Tidak semua kota punya tempat yang ikonis. Makanya, ketika saya berkunjung ke kota Jambi, saya suprise, ternyata kota Jambi punya menara dan jembatan Gentala Arasy yang sangat indah dan megah. Selama di sana, saya sampai dua kali mengunjungi tempat ini. Di siang hari dan malam hari.
Gentala Arasy merupakan satu kesatuan antara Menara Gentala Arasy dan Jembatan Gentala Arasy. Menara Gentala Arasy yang berada di Jambi Kota Seberang, terhubung dengan Jembatan Gentala Arasy yang melintang di atas sungai Batanghari. Jembatan inilah yang menghubungkan Jambi Kota Seberang dengan Kota Jambi.
Arti Gentala Arasy
Gentala Arasy, terdiri dari 3 kata, yaitu : Genta, Tala dan Arasy. Genta artinya alat bunyian yang terbuat dari logam, sedangkan Tala adalah alat penyelaras. Jadi Gentala artinya bunyi pemandu yang selaras. Sedangkan Arasy artinya tempat tertinggi. Jadi, Gentala Arasy mempunyai makna “Bunyi panduan yang menyelaraskan ketentuan waktu dimana umat Islam harus mendirikan salat 5 waktu menghadap Allah SWT”.
Selain makna di atas, Gentala Arasy merupakan akronim dari “Genah Tanah Lahir Abdurrahman Sayoeti”, Gubernur Jambi periode 1989-1999. Nama Gentala Arasy ini sebagai penghormatan atas pengabdian beliau dalam membangun Jambi.
Baca juga : Candi Muaro Jambi, Komplek Hindu-Budha Terluas Asia Tenggara
Menara Gentala Arasy
Menara Gentala Arasy berada di kelurahan Arab Melayu, Pelayangan, Jambi kota Seberang. Sebelum Jembatan Gentala Arasy dibangun, Menara Gentala Arasy sudah ada terlebih dahulu. Menara setinggi 80 meter ini disebut juga sebagai menara jam, karena di atasnya terdapat 6 unit jam. 4 unit pada ketinggian 70 meter dan 2 unit di ketinggian 30 meter. Fungsi jam ini sebagai penanda waktu ibadah, hari-hari besar dan momen lainnya, seperti waktu berbuka dan waktu sahur saat bulan Ramadhan.
Di lantai utama menara, terdapat sebuah museum khusus yang memamerkan koleksi sejarah dan budaya Islam di provinsi Jambi. Tiket masuk ke dalam museum cukup murah, yaitu Rp. 3.000,- rupiah. Setelah membayar tiket masuk, saya di sambut oleh bang Fikri, pemandu wisata museum. Beliau dengan ramah menyapa, memperkenalkan diri, lalu menjelaskan setiap sisi museum. Dari mulai sejarah masuknya Islam di Jambi hingga memperlihatkan koleksi benda-benda peninggalan para ulama Jambi. Yang tidak kalah istimewa adalah adanya mushaf Al-Quran tulisan tangan terbesar di Indonesia dengan dimensi 1,25 x 1,8 meter. Mushaf Al-Quran ini dipajang di tengah museum.
Museum Gentala Arasy diresmikan pada tanggal 3 September 2014 oleh menteri agama RI masa itu, yaitu bapak Lukman Hakim Saifuddin. Museum Menara Gentala Arasy juga melambangkan kota Jambi sebagai pusat pendidikan Islam.
Jembatan Gentala Arasy
Setelah keluar dari museum, saya naik tangga menuju Jembatan Gentala Arasy. Jembatan ini merupakan jembatan pedestarian alias khusus untuk pejalan kaki. Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya bahwa jembatan ini menghubungkan menara yang berada di kota Seberang dengan kota Jambi, tepatnya di Tanggo Rajo, depan rumah dinas Gubernur Jambi.
Jembatan Gentala Arasy mempunyai panjang +- 503 meter dan lebar 4,5 meter, dengan 2 buah tiang penyangga yang tinggi menjulang. Jembatan ini melintang di atas Sungai Batanghari, sungai terpanjang di tanah Sumatra. Yang unik dari jembatan ini adalah bentuknya, yaitu konfigurasi huruf “S”. Bukan tanpa makna, huruf “S” ini sebagai simbol “Syukur”. Syukur kepada sang Pencipta atas berbagai pencapaian pembangunan yang ada di Jambi. Simbol “S” juga diartikan sebagai “Sejahtera”, sebagai harapan dan tujuan masyarakat Jambi.
Baca juga : Wisata Mandeh dalam Sehari, Inilah Hasilnya
Jembatan Gentala Arasy dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Hasan Basri Agus dengan waktu pengerjaan selama 2 tahun. Pada tanggal 28 Maret 2015 Jembatan Gentala Arasy diresmikan oleh Wakil Presiden kala itu, bapak Jusuf Kalla.
Siang itu cuaca sangat terik. Niat saya untuk berjalan kaki di atas jembatan saya urungkan. Hingga akhirnya saya datang kembali pada malam hari. Kali ini perjalanan saya mulai dari Tanggo Rajo, depan rumah dinas Gubernur Jambi. Ternyata keputusan saya tepat, karena saat malam hari, Jembatan Gentala Arasy terlihat sangat indah dan megah. Pada tiang-tiang penyangga jembatan dipasang lampu sorot warna warni.
