengen kujajal
Hayokkk hhaa
Iyalah, puas juga awak keliling Sumut ini loh 😀
Di sekitar tahun 2013 saya, suami dan anak-anak pernah nyebrang Samosir dan mengelilingi dengan mobil. Takjub dengan lukisan alamnya yang MaasyaaAllah.
.
Btw, selain pic alam. Aku interest jadi pengen ngerasain telur Korea bikinan bang Hans jadinya
Samosir emang indah
Hehe asli enak loh telur koreanya, dia emang jago masak sih hehe
Pengen ikut bang.. tiap baca cerita abg saya jadi mupeng lho. Jalan2 memang selalu menyenangkan, walau cuma keliling brastagi, samosir, siantar, kebun teh, apalagi Aceh.
Iya, awak situ situ aja loh jalannya, jd jangan bosen yaaa hhaa
waaaah dr dulu pengen ke tele tapi nggak ada kawan :” enggak jadi2 akhirnya. tp enaknya gitu ya bang perginya sm yg seumuran wkwk
Hahaha, iyalah, kl ma family kita ngalah, ga bisa lasak kali haha
Baru tahu kalo ada danau diatas danau Toba yaitu danau sidihoni. Enak juga tuh mampir di kebun jeruk Brastagi, enaknya makan jeruk langsung dari pohonnya.😊
Iya, danau Sidihoni populer juga loh
Hehe makan jeruk sepuasnya ya di Brastagi 😀
Menarik sekali cerita perjalanannya. Saya penasaran dengan danau di atas danau itu. Btw, saya penasaran juga apa yang ada di pikiran si kerbau yang di dalam foto.
Iya, bayangkan di atas danau Toba yg luas, ada danau juga di atasnya (di puncak Samosir island), keren hehe
Kerbaunya iseng 😅
Waah seru juga perjalannya ya kak. Selain tempat yang dikunjungi nampak indah, Mie Gomaknya juga terlihat enak banget tuh, apalagi disantap pas lapar. hemmm rasanya gimana gitu…
Hehe iya, enak kaliii
Spagetinya orang batak hhaa
Wajib coba kl ke Samosir
Sudah lama sekali tidak main ke Samosir nih,menyenangkan sekali yah bisa berjalan bersama teman-teman. Itu yang membuat telur dadar ala Korea nya niat banget,bentuknya mengingatkan salah satu makanan yang ada di restoran pernah saya kunjungi.
Eehhh..masak iya si jamur kotoran kerbau dikonsumsi dan bisa menimbulkan halusinasi alias mabuk. Kalau iya bisa digunakan pengganti ganja niihh. Wkwkwk
aku belum pernah ke samosir tapi rasanya ingin jalan” ke sana untuk menikmati kabutnya dari samosir wah gak sabar
Wah, mantab 2 hari perjalanan banyak banget tempat yang dikunjungi. Dan sepertinya panoramanya masih alami. Mie gomaknya mirip banget dengan spageti. Kapan-kapan pengen deh mbolang sampai sumatera