“Alamakjang…!!!, digigit pacet pulak kakik ku ini!”
“Hiahh…., makanya mandi ko sebelum pigi tadi, pakek minyak wangi kayak aku, jadi pacet pon minder”
“Bah….!! Ngejek aja ya”Di akhir perjalanan, saat ganti pakaian, saya terkejut bukan main. Ada 5 titik bekas gigitan pacet di tubuh saya. Di pinggang 2, di kaki 2 dan di ketiak 1.
“Omakkkkk….!!!”
Sumatra Utara termasuk salah satu provinsi yang memiliki banyak air terjun. Hampir di semua wilayahnya ada air terjunnya loh. Salah satu kawasan yang kaya akan air terjun adalah kabupaten Simalungun. Sejak 6 tahun yang lalu, keberadaan air terjun di Simalungun mulai terpublikasi di media sosial. Air terjun yang dulunya hanya dinikmati oleh penduduk sekitar, sekarang sudah menjadi destinasi wisata yang banyak diincar oleh para traveler di Sumatra Utara, termasuk saya.
Sahabat lasak, beberapa waktu lalu saya berkunjung ke rumah mertua saya di kota Pematangsiantar. Sekalian dong meluangkan waktu satu hari untuk menjelajahi air terjun di Tanah Jawa, Simalungun. Secara Tanah Jawa dengan kota Pematangsiantar tidak terlalu jauh, yaitu hanya berjarak +- 21 km atau biasa ditempuh dengan berkendara selama +- 30-45 menit. Perjalanan saya kali ini ditemani oleh sahabat saya Imem, seorang traveler Siantar yang sudah menjelajahi hampir semua air terjun yang ada di Simalungun. Kalau biasanya dalam satu hari hanya menjelajahi satu destinasi air terjun, maka perjalalanan saya kali ini berhasil menjelajahi lima air terjun dalam satu hari. Air terjun tersebut adalah :
1. Air Terjun Jambuara
2. Air Terjun Tonduhan
3. Air Terjun Basondur
4. Air Terjun Beluk Itam Marsidung
5. Air Terjun PLN
1. Air Terjun Jambuara
Air terjun Jambuara adalah air terjun yang pertama kami datangi. Air terjun ini berada di desa Aek Komaning, kecamatan Hatonduhan, kabupaten Simalungun. Dari Tanah Jawa menuju lokasi memakan waktu +-30 menit. Jalan yang kami lalui adalah jalan beton, tapi sebagian lagi jalan berbatu. View selama perjalanan didominasi oleh kebun sawit dan perkampungan warga. Sesampainya di lokasi, kita dikenakan biaya parkir sepeda motor Rp.5.000,- dan tiket masuk Rp. 5.000,-/orang.
Sahabat lasak, dari tempat parkir kita harus berjalan kaki mengikuti jalan setapak menuju air terjun. Tidak terlalu jauh kok, hanya saja medan jalannya menurun, jadi kebayang dong betapa penat nanti pas baliknya, hiks.
Dari tempat parkir air terjun Jambuara ini sudah terlihat. Jadi selama berjalan kaki menuju air terjun, rasanya deg-deg ser bak mau ketemu gebetan. Dan benar saja, sesampainya di air terjun, mata saya langsung terbelalak melihat kemegahan air terjun yang tingginya +- 40 meter ini. Keren !!
2. Air Terjun Tonduhan
Setelah puas berfoto dan menikmati air terjun Jambuara, kami berbalik arah menuju air terjun Tonduhan. Air terjun ini berada di desa Saribu Asih, Hatonduhan, kabupaten Simalungun. Dari air terjun Jambuara ke air terjun Tonduhan memakan waktu +- 20 menit atau berjarak +- 8 km. Perjalanan agak lambat karena mulai dari simpang kebun PTPN IV, jalanan yang kami lalui berupa jalan aspal kasar yang berbatu. Sesampainya di lokasi kita cukup membayar parkir sepeda motor saja sebesar Rp. 10.000,-.
Sahabat lasak, sama seperti air terjun Jambuara, untuk sampai di lokasi air terjun Tonduhan, kita harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang cukup curam. Terutama saat melewai tebing batu melalui tangga besi yang sudah mulai keropos. Saya sampai merangkak berlahan agar tidak terpeleset dan jatuh ke dasar tebing. Asli serem bett …
Dan sesampainya di lokasi air terjun Tonduhan, saya langsung disambut dengan tampiasan air terjun yang menerpa wajah. Segar sekali. Sejenak saya duduk santai sambil menatap air terjun yang tingginya -+ 30 meter ini.
