“Saya kayaknya 2”
“Saya 4 lebih rasanya”
“Alhamdulillah cuma 1”
“Saya 3 nih.., huhu”
“Saya yang paling banyak, ada 7 !!! Hahaha”
Begitulah…, kami saling menghitung jumlah sengatan tawon yang ada di kepala, di wajah dan di badan kami. Meski sakitnya sampai ke ubun-ubun, tapi kami tetap tertawa bahagia. Justru ibarat terkena “setrum”, kami menjadi semakin segar dan lincah. Haduh… “
Hallo sahabat lasak, traveling itu seperti candu ya. Sering kali bilang kapok karena dapat kejadian yang tidak mengenakkan, tetapi begitu diajak lagi, eh… mau lagi dan lagi. Nah, cerita lasak saya kali ini sempat membuat saya kapok (saat itu). Perjalanan seru ke Tuwi Tadui, sebuah green canyon yang berada di pedalaman hutan Padang Tiji, kabupaten Pidie, provinsi Aceh.
Ekspedisi Kaleng-kaleng ke Padang Tiji
Keindahan hutan Pidie, Aceh memang mulai dilirik oleh para petualang. Keasrian hutan serta sungai-sungainya yang eksotis kerap menghiasi laman media sosial. Tersebutlah nama-mana tempat wisata sepeti : Barieh Kala, Lingkok Kuwieng, Angkoek Pineung, Tuwi Badeuk, Tuwi Blangoeng, Tuwi Jeuringeu, Tuwi Tadui dan masih banyak lagi.
Hal inilah yang membuat saya, Yasir, Ruli, Kemal dan Awi berencana menjelajahi wisata di Padang Tiji. Kebetulan ada sahabat kami Adi yang tinggal di Padang Tiji. Sebelumnya Yasir dan Ruli juga pernah menjelajahi kawasan Barieh Kala bersama Adi.
Perjalanan dimulai dari kota Banda Aceh. Rencananya kami pulang hari alias tidak menginap. Karenanya kami bergerak sejak pagi. Apalagi jarak dari Banda Aceh ke Padang Tiji lumayan jauh, yaitu +- 100 km. Kami konvoi mengendarai sepeda motor melalui jalan lintas Sumatra Medan – Banda Aceh.
Setelah berjalan selama +- 2 jam kami sampai di pasar Padang Tiji, titik kumpul kami. Di pasar ini kami telah ditunggu oleh Adi dan dua orang sahabatnya, yaitu Furkan dan Jal. Mengingat kami akan trekking jauh ke dalam hutan, maka sebelum melakukan perjalalan, kami terlebih dahulu sarapan dan membeli perbekalan. Lets Go !!!
Baca juga : Ketika Samosir Berselimut Kabut
Jelajah Pedalaman Hutan Padang Tiji
Sahabat lasak, dari pasar Padang Tiji, kami bergerak menuju Blang Putek dan berbelok ke arah Waduk Rajui. Jalan yang kami lalui lumayan menantang. Dari jalan mulus, jalan berbatu, hingga jalan tanah yang lengket di tepian sungai. Sepeda metic yang saya kendarai bersama Kemal sempat kewalahan saat melalui jalan berbatu.
Satu jam berlalu. Setelah melalui jalur tepian sungai, akhirnya kami sampai ke perkebunan warga. Di sinilah kami memarkir kendaraan sambil beristirahat. Selanjutnya kami harus berjalan kaki masuk ke hutan.
Inilah suasana sungai di dekat kami memarkir kendaraan. Sesekali tampak sekelompok burung walet beterbangan disekitar sungai. Indah bukan?
Gua Meucandong
Jalan yang kami lalui adalah jalan setapak yang biasa dilalui penduduk saat mencari hasil hutan. Sebagian jalan sudah ditutupi semak, sehingga kami kesulitan menemukan jalan. Untung saja Adi, Furkan dan Jal sangat tangkas membuka kembali jalan yang tertutup dengan golok yang mereka bawa.
Di tengah perjalanan, kami melewati sebuah gua yang tampak seperti sumur. Gua ini bernama gua Meuncadong. Kami mencoba melempar batu untuk mengetahui kedalamannya. Ternyata cukup dalam. Menurut Adi, gua Meuncadong cukup luas, bahkan tanah yang kami pijak merupakan bagian dari atap gua. Memang sih, tanah yang kami pijak ini seperti bebatuan karst.
Semakin jauh kami berjalan, kondisi jalan mulai menanjak. Pohon-pohon pun semakin rapat. Soal letih jangan ditanya, peluh sebesar biji jagung bercucuran membasahi badan. Huhu…
Gua Ular/ Uleu
Hampir satu jam kami berjalan menyusuri hutan. Saya sempat beberapa kali teringgal. Untungnya kami saling menyemangati, meskipun kata-kata yang terucap lebih mirip membully. Oiya, sebelum sampai di tujuan, Adi mengajak kami ke sebuah gua lagi. Nama gua ini membuat saya merasa agak seram ya, namanya gua Uleu (ular).
