“Ketika cinta kakak beradik satu marga besemi, nasihat orang tua dan tokoh adat pun tak dihiraukan. Akhirnya semesta bertindak menjadikan pasangan ini batu yang menggendong”.
“Indahnya”, begitulah komentar saya saat melihat sebuah foto seseorang yang berdiri dengan gagah di atas batu besar pada halaman sebuah akun media sosial pariwisata di Sumatra Utara. Nama lokasinya adalah Batu Maroppa, sebuah destinasi wisata alam di Samosir yang akhir-akhir ini jadi perbincangan karena keindahannya. Dalam hati saya berkata “Saya akan kesana”.
Rancangan Trip Batu Maroppa
Benar saja, beberapa waktu lalu saya ada kunjungan ke kota Pangururan, Samosir dan mempunyai waktu luang satu hari. Kesempatan tersebut saya manfaatkan untuk berwisata ke Batu Maroppa. Saya langsung mencari informasi tentang Batu Maroppa di internet. Ada beberapa nama yang sempat saya dapat, yaitu Batu Maroppa, Batu Marompa dan Batu Marsiompaan. Mungkin hanya perbedaan pengucapan atau imbuhan dalam bahasa Batak, tapi nama yang lebih banyak di sebutkan adalah Batu Maroppa. Lokasi wisata ini ada di desa Tamba Dolok, kecamatan Sitiotio, kabupaten Samosir, Sumatra Utara. Lokasinya berada di perbukitan danau Toba, di daratan Sumatra. Jadi bukan di pulau Samosir. Untuk memudahkan perjalanan, saya menyewa becak motor bang Benny Sitohang, sekaligus sebagai teman perjalanan. Harga sewanya Rp. 200K all in. Satu hari sebelum berangkat, saya dan bang Benny berdiskusi tentang rute perjalanan ke Batu Maroppa. Ada dua jalur menuju lokasi, yaitu dari Tele dan dari desa Simbolon Purba. Karena posisi saya di Pengururan, jadi lebih dekat mengambil jalur dari desa Simbolon Purba.
Perjalanan Menuju Desa Tamba Dolok
Saya baru saja selesai sarapan mi gomak ketika bang Benny menjemput saya di penginapan. Beliau datang tepat pukul 9 pagi, sesuai waktu yang kami sepakati. Kami langsung berangkat menuju Batu Maroppa di desa Tamba Dolok. Untuk sampai ke sana, kami harus menyeberangi danau Toba melalui dermaga Tara Bunga di desa Simbolon Purba.
Dermaga Tara Bunga
Dermaga Tara Bunga berada di jalan Tara Bunga, desa Simbolon Purba, kecamatan Palipi. Perjalanan dari kota Pangururan memakan waktu +- 45 menit. Patokannya adalah simpang Simbolon, belok ke kanan menuju dermaga. Sesampainya di dermaga, kita langsung di suguhkan pemandangan indah danau Toba dan perbukitan di seberang danau, yaitu desa Tamba Dolok.
Sebagai informasi, dermaga Tara Bunga, melayani khusus penyebrangan ke desa Tamba Dolok. Kapal yang digunakan adalah Kapal Motor (KM). Rajanaubanon. Dermaga dan kapal penyebrangan ini milik pengusaha angkutan penyebrangan bernama Ama Douglas Simbolon. Atas jasanya, akses kendaraan dari dan ke Samosir – Tamba Dolok menjadi lancar. Hal ini sangat membantu masyarakat bahkan berpengaruh terhadap perkembangan dan pembangunan di desa Tamba Dolok. Beliau merintis usahanya sejak tahun 2012. KM Rajanaubanon sendiri bisa mengangkut 7-10 mobil. Tidak ada jadwal khusus, kapal ini selalu siap berangkat jika ada penumpang. Tarif penyeberangan pun gak mahal, yaitu :
– Sepeda motor + pengendara : Rp 5.000,
– Sepeda motor beroncengan Rp 7.000,
– Mobil pribadi + orang Rp 50.000,
– Truk colt diesel Rp 100.000,
– Penumpang/orang Rp 3.000,
– Anak sekolah Rp 1.000,.