Saya duduk di salah satu sudut tangga, menyaksikan keindahan Gentala Arasy. Di sekitar saya suasana sangat ramai. Ada banyak penjual makanan, minuman, dan pernak-pernik oleh-oleh khas Jambi. Setelah puas memandang, saya pun berjalan di atas jembatan, dari Tanggo Rajo, menuju menara di Kota Seberang. Meski berjalan kaki pulang pergi sejauh +- 1 km, saya sama sekali tidak merasa lelah, mungkin karena suasana di jembatan Gentala Arasy yang begitu semarak. Perjalanan saya di jembatan Gentala Arasy, mengakhiri wisata saya malam itu.
“Gentala Arasy di malam hari
Banyak lampu berwarna warni
Wahai kawan, datanglah kemari
Negeri Beradat, Bumi Melayu Jambi”
Medan, 12 Juni 2023
“Lasaklah sejauh dan sebisa mungkin karena hidup bukan diam pada suatu tempat”
Kaki Lasak : Travel & Food Blogger
Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Kaki Lasak
Instagram kaki lasak
Website : kakilasak.com
Youtube : Kaki Lasak Crew
Whatsapp +6282166076131
Jambi juga tak kalah menarik dengan berbagai spot wisatanya ya kak. Duh, kira-kira berapa ya tiket pesawat ke Jambi, saya jadi ingin travelling ke sana, apalagi bisa melewati Jembatan Gentala Arasy yang indah kalau di malam hari
Ini di kota jambi nya kah? Wah udah banyak ya perubahan kota jambi ni, waktu kecil dulu sering diajak jalan jalan kesini. Smoga ada rezeki nya untuk berkunjung lagi
MashaAllah. Indahnya jembatan Gentala Arasy ini Bang Sani. Makna penamaannya juga sangat dalam. Mengagungkan asma Allah Swt sembari mengangkat kemegahan museum yang ada di menara dan sungai Batanghari. Warga Jambi tentunya bangga akan kehadiran jembatan ikonis ini.
Saya sampai googling ingin melihat jembatan ini dari kejauhan dan dilihat dengan sudut foto bird-eye-view. Ternyata indahnya jauh lebih terlihat. Bentuk S nya terekam dengan baik.
A must visit place saat ke Jambi ini sih.
Kalau jembatan Ampera adanya di Palembang, maka Gentala Arasy ada di Jambi. Keren Nusantara kita ini, banyak ikonik untuk dijadikan destinasi wisata
Saya baru tahu kalau di Jambi punya jembatan yang indah banget apalagi saat malam hari. Belum lagi terdapat menara dan museum yang bisa dikunjungi dan jadi tempat belajar sejarah tentang Jambi. Pun penamaannya juga MasyaAllah, dalem banget dan nilainya pun sangat tinggi.
Semoga suatu saat bisa berkunjung ke Jambi ^^
cantik bangetttt…..
auto cari dong transportasi Bandung-Jambi, hahaha
spill juga dong penginapannya
Jangan yang mahal ya, apalagi bintang 4 hehehe
Terimakasih
Hotelnya beragam. Kalaubsaya suka yg homestay alias low budget hehe
Keren ya jembatan yang indah banget, sekarang Jambi lebih semakin terdepan, udah gitu kota wisatanya juga banyak yang mesti dikunjungi. semoga aku bisa berkunjung, doain ya ,… kak
Jembatannya lumayan cukup panjang ya, Kak, sampai seengah kilometer. Menariknya lagi kalau malam hari, gerlap lanpunga bikin peengen ke sana
Wah Jambi lagi viral nih kak hehehe
Aku belum pernah ke sana, ternyata banyak sekali ikon2 Jambi yang kudu disambangin, catet duluuu.
Ternyata ada jembatan yang terkenal juga yaa, Gentala Arsy namanya baguuss.
TFS infonya.
Jembatannya bikin keinget sama jembatan di Amerika itu yaa, apa ya lupa namanya hehe. Tapi ini versi lokal, pingin deh ke Jambi buat foto di jempatannya.
ICONIC Jambi, jembatan gentala arasynya Instagram able ya. Jika kesana sy pasti foto terus. Siang dan malam wajib mengabadikan dalam album nih.
Woww, baru tahu kalau Jambi ternyata begitu gemerlapnya. 😍
Bolehlah kapan-kapan main ke Jambi.
Filosofi Jambi yang tersemat pada Jembatan Gentala Arasy ini sungguh membuat masyarakat yang mendatanginya belajar akan kehidupan. Belajar memegang teguh tuntunan Allah melalui ajaran Al-Qur’an dan Al-Hadits dan jangan sampai melupakan untuk mendirikan salat 5 waktu menghadap Allah subhanahu wa ta’ala.
MasyaAllah murahnya masuk museumnya cukup 3K saja ya bang.
Gentala Arasy ini tampak asri di siang hari ya bang, tapi tampak megah di malam hari.
Baang, Keren banget ya jembatannya kalau lihat langsung,
Namanya itu loh kearab araban dan Turki juga haha. Inget galata di Turki, dan Arsy kan Arsy Allah.
Jadi pengen ke Jambi juga hihihi. Selama ini Jambi ga terlalu menarik minat kaya palembang karena mpek mpeknya, makanan khasnya disana apa bang
Iya, Jambi memang kurang populer. Wisatanya bnyk blm di up.
Kalau bahasa dan makanannya mirip Sumsel kak
Kalau malam bagus sekali ya bang Sani…
Efek lampunya..
Bikin menaranya lebih apa lah namanya tu…
Ditambah namanya ada Arasynya…
Menaranya jadi lebih gemerlap kak hehe
Ikonik banget ya bang Gentala Arasy ini
masih wishlist nih bawa keluarga ke Sumatera, semoga one day terwujud aamiiin
Amin.. Moga bisa road trip ke Sumatra hehe