Benar saja, begitu kami sampai di pintu gua, tampak dua ekor ular tepat berada di atas pintu gua. Saya takjub melihat ular yang lumayan besar bertengger santai di atas bebatuan. Dari warna, bentuk dan coraknya, ular tersebut adalah ular Sanca Batik dan ular Bajing Hijau. Kami tak berani masuk gua, takutnya ular tersebut merasa terganggu dan mematuk kami.
Ular Sanca Kembang atau Sanca Batik ini panjangnya +- 3 meter. Ular yang masuk dalam suku Pythonidae tidak berbisa.
Ini kali pertama saya melihat ular Bajing atau Ganyosoma Oxycephalum. Tubuhnya berwarna hijau mengkilat dengan bagian ekor berwarna coklat. Ular Bajing ini juga tidak berbisa.
Sahabat lasak, dari gua Uleu ini sudah tampak tujuan akhir kami, yaitu Tuwi Tadui. Sebuah sungai yang airnya jernih berwarna kehijauan. Karena antusias, kami langsung turun menyusuri bebatuan. Tapi rupanya jalan yang kami lalui bukan jalan biasa, melaikan sarang tawon Batu. Tak ayal lagi, tawon-tawon berhamburan menyerang kami bertubi-tubi. Serangannya sangat ganas. Kami semua lari tunggang langgang. Ampunnnn…
Dari kami berdelapan, hanya Yasir yang tidak disengat tawon. Ada yang terkena 1 sengatan, 2, 3 bahkan 7 sengatan. Entahlah, mungkin aroma tubuh Yasir tidak disukai tawon atau rambut kribo Yasir membuat tawon tersesat di dalamnya. Pastinya kali ini Yasir sangat beruntung.
Saya terkena tiga sengatan. Dua di kepala dan satu di bagian punggung. Rasanya nyeri sekali. Anehnya badan saya jadi serasa bugar.
Green Canyon – Tuwi Tadui
Sahabat lasak, serangan tawon tadi membawa kami ke green canyon Tuwi Tadui. Indah sekali. Bahkan, sakitnya sengatan tawon seketika hilang begitu melihat tempat ini. Saya terpana menikmati lembah tersembunyi ciptaan Tuhan yang maha sempurna.
Setelah menikmati bekal yang kami bawa, kami langsung dong mandi-mandi. Bentuk Tuwi Tadui ini seperti kolam renang alami. Letaknya yang berada di antara tebing membuat kami makin asik bereksplorasi. Melompat dari atas tebing, menyelam ke dasar kolam, hingga santai mengambang di permukaan sungai.
Tidak hanya keindahan kolam hijau yang alami, pohon-pohon besar disekitar kami tak kalah menarik. Bahkan aliran sungai yang mengalir diantara bebatuan juga mengundang decak kagum. Saya tak puas-puas memandanginya. Perpaduan sungai, tebing batu dan pepohonan yang sangat eksotis.
Baca juga : Segarnya Gegado Lampung
Terapung Menyusuri Sungai
Jika mengikuti keinginan, tentu maunya tinggal lebih lama. Sempat terbersit untuk bermalam di lembah ini. Tapi alam menjawab keinginan kami. Hujan turun deras. Kamipun harus pulang.
Supaya perjalanan pulang berbeda dan lebih cepat, Adi memutuskan untuk pulang melalui jalur sungai. Namun, ada satu bagian sungai yang cukup dalam yang mengharuskan kami berenang. Kabar ini tentu kabar buruk bagi saya. Diantara kami semua, hanya saya yang tidak terlalu pandai berenang. Ditambah lagi tubuh saya yang lumayan berisi. Tapi bukan bolang namanya jika mereka kehabisan akal. Khusus untuk saya, Adi mencari potongan kayu besar yang bisa menopang tubuh saya. Untungnya mencari balok kayu di hutan ini tidaklah sulit. Dari beberapa balok kayu yang saya coba, akhirnya saya memilih balok kayu yang paling besar.
Jujur saya amat takut. Saya hanya berpegangan pada sepotong kayu. Berlahan saya menggerak-gerakkan kaki saya menyusuri sungai. Jaraknya lumayan jauh. Ada sekitar +- 30 meter. Meski di belakang saya ada yang berenang mengiringi, tetapi melihat kondisi sungai yang dalam dan tak berdasar, membuat saya berfikir yang tidak-tidak. Saya membayangkan kaki saya ditarik buaya, dipatuk ular air, atau ditarik makhluk halus. Huhu..
Saya berusaha fokus dan menenangkan hati. Alhamdulillah saat-saat menegangkan pun berlalu. Saya sampai juga di ujung sungai, disusul oleh kawan-kawan lainnya. Akhirnya kami semua sampai ke Padang Tiji dengan selamat. Setelah membersihkan badan dan sepeda motor, sore itu juga kami melanjutkan perjalanan pulang ke Banda Aceh.
Sahabat lasak, ada saja keseruan dalam setiap perjalanan. Terlebih perjalanan bersama para sahabat. Semakin sering kita bersama mereka, tentu kita semakin mengenal sifat asli mereka. Bisa jadi sifatnya menyebalkan bahkan menyusahkan. Tapi, justru sahabat yang baik adalah sahabat yang mau mengerti dan menerima kekurangan sahabatnya.