Gak pake lama, setelah membeli tiket Rp. 7.000,-. kapal langsung berangkat. Menyeberangi danau Toba dari dermaga Tara Bunga menuju desa Tamba Dolok merupakan penyeberangan terdekat dari pulau Samosir menuju daratan Sumatra, yaitu hanya +-5 menit.
Desa Tamba Dolok Dolok
Sesampainya di desa Tamba Dolok, saya terpesona melihat keindahan desa ini. Tidak berlebihan rasanya menyebut desa ini sebagai kepingan surga di Samosir. Meski tidak sepopuler desa Tomok atau desa Tuktuk, pemandangan desa ini bagaikan di negeri dongeng. Lokasinya yang berada di tepian danau Toba ini diapit oleh perbukitan Simargalung Ombun, Sabulan dan Sihotang. Di bawahnya terhampar persawahan yang hijau. Penduduk desa Tamba Dolok sebagian besar adalah petani sawah dan petani kopi. Meskipun desa ini potensial sekali sebagai desa wisata, tetapi sektor ini belum digarap dengan maksimal. Padahal selain Batu Maroppa, ada juga destinasi wisata lainnya, yaitu air terjun Tamba, bukit Simargalung Ombun dan situs budaya marga Tamba yang merupakan 1 dari 83 Pomparan Ni Raja Nai Ambaton (Parna).
Secara administratif, desa Tamba Dolok masuk dalam kecamatan Sitio-tio, kabupaten Samosir. Jika kamu dari Tele, perjalanan ke desa ini memakan waktu berkendara selama +- 1,5 jam, melewati bukit Holbung dan bukit Sihotang.
Baca juga : Cerita Liburan ke Taman Safari Indonesia
Perjalanan Menuju Batu Maroppa
Sambil menikmati keindahan desa Tamba Dolok, kendaraan kami melaju menuju lokasi Batu Maroppa. Penduduk desa dengan senang hati menunjukkan jalan ke lokasi agar kami tidak salah arah. Setiap ada pemandangan cantik, kami berhenti untuk menikmati suasana sambil istirahat.
Semakin lama, jalan yang kami lalui semakin menanjak dan sempit. Tak jarang saya harus turun dari becak karena jalan yang curam. 30 menit sudah kami berkendara melewati persawahan dan perkebunan kopi. Hingga akhirnya kami sampai di pemukiman terakhir warga yang berada di ujung desa. Di sanalah kami minta ijin mendaki bukit dan parkir kendaraan. Tidak ada biaya retribusi atau biaya parkir. Kami hanya di nasehati agar menjaga perkataan dan perbuatan. Selanjutnya perjalanan menuju Batu Maroppa kami tempuh dengan jalan kaki. Jalan yang kami lalui adalah jalan setapak yang biasa dilalui penduduk menuju kebun kopi. Sesekali kami berpapasan dengan penduduk yang sedang berkebun. Bang Benny dengan ramah menyapa dengan bahasa Batak sambil memastikan kami tidak salah jalan.
Setelah 30 menit mendaki, Batu Maroppa sudah tampak dari kejauhan. Kebun kopi dan pohon pinus yang kami lalui, berganti dengan hamparan ilalang. Di kawasan ini, hembusan angin terasa cukup kencang. Dengan terengah-engah, sampailah kami pada sebuah shelter tempat istirahat yang berada tak jauh dari Batu Maroppa. Sepertinya shelter ini dibangun oleh warga setempat sebagai fasilitas wisata. Kami menyapa dua orang yang berada di shelter sambil meminta ijin untuk naik ke lokasi Batu Maroppa. Meski tidak di minta, kami memberi uang Rp. 20.000,- sebagai tanda salam. Melihat Batu Maroppa di hadapan, rasa lelah perjalanan langsung hilang. Selamat datang di Batu Maroppa!
