Select Page

“Ayam apa yang kakinya panjang? hayo tebak !!”

“Ayam kampung”

“Salah”

“Ayam bangkok”

“Salah”

“Ayam pake high heel”

“Kocak lu, tapi masih salah haha..”

“Ayam apa dong?”

“Ayam Pramugari”

“Ish…. itu sih ayam goreng, panjul !!”

Sebenarnya saya gak terlalu suka ayam goreng. Kalau ada pilihan ayam goreng dan ikan goreng, saya akan memilih ikan. Tetapi ayam goreng yang satu ini mampu membuat saya lupa dengan ikan goreng. Ayam Pramugari, ayam goreng khas Aceh inilah yang bikin nagih dan membuat saya rindu akan Aceh.

 Ayam Pramugari

Sama seperti “ayam tangkap” yang sudah lebih dulu populer sebagai ayam goreng khas Aceh, ayam pramugari pun sudah menjadi incaran kuliner wisatawan saat berkunjung ke Aceh. Racikan ayam yang digoreng dengan aneka rempah ini memang menawarkan sensasi rasa ayam goreng yang sangat enak. Kalau ayam tangkap digoreng dengan potongan kecil-kecil, ayam pramugari ini potongan ayamnya besar-besar.

Asal usul nama ayam pramugari sebenarnya berasal dari sebutan para pelanggan. Mereka menamakan ayam pramugari karena potongan paha ayam yang panjang-panjang seperti kaki pramugari. Ditambah lagi para pramugari sering singgah membeli ayam goreng di lokasi tersebut. Ayam pramugari memang awalnya dijual di kedai makan dekat bandara.

Ayam yang digunakan untuk membuat ayam pramugari adalah ayam kampung. Sebelum digoreng, ayam terlebih dahulu diungkep dengan bumbu rempah. Selanjutnya ayam digoreng bersama irisan daun temurui/daun kari, daun jeruk, daun pandan, bawang merah, bawang putih, cabe hijau dan serai. Kebayang dong aroma kelezatannya 😀.

Ruman Makan Aditya Jaya

Ada beberapa kedai makan yang menjual ayam pramugari. Tetapi yang paling populer adalah ayam pramugari RM Aditya Jaya. Ayam pramugari begitu melekat dengan kedai makan ini. Bahkan jika kita bertanya tentang RM Aditya Jaya, orang belum tentu tau. Tetapi jika kita menyebut RM Ayam Pramugari, orang akan langsung menunjuk ke RM Aditya Jaya.

Bapak Sofyan, pemilik RM Aditya Jaya merintis usaha rumah makan ini sejak tahun 70an di komplek bandara lama. Sekarang pun, rumah makan ini lokasinya di sekitar bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh besar.

RM Aditya Jaya

RM Aditya Jaya – Jalan Blang Bintang lama, Bueng Bakjok, Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar, Aceh

Mudah saja menemukan kedai makan ini. Jika kita keluar gerbang bandara SIM, kita berbelok ke kanan melewati bundaran, lalu sebelum sampai di ujung jalan, kita kembali berbelok ke kanan. Kedai makan ini hanya beberapa puluh meter dari jalan masuk tadi. Jika belum yakin, bisa menggunakan aplikasi penunjuk jalan/GPS atau bertanya langsung dengan penduduk setempat.

Baca Juga : Apel Gayo, Apelnya Aceh

Kedai makan ini buka sejak pukul 10 pagi hingga pukul 5 sore. Sejak kedai dibuka hingga tutup, nyaris tidak pernah sepi. Apalagi jika jam makan siang, pengunjung cukup padat. Tak jarang pengunjung harus sabar menunggu bangku yang kosong atau menunggu ayam gorengnya masak. Pelanggan yang datang tidak hanya berasal dari calon penumpang pesawat atau penumpang pesawat yang baru mendarat, tetapi juga berasal dari kota Banda Aceh dan sekitarnya. Para pejabat Aceh pun sering makan siang di kedai makan ini.

Suasana RM Aditya Jaya

Suasana makan siang di RM Aditya Jaya.

Ayam Pramugari RM Aditya Jaya

Menu makanan di RM Aditya Jaya sebenarnya tidak terlalu banyak. Utamanya adalah ayam pramugari dan kari kambing. Sajian ayam pramugari pun cukup simpel, yaitu ayam goreng pramugari, sambal kecap dan kuah kari kambing. Ini dia gambarnya :

Ayam Pramugari RM Aditya Jaya

Inilah ayam pramugari. Kaki ayamnya memang panjang seperti kaki pramugari. Tampak cabe, dedaunan dan bumbu yang ikut memeriahkan ayam pramugari ini. Dedaunan dan bumbu tersebut bisa di makan loh.

Sambal kecap

Bumbu sambal kecap ini sangat sederhana. Cabe rawit yang diulek kasar, ditambah irisan bawang merah dan jeruk nipis. Kita tinggal menuangkan kecap manis yang sudah tersedia di meja.

Kuah kari kambing

Kuah kari kambing. Jika kita tidak memesan kari kambing, kuah kari tetap dihidangkan. Meski isinya hanya nangka muda dan labu, tetapi kadang ada juga loh tetelan daging kambingnya.

Ayam pramugari akan digoreng setelah dipesan. Jadi dihidangkan dengan panas-panas. Satu piring berisi 4 potong ayam pramugari. Harga perpotongnya 15.000,- rupiah. Nanti yang dibayar yang kita makan saja. Kalau saya sendiri bisa habis 2-3 potong hehe. Jika untuk oleh-oleh, biasanya saya meminta agar ayam pramugari tersebut digoreng setengah matang. Jadi nanti bisa saya goreng ulang. Nah, jika sudah selesai makan ayam pramugari, ada minuman segar yang wajib dicoba, yaitu air timun serut atau air pepaya serut. Seger ! 😀

Baca juga : Wisata Sehari di Takengon, Bisa Kemana Saja?

Makan bersama

Empat tahun tinggal di Aceh, membuat lidah saya sudah akrab dengan masakan khas Aceh. Meski awalnya saya gak terbiasa dengan bumbu rempahnya, tapi lama kelamaan justru bumbu rempah itulah yang membuat saya suka. Jika kamu ke Aceh jangan lupa kuliner ayam pramugari ya 🙏😊

Kamis, 30 Juli 2020

” Di masa normal baru, tetap jalankan protokol kesehatan “

Kaki Lasak : Travel & Food Blogger






Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Kaki Lasak
Instagram kaki lasak
Website : kakilasak.com
Youtube : Kaki Lasak Crew
Whatsapp +6282166076131