Selasa, 28 April 2020
” Selama pandemi virus Covid-19, jangan lasak dulu ya, di rumah lebih baik”
Kaki Lasak : Travel & Food Blogger
Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Kaki Lasak
Instagram kaki lasak
Website : kakilasak.com
Youtube : Kaki Lasak Crew
Whatsapp +6282166076131
Selalu takjib membaca postingan-postingan di sini, benar-benar memanjakan pembaca tentang indahnya alam Indonesia.
Meskipun bergidik juga tuh liat ular, langsung merinding dong sayanya sampai sekarang hahaha.
Itu deh yang saya takut kalau di alam, meski menyenangkan, tapi ular bikin merinding hehehe
Hehe, iyaaa
Kl ke alam hutan tu ada aja yg kita jumpai. Istilah orang Medan tu ngeri ngeri sedap haha
Seru banget jalan-jalannya, Kak Sani. Aku pas baca pembukanya masih loading itu apa, ya, ternyata disengat lebah. Cuman meski nyeri rasanya badan jadi bugar, iya, kah? Hehe … Pas baca di gua ular, ternyata nemu ular hijau, ya. Meski bilangnya enggak berbisnis, tetep aja aku serem. Duh, kukangen juga traveling, nih. Moga pandemi ini cepat berlalu
Haduh ada typo apalagi itu berbisnis maksud saya berbisa. Haha autotext memang bikin geje
Iya, serem juga sebenarnya ketemu ular tp untungnya ularnya diam hehe
Amiin. Moga cepat berlalu pandemi ini
Cantik banget warna airnya. Saya kira sebutan green canyon di Indonesia cuma ada di wilayah Pangandaran, ternyata di Padang juga ada
Iya, Padang Tiji Aceh loh yaaa, bukan sumbar hehe
ya ampun kak, sy digigit semut merah aja bisa ga tidur semalaman ini gimn didengat tawon dan ga cuma satu sengatan..heuheu..serem.. tapi emang klo ke destinasi wisata yg masih alami bnyk rintangannya ya.. tp begitu sampe tkp terbayar deh lelah dan letihnya..
Hehe sakit sebanarnya tapi lama lama jd seger
Iya, pas sampe lokasi ilang capeknya hehe
wew dari sakit disengat tawon sampe jadi seger gmn tuh rasanya ga kebayang hehe..
Kakak, membaca jejak perjalanan yang begitu sulit sepertinya terbayar sudah begitu melihat dan bisa berenang di tempat indah atau green canyonnya Indonesia, hehehehe.
Seru banget pastinya bisa jalan-jalan seperti ini. Impian saya banget, tapi belum terwujud sampai sekarang, hehehe.
Cukup bergidik melihat ular di gua ular, secara saya tidak suka dengan ular. Btw, kalau lagi PSBB ini bagaimana kak, teknik jalan-jalannya? Kasih tips dan triknya, kak biar tetap aman, sehat, dan jaga kebersihan. Terima kasih untuk ceritanya yang keren.
Saya sebenarnya di rumah aja, jd ini cerita sebelum pandemi. Kl pandemi gini sih saya juga takut, jd di rumah aja hehe
Bang ihhh seremnya itu gua ular,
Gua awal aja udah serem, apalagi yg gua ular
Huhuhu, paling takut sama ular,
Terus digigit tawon, gak kebayang sakitnyaaaa 🤮
Tapi beneran indah ya bisa berenang di kolam sungai alami
Gasabaaaar pen jalan jalan lagi,
Semoga pandemi cepat berlalu
Iyaaa, semua diluar rencana, jumpa gua ular dan disengat tawon huhu
Amiin moga cepat berlalu pandemi ini
Bang Sani, kok seru kali perjalanan Kelen sih bang.
Baca beginian aku teringat almarhum bapak. Bapak suka kali masuk hutan, tinggal di dalamnya lama. Ketemu harimau, nangkep buaya.
Iih kurasa kalo masih idup bapak, ada satu label khusus tentang bapakku lah bang . Hihi
Hehe entah juga, perjalanan aku ini semacam terjebak dalam situasi dan kondisi pertemanan haha
Lasak lah pokoknya
Brarti bapak kakak Kaki Lasak juga lah lebelnya atau si Kelana
Bakalan nyandu tu bang
Dosenku masih lasak di usia menjelang 70 tahun
Cek deh akun facebook nya T Bachtiah Geo
Wahhh,mantabs tar aku cek hehe
Haha, lasak kali pun bang. Mau dia seminggu di hutan cuma manfaatin ikan atau binatang kecil buat makan. Kami pernah dibawanya. Sekali aja tapi. Dan gak di pedalaman kali. Tapi itu pun sudah membekas
Ahh keren kali sih
Anaknya ada yg menurun lasak? Hehe
Woww Keren banget tempatnya. Skali kali ajaklah bang so sudah lama ga keluar ini
Bagus banget sungainya.
Warnanya hijau. Asri.
Pasti denger banget
Hehe iya, marena masih berada di plosok hutan hehe
MasyaAllah, cantik banget lembahnya. Kebayang sakitnya disengat tawon langsung terbayar begitu bisa berendam di sungai sebagus itu. Bertualang bareng temen itu banyak ceritanya ya, Mas.