Baca juga : 14 Destinasi Wisata Sehari Keliling Pulau Samosir
Batu Maroppa si Batu Menggendong
Saya dan bang Benny duduk tak jauh dari Batu Maroppa, si batu menggendong. Kami tak langsung naik ke atas batu, karena ingin menikmati keindahan Batu Maroppa dengan latar pemandangan desa Tamba Dolok dan danau Toba. Sebelum naik ke atas batu, saya mematuhi arahan penduduk agar melepaskan alas kaki. Kondisi batu yang licin dan berada di tepi jurang, memang lebih beresiko jatuh terpeleset jika kita memakai alas kaki. Apalagi tidak ada pengamanan. Dengan hati-hati saya naik Batu Maroppa hingga ke atas. Berlahan saya berdiri sambil melihat pemandangan indah di hadapan dan berucap “Yes! I did it“.
Sahabat lasak, ada cerita rakyat dibalik keindahan Batu Maroppa. Dikisahkan ada dua orang kakak beradik (satu marga) yang saling mencintai. Meski ditentang oleh keluarga dan tokoh adat, mereka tetap menjalin hubungan terlarang. Akibat perbuatan mereka, alam murka dan menjadikan mereka batu yang menggendong.
Sabtu, 15 Januari 2022
“Lasaklah sejauh dan sebisa mungkin karena hidup bukan diam pada suatu tempat”
Kaki Lasak : Travel & Food Blogger
Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Kaki Lasak
Instagram kaki lasak
Website : kakilasak.com
Youtube : Kaki Lasak Crew
Whatsapp +6282166076131
Keren banget tempat ini. Indonesia memang sangat luas sekali dan benar seperti kepingan surga yang jatuh. Indah sekali.
Makasih ka informasi nya, baru tau nih aku.. sejarah ini belom mengenal batu maroppa, lewat artikel ini sekarang makin tau deh
Indah sekali ya pemandangan di Sumatera ini, selain Danau Toba, Batu Maroppa ini juga mempesona sekali ya meski kayaknya tidak setersohor Danau Toba ya.
Pemandangan pas sampai di lokasi bener-bener bikin hati adem. Bagus sekali. Jujur baru tahu Batu Maroppa. Lebih sering dengar tentang Danau Toba saya. Meskipun dua-duanya belum pernah saya kunjungi, hehe.
Masyallah bagusnya, menurut mbak daerah ini cocok gak sih buat tempat tinggal, pingin sekali tinggal di desa tapi galau ntar gak ada ojol
Kalau lihat sekilas saya malah merasa batunya mirip kepala iguana, kakak. Cuma setelah membaca kisah di balik batu maroppa ini, ada beberapa rasa yang saya rasakan. Indonesia ini tak hanya indah pemandangannya, tapi di balik indahnya tersebut menyimpan kisah yang mengharu biru.
Jadi cek list tempat yang musti didatengin nih pulau samosir 😍 indah banget pemandangannya
Indah sekali tempatnya, selalu menyuguhkan keindahan Indonesia, khususnya di daerah Sumatra
Kisah di balik batu maroppa ini bikin hati terasa terharu ya Bang.
Eh, pasti deg-degan naik ke atas batu melihat kebawah
Wow ternyata batu maroppa ini ada cerita rakyatnya ya bang. Jadi pengen juga ke Samosir lagi dan keliling satu pulau dan menjelajah
Tapi kalo ke maroppa gak bisa bawa anak kicik ya bang.
hmnnn.. bisa kok hehe
ngebolang la kak, ajak full family hehe
InsyaAllah awak jajal lah bang Sani. Tadinya pas masih anak 3 kami cuma sekitaran Pangururan dan beberapa pelabuhan. Ternyata sekarang makin rame ya. Gak habis-habis wisata di danau Toba ini dijajal
Lumayan juga ya perjalanan kesana tapi terbayarkan dengan pemandangannya yang indah dan ada cerita unik pula dibalik kokohnya batu marompa. Makasih sudah berbagi cerita kak ^^
Bang Sani, saya sungguh terpesona dengan pemandangan yang tampak dari Batu Maroppa itu. Saya jadi ingat di IG melintas postingan suasana alam dan perbukitan di suatu tempat di SUMUT, yang namanya saya tidak hafal, tapi menyerupai tempat yang Bang Sani foto di artikel ini. Silalahi kalau tak salah, atau nama lainnya. Pesonanya seolah pemandangan alam di pedesaan Swiss sana, atau Wellington, dan desa-desa di Norway. Tak harus ke negara jauh itu untuk menikmati pemandangan menawan itu, di Sumut pun ada. Bahkan membuat bangga, Indonesia punya tempat semenarik ini bagi mata.