Baca juga : Sensasi Mi Racing ala Mie Bardi
3. Air Terjun Basondur
Dua air terjun sudah kami lalui. Setelah istirahat dan makan siang, kami melanjutkan perjalanan ke air terjun yang ketiga, yaitu air terjun Basondur. Air terjun ini disebut juga air terjun Double, karena ada dua tingkatan air terjun. Lokasi air terjun Basondur berada di desa Nabolak Baru, Hatonduhan, kabupaten Simalungun.
Sahabat lasak, dari Hatonduhan menuju desa Nabolak Baru memakan waktu selama +- 30 menit Serupa dengan jalan menuju air terjun Hatonduhan, jalan yang kami lalui adalah jalan aspal kasar dan berbatu. Untuk sampai ke lokasi parkir kami harus melewati rumah-rumah penduduk dan kebun sawit. Karena saat itu tak ada penjaganya, jadi tidak ada biaya parkir dan tiket masuk. Cihuy…
Kalau 2 air terjun sebelumya, kita harus berjalan kaki cukup jauh, tidak untuk air terjun Basondur ini. Dari lokasi parkir hanya beberapa langkah saja dan langsung sampai ke air terjun. Kami mengambil posisi di antara dua air terjun. Di sebelah kanan kami air terjunnya tidak terlalu besar, sedangkan di sebelah kiri kami, air terjunnya cukup lebar dan curam.
Sahabat lasak, air terjun Basondur ini tidak terlalu tinggi. Mungkin +- hanya 4 meter dan +- 7 meter. Meski demikian, air terjun ini tetap mempesona. Air terjun Basondur mempunyai hamparan bebatuan dan berpasir dibeberapa bagian.
Baca juga : Rahasia Kelezatan Kari Kambing Stadion Lhokseumawe
4. Air Terjun Beluk Itam Marsidung
Kami tidak terlalu lama berada di lokasi air terjun Basondur. Kami langsung bergegas menuju air terjun keempat, yaitu air terjun Beluk Itam Marsidung. Lokasi air terjun ini berada di desa Bosar Nauli, Tanah Jawa, kabupaten Simalungun. Hujan rintik mengiringi perjalanan kami.
Perjalanan menuju air terjun cukup jauh. Jalanan yang kami lalui sebagian besar adalah jalan aspal yang sudah rusak dan berbatu. Setelah +- 1 jam perjalanan, kami sampai di simpang jalan menuju lokasi. Jalan yang kami lalui adalah jalan setapak di tengah kebun sawit. Hingga akhirnya kami terpaksa harus parkir, karena kondisi jalan tidak memungkinkan untuk dilalui sepeda motor. Selanjutnya kami berjalan kaki masuk ke dalam hutan.
Sebenarnya ada rasa bimbang mau lanjut atau pulang. Yang menjadi pertimbangan adalah kondisi cuaca sedang hujan. Jalan yang kami lalui pun rawan longsor. Belum lagi hari mulai gelap akibat mendung. Alasan lainnya kita memasuki kawasan hutan lindung yang kemungkinan masih banyak hewan buas seperti harimau. Lalu khawatir jika nanti tersesat atau datang air bah. Hmn.. Akhirnya dengan Bismillah kami memutuskan untuk lanjut !!.
Kami berjalan dalam diam karena diselimuti perasaan was-was. Puncaknya saat berjalan diatas kayu lapuk. Jika kayu patah maka kami akan terjatuh ke jurang yang cukup dalam. Jika tanah diatas kami longsor, maka kami langsung tertimbun. Keringat dingin mulai bercucuran. Tapi syukurlah kami berhasil melewatinya dengan selamat. Lega !!
Yeay… sampai wak!!.
Saya langsung takjub melihat betapa eksotisnya air terjun Beluk Itam Marsidung ini. Benar-benar tersembunyi di balik lebatnya hutan. Airnya sangat deras dan berlimpah. Kami terus berjalan dibebatuan yang licin supaya lebih dekat dengan air terjun. Setelah kami rasa cukup, kami langsung berbalik arah pulang. Hujan rintik masih turun mengiringi perjalanan kami.
5. Air Terjun PLN
Ada perasaan puas, bahagia dan lega saat sampai di jalan utama. Perjalanan ke air terjun Beluk Itam Marsidung memang paling menantang dan memacu andrenalin. Tapi perjalanan kami belum berakhir. Masih ada satu air terjun lagi yang akan kami kunjungi sembari arah jalan pulang. Air terjun tersebut adalah air terjun PLN. Air terjun ini memang berada di kawasan PLN-PLTA Hatonduhan, Tanah Jawa, kabupaten Simalungun. Karenanya, jika ingin melihatnya lebih dekat, kita harus meminta izin dengan petugas kemanan PLN.