Iya, perjalanannya yg buat seru, apalagi sama teman2 yg kocak hehe
Ya ampun Bang Sani setiap kisah perjalanan nya serasa ikutan saya
Dannn saya pikir, patung ular, ternyata asli ya?
Sengatan tawonnya didiamin gitu aja?
Iya asli, tp ularnya diam aja
Kami biarkan mbak, soalnya ga ada juga yg bawa obat hehe
Bener bener surga dunia deh
Lokasinya rumit tapi indahnya tiada dua. Bagai lukisan, padahal itu kekayaan dan karya alam ya…
Apakah ke sana harus digigit tawon dulu? Hehehe
Mikir dulu saya kalau iya
Kayaknya enggak sih, kami aja yg ga tau trus jalan diatas saramgnya hehe
Tampaknya seru banget petualangannya, kak. Pas lihat foto Goa2nya bikin hati menciut tapi ke bawah lihat pemandangan airnya, waaahhhh. Seger…
Hehe iya, terbayar sama pemandangannya
Seger mandi di kolam huhu
Ya Allah ka setiap postingannya mampu membawa saya ikut menjelah negeri, hebat banget deh ka bisa melewati rintangan untuk mencapai destinasi yang unik dan selalu keren
Huhu, perjuangan hehe
Karena Aceh kan bnyk tpt alami dan blm di kelola, jd seperti ini lah keadaannya 😀
Serem ada gua ular dan beneran ada ularnya. Kirain sekedar nama, ternyata ada penghuninya.
Baru kali ini ada orang disengat lebah malah ketawa-ketawa, saling pamer jumlah sengatan pula hehehe
Iya, ularnya diam pula
Kami juga takut sebenarnya
Hehe, disengatnya buat panas dingin juga huhu
ularnya tetap nggak bereaksi ya walau di foto. Walaupun diem, tetep aja serem
Ini fotonya blur. Dia diam kami yg gemeteran huhu
Lah, abis kesengat tawon malah terasa lebih segar? Jadi kayak semacam terapi gitu mungkin ya?
Iya, kami yg tadinya kelelahan jadi segar. Mungkin gitu terapi di sengat tawon hehe
karena kaget, atau ada rasa takut juga, jadi jantungnya berpacu kencang, badan yang semula lesu jadi segar lagi deh
Nah, ini baru tepat haha
Aku ngakak baca bayangan bang Sani tentang digeret hantu, ya ampun.
Ternyata ngga cuma aku yang punya bayangan seperti itu, pernah sih kecebur di sungai yang dalam berarus deras di Sungai SErayu. Membayangkan ada sesuatu di bawah sana yang nyeret kaki, hihiii
Hahahaha iya
Soalnya ga tampak dasarnya
Warna hijau kecoklatan jd dlam hati takutnya minta ampun 😀😀
Seru perjalanan bersama teman-teman yah tapi yang kena sengatan tawon itu pasti sakit banget yah apalagi sampai kena 7 sengatan. Saya ketawa saat baca efek rambutnya tersesat si tawon. Hmm,memang harus lebih hati-hati yah kalo liburan menjelajah begini.
Hehe iya, sebenarnya panas dingin juga di sengat tawon ini huhu
Ini travel lebih ke petualangan ya bang Sani, gila dan seru pengalamannya. Awesome!
Iya, ekspedisi kaleng kaleng aja hehe makasih ya 😁
Sumpah geli lihat ularnya. Yang saya takutkan kalau berpetualang begini, takut ketemu hewan-hewan buas. Memang mestinorang yang berani.
Kami sebagian penakut, termasuk saya haha
Tp kawan2 lain yg udah biasa jd aman deh
Wah seperti biasa, ceritanya selalu seru dan juga selalu ada pengalaman baru. Kayak disengat tawon sampe 3. Itu si Yasir hebat gak kena sengatan tawon. Mungkin takut sama rambutnya, hahahaha…
Treknya ngeri ya, pake ada gua ular segala. Terus pake buka jalan menggunakan golok
Hehe Yasir emang jago haha
Treknya lumayan juga masuk hutan, tapi ga ada panjat2 kok hehe
Ya ampun seru banget ceritanya. berasa ikut ke alam.
Travelling ke alam gini mengingatkan saya puluhan tahun lalu saat masih single, senengnya main ke hutan.
Hehe iya, blusukan ke hutan memang asik, apa lagi sama kawan kompak hehe
Kelihatannya indah sekali green canyon Tuwi Tadui ini. Perjalanan ke sana juga seru, penuh perjuangan, sampai disengat tawon. BTW, hati-hati, tawon ada yang berbisa juga lho.
Hehe, apes nih kena sengat tawon. Ini lunayan bengkak juga
Emang lasak kalilah kaki lasak ni ya. Saat semua orang harus tetap di rumah, kalian tetap aja berpetualang, macam nggak terjadi apa2 saja dunia ini. Hahaha.
Tapi, emang luar biasa keindahan di Padang Tiji tu ya.
Hehe, ini cerita sebelum pandemi huhu.
Iya Padang Tiji emang banyak tpt bgs
Ya ampun, traveling asik begini judulnya kaleng-kaleng? Hahaha. Ini bukan kaleng-kaleng sama sekaliiii. Hihihi. Eh itu Gua Meuncadong sepertinya gua vertikal yaaa. Pernah dieksplorasi gak sih sama mapala kampus sana misalnya? Menarik tuh dilakukan pemetaan guanya.