Saya suka sekali membaca artikel ini, seakan diajak menjelajah tanpa pernah merasa lelah dan tanpa ingin buru2 pulang 🙂
waaah kok ku ngga tahu ini yaaa. pernah ke samosir, 2010. hanya sempat ke huta siallagan aja.
masih bisa berkunjung ke samosir lagi nggak yaaaaa..
makasih kak. Iya, banyak spot di danau Toba – Samosir yg spt di newzeland. yg kakak bilang Silalahi tu pun sangat bagussss
makasih apresiasinya, saya asli Lampung, dah jatuh cinta sama keindahan tanah Batak. Indah sekali ❤
Horas bang,salam kenal dulu ya. Wow aku terkesima sekali membaca cerita abang tentang Batu Maroppa.Aku yang asli Batak memang belum pernah kesana. Kampung opungku di Siborong-borong, btw jauhkah lokasinya dari kampungku kesana? Ternyata ada wisata indah sekali ya selain Danau Toba na uli
Siborong-borong Tapanuli Utara. disana pun banyak destinasi bagus sekitar danau Toba hehe. Gak jauh kok kl naik kapal dari muara ke pulau Samosir. Atau ke Parapat dulu. Ayolah Mulak Tu Bona Pasogit hehe
Ya Allah beneran indah deh .. jadi pengen bisa ke sana nih baca ini.
mi gomak, desa Tamba Dolok , Batu Maroppa tunggu kedatangan saya ya?
Batu Maroppa, akan saya buktikan apakah kalian kalian kakak adik atau bukan
halah kaya test DNA aja hehehe
Masyallah, selain destinasi wisatanya yang bagus, pemandangan alam saat perjalanan juga bagus ya mbak. Bikin jiwa traveling ku meronta-ronta. Hikss.. Apalagi wisata ke tempat wisata yang ada sejarahnya. Bisa namba ilmu dan dapat pesan moral disana dah kita.
Pemandangan yang disuguhkan Batu Amroppa dan alam sekitarnya sungguh indah. Pelabuhan yang menuju ke desanya juga. Saya catat lagi satu destinasi yang wajib disinggahi jika berkunjung ke Sumut.
keren banget batu Maroppa Desa Tamba Dolok yang merupakan wisata yang mesti dikunjungi nih … suatu saat pengin ke desa Tamba Dolok
waktu aku ke Toba, dalam hati aku bilang kalau kawasan Toba, Samosir dan sekitarnya itu diberkahi keindahan alam yang bagus banget. Mau dilihat dari sudut mana pun kita bisa lihat hamparan air yang luas, bukit dan pemandangan yang menyegarkan. Memang ada sebagian wilayah tergerus karena nilai ekonomis yang dibuat, tapi aku rasa tempat-tempat alam seperti ini menjadi tempat pelarian bagi kita yang jenuh di perkotaan.
Foto Bang Sani duduk di ujung batu tuh epik kali lah Bang. Keren pake banget.
BTW, kalau pengen main ke Desa Tamba ini, enaknya nginap dimana Bang Sani? Di dekat Danau Toba ya? Lihat foto-foto dan cerita perjalanan di atas, saya jadi penasaran pengen kesini. Mudah-mudahan ada kesempatan main dan menginap di Medan lagi terus sambung perjalanan ke Danau Toba.
Nginap bisa di kawasan Pangururan, ibukota Samosir. Bisa junga nginap di desa wisata Tuktuk. banyak sekali destinasi menarik di Samoair hehe
Batunya bagus. Bisa jadi spot foto yang bakalan viral tuh. Pemandangannya sangat indah pula. Senang bisa jadi mengetahui banyak lokasi wisata di daerah Sumatera
bang, masyaAllah kali bang. dapat aja tempat sebagus ini. itu legenda batu maroppa nya kok awak baru dengar ya bang. keren masyaAllah. susah gak bang naek batu nya klo utk emak2 kayak awak yg berok ini?