Air terjun PLN menutup perjalanan kami menjelajahi lima air terjun di Simalungun dalam satu hari. Perjalanan yang di mulai dari pukul 7 pagi hingga pukul 7 malam ini berjalan dengan lancar. Sayangnya kondisi sedang musim hujan, sehingga di satu sisi airnya deras, sisi lainnya air sangat keruh sehingga tidak memungkinkan untuk mandi-mandi.
Sahabat lasak, kita sering mendengar kabar tempat wisata yang diterjang banjir bandang. Tak jarang kejadian tersebut memakan korban. Berwisata di musim penghujan memang sangat beresiko. Sebisa mungkin hindari kawasan wisata air seperti air terjun, pemandian alam atau wisata sungai. Kadang kita tidak bisa memprediksi datangnya bencana. Ada baiknya sebelum berkunjung kita menghubungi pengelola untuk memastikan kondisi tempat wisata tersebut aman dan tidak membahayakan bagi wisatawan.
Rabu, 09 Desember 2020
” Di masa normal baru, tetap jalankan protokol kesehatan “
Kaki Lasak : Travel & Food Blogger
Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Kaki Lasak
Instagram kaki lasak
Website : kakilasak.com
Youtube : Kaki Lasak Crew
Whatsapp +6282166076131
Aku baca pembukaan sudah menghayati banget lo bang, aku baca pelan² menirukan aksennya. Eeeh lanjut baca tulisan dibawahnya duh bikin mupeng aja, huhu
SUEGERRRRR banget!
Air terjun nih beneran bisa me-release stres
denger guyurannya aja, aku udah berasa beyond happyyyy
Mupeng jalan2 ke sini euyy
Hehee hayuk atuh kesini hehe
Aku suka jalan-jalan ke air terjun tapi ga sukanya biasanya untuk pergi kesana medannya terjal bikin ngos-ngosan apalagi kalau bawa anak-anak duh lemes wkwk…btw air terjunnya cakep-cakep bikin mata yang memandang jadi fresh
Iya bener, jalannya lumayan terjal dan berliku. Asli buat ngos ngosan hehe
Ternyata nama PLN karena sumber listrik plta
Di Bandung juga ada dan betul pernah ada korban Sewaktu hujan deras
Iya, karena dikuasai PLN hehe
Bbrp air terjun juga memakan korban jiwa 😢
Wiihhh, air terjunnya bikin pengen ikutan nyebur, tapi di musim penghujan gini agak menakutkan ya, kalau di Jawa ini sih, takut pas ada banjir badang hahaha.
Tapi memang, paling bagus ke air terjun itu di musim penghujan, karena air yang terjunnya banyak, kalau musim kemarau, cenderung kering 😀
Iya, airnya deras tapi keruh kl gak ujan biasa pada mandi2 😀
Aku tertarik dengan sebutan: “air terjun di Tanah Jawa, Simalungun.”
Kenapa disebut Tanah Jawa? Apakah ada kisah yang melatarinya?
Kab. Simalungun ini kaya dengan wisata air terjunnya, apakah berada di ketinggian?
Tanah Jawa, blm tau kenapa, tapi memang banyak orang jawa disana. Pujakesuma, putra jawa kelahiran sumatra utara. Dulu kakek buyut mreka jaman Belanda jadi pekerja kebun
Wah yang nomor 4 kok bikin serem deg-degan bang, memang bukan tujuan wisata umum ya alias memang masih asli hutan lindung? Bagus sih air terjunnya tapi kalo saya sih auto mundur kalo medannya kaya gitu
Iya,blm dikelola. Jadi orang2 tertentu aja yg suka menjelajah ksana hehe
Saya juga hampir mundur, tp kadung dah disana 😂
Air terjuk beluk itam. Asli keren Bang.
Eksotis banget. Sama seperti orang di depan kamera. Hahaha.
Beluk itam artinya apa Bang? Penasaran.
Nah, saya juga gak tau air nama namanya. Agak gimana gitu kan namanya hehe
Mungkin bahasa bahas Batak kuno ya hehe
Sebagai orang yang cinta travel, jiwa traveling ku meronta-ronta pengen ke sana. Hahaha
Itu air terjun yang pertama, air terjun Jambuara tinggi banget yaaaa… terus pas baca di air terjun keempat, aku ikut deg-degan hehehhe
Semoga suatu saat bisa ke Sumatera.