Iya, gua vertikal…
Pas saya tanya, blm ada yg berani, soalnya banyak ular, tapi entah yaaaa, kadang orang kampung jelajahi cari sarang walet hehe
Bisa jadi hidden paradise itu, terutama buat explorer gua. Semoga banyak yang baca, utamanya komunitas caver di Indonesia.
Ini memang cocok dengan nama blognya : Kaki Lasak. Medan perjalanannya lasak – lasak. hehehe…Saya kagum sekali dengan kecantikan sungainya,Kak. Hijau jernih begitu…
Hehe iya nih kaki lasak hehe
Iya, alamnya bgs, semoga terus terawat
MasyaAllah sungguh indah tatanan alam ciptaan Allah ya kak.
Petualangan seru nih,
Btw, kenapa coba, disengat malah bikin badan bugar?
Hehe iya, bagus alamnya
Ga tau, mungkin sugesti aja ya
Biar masing2 ga terlihat lemah jd sok2 bugar
Tp emang bugar jadinya haha
Ya Allah Maas…. Ular ya bikin saya langsung bergidik ngeri. Baru baca ceritanya saja sudah ngeri.
Kenapa setelah disengat tawon badan jadi segar, ya? Ini aneh tapi nyata
Haha, karena kami tadinya lelah, jadi melek setelah di gigit hhaa
MasyAllah Kak. Indah banget dan seru banget sih petualangannya. Walaupun aku ngeliatnya ada seremnya juga ya kayak ketemu binatang berbahaya atau berada di ketinggian gitu. Aduh bener-bener harus orang berani ya. Suami aku juga suka petualangan juga bareng temen-temennya. Cuma sejak nikah nggak pernah lagi. Karena temen-temennya pada bubar dan dia juga dimutasi ke tangsel. Begitu juga temen-temennya. Jadi aja ga pernah petualangan lagi. Coz dia ga punya temen deket yang suka petualangan lagi di tempatnya yang baru. Apalagi dia instrovert lagi. Lengkap sudah deh hihihi
Hehe, saya introvert juga sebenarnya hahaha
Asli nih mbak, saya kangen jalan2 dimasa sekarang ini… Hiks 😔😁
Petualangannya seru, serem juga ya ke hutan ketemu ular2 gitu di sengat tawon pemandangannya indah2 sie.
Baru pas baca awal-awal denger kata ular udah langsung nih kepikiran, “Awas kak digigit nyamuk, eh ular”
Dan pas baca paragraf selanjutnya, nah kan bener digigit. Haddehh.. Pokoke SemangatCiee aja dah berpetualang, dan menyuguhkan pengalaman luas biasa lewat blog ya kak
Hehe, iyaaa akhirnya digigit tawon huhuu
Masya Allah pengalaman petualangan yang pasti sangat berkesan sekali..tempatnya juga bagus sekali saya jadi kangen berpetualang lagi hehe…
Hehe iya nih, blusukan di hutan. Ni agak plosok Aceh, masi banyak tpt yg alami
Lihat artikel ini jadi kangen jalan-jalan semoga wabah corona segera berlalu biar bisa traveling lagi ya
Heeh Amiin 🙏😊
Ngilerrr banget lihat foto2nya. Ngga kalah bagus sama canyon di luar negeri, yang sering tampil di discovery Channel. Hahaha. Mudah-mudahan suatu saat bisa kesanaa
Hehe, angel fotonya juga sih hihi
Makasih ya
Amiin, moga segera pandemi segera berlalu, amiin
Aamiin. Iyaaa keliatan banget fotonya penuh perjuangan itu yaah 😁😁
Selalu suka baca tulisan kamu. Berasa ikut keseruannya.. Jadi ngebayangin gitu sambil lihat gambar-gambarnya. Sehat terus ya.. Biar bisa travelling lagi.
Hehe amiin
Makasih yaa
Stay safe juga 🙏😊
Ya Allah. merinding lihat ular segitu besar. Benar-benar ya petualang sejati, sampai kena sengat lebah pula. Tapi terbayarkan dengan pemandangan alam yang luar biasa. Ujug-ujungnya ketagihan melihat keindahan alam yang lain..
Hehe iya, jadi ketagihan
Padhl sebelumnya kapok 😅
kakilasak ini beneran deh petualang yang bukan kaleng-kaleng. Seru banget soalnya perjalanannya banyak adegan seru dan menantang. Saya jadi penasaran lihat foto-fotonya asik banget k
Hehe iya, soalnya kami tinggal di Aceh, masi banyak tpt yg alami hehe
Tq yaa
Cantik.. Tp bila tgk ular tu.. Humm.. Takutttt.!
Hehehe kami juga takut, tp untunglah saja ularnya diam
Makasi ya
Waah jadi ingin travelling kesana kak, kayaknya seru main dihutan. Bisa bertemu dengan hewan-hewan liar dan merasakan sensasi petualangan.
Hehe iya, Aceh masih banyak tempat yang bgs dan alami
🙏😊
Btw ketika kena tawan sampai 7 ini. Apa mba nya ga demam ya? Apalagi tawon yang biasa di hutan?