bisa kali lah kak, pelan pelan hahaha
Keren kali bah batu maroppa nya,pemandangannya,bang saninya juga masyaa Allah. Pengen kali ke samosir ke batu maroppa nya itu. Selama ini ke samosir belum pernah nginjak kesitu aku bang😁Mantap kali ah bang sani👍🏻
Bagus banget ini tempatnya, jadi pengen foto di sana hehe. Udaranya juga segar kayanya, bikin pikiran fresh jadinya.
indah sekali yaaa pemandangan di bukit batu maroppa ini, pasti sejuk juga udaranya ya mas, ternyata ada legendanya mengenai bukit dengan batu menumpuk yang justru sangat ikonik jadinya yaa
Gak rugi ya jauh-jauh ke sana. Pemandangannya bagus banget… Natural dan tiada duanya.
Ini wajib banget masuk wishlist destinasi wisataku….
Maroppa… Wait for me ya…
benar-benar pemanDangan yang mengundang rasa syukur ya. meski belum pernah kesana rasanya sangat beruntung jika bisa singgah sejenak menikmati keindahan alamnya. viewnya bagus, adem gitu …. auto pengen kesana. bisa naik kapan melewati danau Toba . sekaligus mengusir rasa takut naik kapal/perahu ….
Keren banget pemandangannya kak, hijau, bersih dan sejuk banget. Harus banyak2 nabung nih biar bisa berkunjung ke batu Maroppa
Batu Maroppa ini berarti ada di dekat wisatan rohani Sitio-tio itu ya,, keren kali ah pose di atas batu itu, emang Kaki Lasak ini travel blogger yang tiada duanya, ajiibbb ^^
Kalau mampir ke blog abang ini mata jadi seger, pikiran langsung traveling hehe. Jadi tau juga ternyata Sumatera Utara ini memang betul-betul menakjubkan. Ditunggu cerita traveling berikutnya bg.
Kalau baca blog bang sani ini kok kayaknya Danau Toba itu Aja gk habis habis dieksplore. Keren kaliii.. gak pala kemana Mana ya mau liburan keluarga
Batu Maroppa (bacaan dari Marompa) atau Marsiompaan, itu sama artinya. Batu saling menggendong kalau dialihbahasakan ke Bahasa Indonesia.
Baca tulisan ini seolah saya dibawa jalan langsung ke sana. Deskriptif sekali ditambah dukungan foto yang kece. Maret-April 2021 aku keliling Samosir, oleh sopir yang kami rental, mau dibawa ke sini, tapi karena saya membawa orang tua/mama, takut kelelahan, kami memilih ke Bukit Holbung yang utama, lalu lanjut ke Air terjun Efrata dan Pusuk Buhit.
Next time, if God will, saya akan ke sini.
Ps. makin lama saya merantau makin jatuh cinta saya sama alam Toba dan Samosir. Truly a piece of heaven on earth.
makasih apresiasinya, saya asli Lampung, dah jatuh cinta sama keindahan tanah Batak. Indah sekali ❤
Meskipun ada kisah sedih di balik keindahan alamnya. Travel online ke Batu Maropa kali ini benar-benar membuat refresh. Sejuk, tenang, dan mampu membuat hati berpikir ulang meleraikan segala rutinitas yang membuat penat.
Indah sekali pemandangan pulau samosir dan batu maroppa ini ya bang, emang enaknya klo di pulau samosir jalan2nya naik mobil pribadi biar puas keliling jalan2 sampai ke desa tamba dolok itu iya 😀
Foto-fotonya bagus-bagus sekali lho bang Sani…
Foto pertama itu, mirip kepala ular gitu ya…
Ma syaa Allah, indah dan kerennya ya wisata alam Batu Maroppa di Samosir ini, jadi ingin ke sana saya Bang, makasih udah sharing, semoga suatu saat ada kesempatan ke sana juga …
MasyaAllah Bang, indah kali ya, luas kali ternyata Sumatera Utara ini, khususnya daerah sekitar Danau Toba, ah kurang jauh awak main, huhu, cantik kali viewnya. Btw Bang batunya tampak sekilas mulus ya, kalau gak hati-hati bisa tergelincir, kalau awak dah bergetar lutut ini haha