Wah baru tahu saya kalau Sumatra Utara banyak air terjunnya dan semuanya bagus-bagus, tiketnya juga cukup terjangkau. Bisa jadi pilihan nih buat ngisi liburan
Banyak bgt.. ini sih yg kecil2 sih. Yg tertinggi di Indonesia ada di Sumut loh, Air terjun Ponot Sigura gura.
Wah patut dicoba nih jika berkunjung ke SUMUT mampir ke wisata air terjun di atas. Btw kak, dari kesemua air terjun yang kakak tulis di atas, kira2 yang mana ya yang sudah menyerupai “air terjun niagara”? hehe 🙂
wiiih…keren2 view-nya Bang. Air terjeunnya memanjakan mata. Biaya masuk murah pula. Salut dah bang..
Iya nih seru bgt n menantang memacu andrenalin hehe
Air terjun jambuara paling megah ya bang.. gambarnya pun keren kali lho..
Iya kak,saya juga paling suka dengan Jambuara hehe
mantap nih bang, dalam satu hari menjelajah lima air terjun sekaligus, pasti seru ya. kalo musim hujan airnya banyak tapi seperti abang bilang memang harus hati – hati kalo berwisata ke air terjun di musim hujan, tidak sedikit banyak yang kecelakaan ya
Ndak ada nama air terjun yg lain selain Air Terjun PLN doh Bang Sani? Ada-ada aja. Hahaha. Tapi suwer bangettt, ini menarik sekali bisa wisata lima air terjun sekaligus dalam sehari. Gilaaak kalian trekingnya bisa sekuat itu. Ada ceweknya kah? Kuat sekali pasti.
Kalo udah masuk musim hujan agak serem juga ya wisata ke sana. Sumatera udah masuk musim hujan belum Desember ini bang?
Iya.. aku bayangin pasti keesokan harinya pada tidur balikin tenaga ya kan kak.
Sumut udah masuk musim hujan kak. Bahkan beberapa kali pernah banjir di Medan dapet kiriman air dari daerah Berastagi.
Malamnya tdr nyenyak dan paginya badan saket haha.
Kl musim ujan emang sih agak bahaya. Liat2 situasi demi keamanan hehe
Iya, namanya emang air terjun PLN karena dilokasi PLTA oleh PLN hehe.
Kami pergi berdua kawan cowok sbg guide, jd gak ada ceweknya.
Desember hujan sih jd agak2 liat sikon cuaca demi keamanan haha
Bang Sani kenapa namanya air terjun PLN ya? Apa Deket sama PLN? Bener bgt kalau ke wisata alam gini harus tanay2 kondisi cuaca bbrp waktu terakhir
Karena dikuasai oleh PLB sbg pembangkit tenaga air hehe
Paling suka foto air terjun Jambuara. Besar hingga orang di bawahnya nampak kecil. Ya iyalah tingginya kan 40 meter. Bayangin tuh megahnya.
Saya juga sih, keren..
Tp agak bahaya kl mandi mandi, soalnya pernah ada korban hehe
Hmm, boleh jugalah ini ikut treking sama Bg Sani and team ya, gercep kali ahh bisa tembus 5 air terjun dalam sehari. Apa gak hebring itu hehehe
Ashiap. Asal siap energi untuk melasak hhaa
Mantap kali bang dalam satu hari bisa ke 5 air terjun, tapi koq gak nyebur apa lagi gak diizinkan karena covid ya?
Bukan ga di ijinkan, tp kondisi airnya keruh karena musim hujan hehe
Padahal awak anak siantar, belum tau air terjun ini ck ck ck
Kurang melalak berarti awak.
Seru banget bang Sani perjalannya, duh benar-benar iri deh, sudah bertahun-tahun di Medan belum pernah ke Simalungun. Ahh semoga suatu saat bisa mampir melihat air terjun ke sana
Masyaa Allah indah banget. Ngelihat begini saja saya sudah merasa takjub. Apalagi jika beneran ke sana suatu hari nanti. Auto jingkrak deh.
Eh, iya juga nih. Kalau udah musim hujan manja begini saya pun juga khawatir kalau mau pergi ke daerah perbukitan. Sedap-sedap ngeri, euy. Oh, iya yang pacet tadi tuh bikin ngakak. Hahah … saya juga giloan kalau digigit pacet. Cara mengatasinya bisa dengan memakai sofel buat jaga-jaga. Kalau sudah pakai itu. Pacet enggak mau datang. Ntah mungkin bau kali ya kan.
Teringatnya kan Bang Sani, kalo digigit pacet itu apa ndak terasa kah?
Sampe ndak sadar kalo dah terjadi lima gigitan…
#kepo
Asli ga berasaaa haha