Kalau mba gak deman bisa dartikan mba sebelumnya pernah kena sengatan tawon juga?
Soalnya jika org yang perdana kali kena tawon tubuhnya akan bereaksi hebat dengan demam.
Yg kena 7 tuh ga apa apa, tapi ga tau juga kl sebenarnya demam. Tapi kami semua makin lincah loh haha
Wah, travellingnya menantang tapi sepertinya kalau untuk perempuan penakut seperti saya harus mikir2 dulu nih. Hehehe. Btw, ulasannya menarik jadi semakin penasaran melihat tempat yg sesungguhnya
Hehe iya, blusukan ke hutan. Emang ce blm ada yg ksini
Kurang cocok hehe
Ku kira ngitung apaan ya? ternyata jumlah sengatan tawon, jadi inet pas praktek di hutan basah pedalam kalimantan, aku dan teman-teman asik ngitung juga di setelah sampai di camp, ada yang 3 ada yang 7 bahkan ada yang lebih 10, tapi bukan jumlah sengatan tawon kak melainkan jumalh pacet yang menempel di tubuh kami hahahahaha
Hahaha, aduhhh kebayang dwh pacetttt
Aku agak geli sama pacet. Kl tawon ini kan abis sengat dia kabur. Kl pacet nempel huhu
iya kak, dan pacetnya nempel hitam-hitam panjang, ada yang genduuut banget dan pasti mreka sukses ngisip darah-darah kami. BTW kak klo di sengat tawon trs apa gak demam?
Hwidiiihhhh guliaaakk.. Seru banget perjalanannya.. Rada nyeremin juga nih kalo buay cewek mau ke sana.. Tapi pingiiinnn
Hehe so far cuma cowok aja yg pergi, kl cewek agak2 seram hehe
masyaalloh kak
fix, ini jadi list blog travel favoritku skrg,,
kece.
kece bgt tempatnya
berunrungnya pada bisa berwisata ke tempat indah kayak gini,,
aduh aku ngeri lihat bekas sengatan tawonnyaaaa
Huhu, makasih yaaaa
Iya, bengkak n nyeri.
Tapi badan jd segar hehe
Kirain habis dientup tawon jadi demam, Bang. Kiranya malah sehat. Berani amat foto sama tawon. Hehe…seru euy
Hehe kami jd macam di suntik vitamin. Jd segar haha
Keberanian macam aap yang kalian miliki
Itu apa nggak dalam leuwinya
Ga pake pelampung
Aku bergidik lihat gua ular itu
Hehe terpaksa ini loh.
Terlanjur pergi, jd mau ga mau harus mau haha
Bayangin disengat tawon dan melihat penampakan ular kok jadi ngeri saya. Tapi terbayar dengan indahnya alam dan hijaunya air ya..duh, alami banget ini
Iya, kami juga ngeri hehe
Memang terbayar dengan viewnya, kami aja terkagum-kagum hehe
Wah lasaknya keren nih penuh petualangan. Tempatnya alami dan menantang. Saya suka tp kalau harus ke gua ular alamakkk ngeri nian. Hihi…ini semua fi Banda Aceh yaa…wow green canyonnya jempolll….
Hehe, kami juga ga masuk ke gua, jd lewat aja
Ni di Aceh, tepatnya di Padang Tiji, Kabupaten Pidie
Masya Allah, pemandangannya keren. Bacanya serasa ikut saat dalam perjalanan. Serem ya ada gua ular, hiiiii takut, tapi semua benar-benar di bayar lunas setelah menikmati Green Canyon Indonesia ini.
Iya, lumayan seru perjalanannya. Padahal cuma seharian, tp kejadian yg di dapat banyak
Cerita perjalanan Bang Sani selalu menarik untuk disimak, berikut foto-foto yang ciamik dan memanjakan mata. Destinasi jalan-jalannya juga tidak biasa, semoga semakin berkembang blognya
Hehe, makasih bg….
Amiin
Sama-sama, Bang. Tetap semangat berbagi cerita-cerita perjalanannnya ya. Saya rasa banyak pembaca yang terinspirasi 😀
Ashiapppp
30 meter,,, hiks itu mayan jauh bang, deg deg ser itu pastinya
kalo explore tempat alam ginian, biasanya aku sama temen temen cowok, paling nggak ada temen cowok, ya karena mereka bisa dibilang lebih pemberani dan lebih banyak tau soal hewan hewan yang ditemui didalam hutan
Emang jauhh huhu. Makanya aku takut … Kl ngebayanginnya haduhhh kapok hehe
Penjelajah banget dah bang sani ini. Cerita perjalanannya seru banget. Liat ular gede dan ijo itu aku kok jadi merinding. Kalau aku mah itu langsung kabur
Hehehe untungnya ularnya diam, jd kami ga jadi kabur haha
kok kayaknya postingan bang sani ttg jalan2 ini gak ada habisnya yaaa ada aja bahannya wkwkwk. kebayang itu disengat tawon trs gmn cara ngobatinya bang? itu berani kali sih nampak ular gitu malah di foto lg wkwk
Hehehe, soalnya tiap hari jalan haha
Kami biarkan aja trus sembuh sendiri. Untung ga sempat demam hehe
Seru-seru ngakak sih. Wkwkwk… Kalau travelling rame-rame seru banget. Tapi beneran kegiatan travelling ini butuh jiwa keberanian. Kalau saya mungkin bakalan menjerit terus-terusan melihat ularnya.
Hehe iya, kawan ada aja yg lucu. Aku penakut juga loh tp untung ularnya diam hehe
Seru banget petualangannya ya bang. Gile sih udh di sengat tawon, ketemu berbagai satwa liar. Untungnya terbayar dengan segarnya air di situ
Hehe iya, seru tapi ngeri juga lasak kami kali ini hehe
Keren petualangannya, jadi pengen ikutan nyebur ke sungai. Btw, sepertinya lokasinya belum banyak dijamah manusia ya ?
Iya belum
Baru warga setempat aja
Hehe
Weisss emang bukan traveler kaleng²lah Bg Sani dkk ini, salutlah👍 disengat tawon aja malah lomba²an banyaknya haha. Tp aku auto-ngeri liat pic ular hijaunya, hiiyyyy…
Hehe iya, cemana lah ga ada mall disana
Kami juga takot lohh
Tp terlanjur jumpa haha
Bang sani, aku salut dengan dirimu yang senang berwisata dengan menjelajah wisata yang masih belum terjamah.
Aku terlalu lama tgl di kota.
Walaupun aku bergidik ngeliat foto ularnya, tapi warnanya kok cakep ya, hijau stabilo
Makasih hehe
Iya, bagus warnanya
Tapi kami takut jg
Untung ularnya diam hehe
Serem ih ada ularnya begitu. Tapi penjelajah emang keren, biar pun dah ketemu ular masih aja berani lanjut, bahkan terapung di air. Kalo saya dah parno duluan pasti, takut ada apa apa yang keluar dari air.
Hehe iya, saya juga takut sebenarnya , tapi gmn lagi huhu
tidak di sangka tersimpan surga duniawi yang ada di provinsi aceh ini lebih tepatnya tuwi tadu green canyon di pedalaman padang tiji.. salut saya dan malahan ingin kesana menikmati sungai di situ
Hehe iya nih, hidden place Aceh
😊🙏
Sungguh penuh perjuangan untuk bisa sampai dilokasi ya, dari fotonya tempat itu sangat indah. Sengatan tawonnya benaran buat badan jadi segar ya
Hehe iya, entah sugesti entah gmn ya, tp kami jd segar hhaa
Seru petualangannya bang. Eh, itu di Indonesia kan ya? Bukan di luar negeri? Super duper cakep… Mudah2an segera dibuka jadi kawasan wisata yang lebih bersahabat di jalannya, biar saya juga bisa kesana, hehe..
Hehe iya Indonesia dong hehe
Amiin semoga yaa
Pemandangannya sangat bagus ya, tetapi perjalanan menuju kesana rupanya cukup menantang. Pasti seru nih, jadi punya cerita tersendiri. Saat sampai di tempat tujuan pasti senang sekali ya…rasa lelah terbayarkan dengan pemandangan alam yang sangat indah
Iya, perjuangan hehe
Tp perjalanannyalah yg jd kenangan hehe
Saya membayangkan melihat ular bajing ngeri-ngeri sedap banget ya k. Tapi penasaran sama warna hijaunya bagus banget. Indonesia ternyata banyak banget tempat yang wajib dikunjungi ya contohnya ya tuwi tadui green canyon ini.
Iya, kami juga takut. Untung ularnya diam saja huhu
Iya, Indonesia sangat Indah 😍
Seru sekali kak, bisa jalan-jalan di hutan kaya gitu, tapi apa tidak takut saat masuk ke gua ular, aklo aku jujur ama ular takut
Kami juga takut, makanya ga masuk hehe. Untung ularnya diam ajaaa hehe
Pemandangannya bagus banget ya ka. Tapi aku merinding banget saat liat ada ular, aku phobia sama ular 🙁
Btw, itu gimana cara menyembuhkan sengatan lebahnya ka?
Indah banget sihhh, kek di luar negeri. Kita yang di rumah aja jadi berasa ikutan jalan-jalan ke green canyon. Ihh pasti sakit kena sengatan ya kak, tapi tetep ngga kapok pengen balik lagi hihi
Iya, kami juga takut ular, tp untung ularnya diam aja
Sengatannya sembuh sendiri. Ga kami hiraukan sebenarnya 😁
Sembuh sendiri huhu
Tapi awalnya sakit. Mungkin karena sengatan nya ga kami hiraukan dgn beraktifitas hehe
Beuh ngeri juga perjalanannya Kak..
Tp beneran cantik..
Hehe iya
Makasih yaa
saya udah pernah koment disini tapi saya ga nolak kalau ada yg bayarin jalan2 kesini, hehehe. Btw kalau untuk perempuan lumayan serem juga ya.
Hehe perempuan blm ada yv kemari. Soalnya agak rawan. Kecuali ekspedisi khusus dengan penduduk lokal juga hehe
masya Allah pemandangannya, jadi pengen traveling walaupun ga se adventure kaki lasak. rasanya pengen lihat ke luar sna selain alfa mart atau indo mart… s
Haha samaaa skrg pun saya terkurung, pengen liat sunset di pantai huhu
Setujuuu..sahabat yang baik mau menerima kekurangan dan mau mengerti sahabatnya. Dan perjalanan seperti ke pedalaman padang tiji sungguh menyenangkan jika bersama sahabat-sahabat ini.
Iya, saya rindu nih jalan bareng sahabat huhu
My name’s Eric and I just came across your website – kakilasak.com – in the search results.
Here’s what that means to me…
Your SEO’s working.
You’re getting eyeballs – mine at least.
Your content’s pretty good, wouldn’t change a thing.
BUT…
Eyeballs don’t pay the bills.
CUSTOMERS do.
And studies show that 7 out of 10 visitors to a site like kakilasak.com will drop by, take a gander, and then head for the hills without doing anything else.
It’s like they never were even there.
You can fix this.
You can make it super-simple for them to raise their hand, say, “okay, let’s talk” without requiring them to even pull their cell phone from their pocket… thanks to Talk With Web Visitor.
Talk With Web Visitor is a software widget that sits on your site, ready and waiting to capture any visitor’s Name, Email address and Phone Number. It lets you know immediately – so you can talk to that lead immediately… without delay… BEFORE they head for those hills.
CLICK HERE http://www.talkwithwebvisitor.com to try out a Live Demo with Talk With Web Visitor now to see exactly how it works.
Now it’s also true that when reaching out to hot leads, you MUST act fast – the difference between contacting someone within 5 minutes versus 30 minutes later is huge – like 100 times better!
That’s what makes our new SMS Text With Lead feature so powerful… you’ve got their phone number, so now you can start a text message (SMS) conversation with them… so even if they don’t take you up on your offer right away, you continue to text them new offers, new content, and new reasons to do business with you.
This could change everything for you and your business.
CLICK HERE http://www.talkwithwebvisitor.com to learn more about everything Talk With Web Visitor can do and start turing eyeballs into money.
Eric
PS: Talk With Web Visitor offers a FREE 14 days trial – you could be converting up to 100x more leads immediately!
It even includes International Long Distance Calling.
Paying customers are out there waiting.
Starting connecting today by CLICKING HERE http://www.talkwithwebvisitor.com to try Talk With Web Visitor now.
If you’d like to unsubscribe click here http://talkwithwebvisitor.com/unsubscribe.aspx?d=kakilasak.com
Masyaallah, alamnya begitu indah, beruntung sekali bisa jalan jalan kesana ya. Tetapi itu alamnya masih alami ya? ular tawon, duh!
Hehe iya, alami
Soalnya masi pelosok huhu
Ekstrim tapi seru sekali. Kalau saya yang menjelajah green canyon kayaknya ga bakal berani berenang. Hahaha
Haha, saya juga terpaksa ini
Drpd ga pulang hihi
Ngeri-ngeri sadap nih baca tulisan di blog ini. Dumba-dumba (bahasa Makassar = berdebar) baca perjuangannya saat melewati sungai, apalagi lihat ular. Hiii….saya tak berani.
Tapi suka dengan foto-foto pemandangannya, serasa pingin juga menikmati sejuknya air sungai dan berlari di bawah pohon-pohon rindang, eh apa sih… haluku muncul wkwkwk
Hehehe, aku fikir lumba-lumba huhu
Ewako Makassar !
Ga apa halu dulu, kan sapa tau bisa terwujud hehe
Wahahahaha seremm amat petualangan kali ini, Mas!
Aku, rada trauma ama ular begitu. Pernah nemu gede di kebun kopi pas dulu kerja lapang dan itu serem banget.
Apalagi ada serangan tawon. Duh. Hati-hati ya Mas 🙂
Hehe iya bg
Kami juga ga nyangka ketemu
Untung ularnya diam
Cuma tawon aja nyerang hehe
Waduh travelingnya ini bukan kaleng-kaleng… eskrim ini eh ekstrim ekspedisinya, ada gua ular yg banyak ulernya, sama digigitin tawon gitu…
Hehe iya bg, kaleng2 tetep, soalnya ada aja kendala dan kejadian buat susah huhu
Medan yang di tempuh lumayan ekstrim juga ya, apalagi saat memasuki gowa ada 2 ekor ular, merinding lihatnya.
Tapi bener-bener gila sih pemandangan green canyonnya, kayaknya jarang dikunjungi traveler ya, mengingat lokasinya di pedalaman.
Iya, ni wisata lokal aja
Blm banyak yg dari luar daerah soalnya agak masuk pedalaman hehe
wuahh seru petualangannya… kayaknya bener-bener perpetualang ya, soalnya untuk menuju ke lokasi belum ada jalan ke sana…
pemandangan “green canyon” nya bagus banget, airnya seolah berwarna hijau… bebatuan di sekitarnya juga masih alami banget…
Iya, seruuu
Saya juga kangem kemari huhu
Seruu banget perjalannya kak. Tempatnya eksotis banget ya, takjub saya.
Btw kalo saya nggak bisa berenang itu, kalo lihat bawah takut kak, karena kaki nggak bs nginjak tanah jadi parno gitu hehe.