Select Page

Keindahan danau Toba tidak bisa dipisahkan dengan hamparan perbukitan disekitarnya. Letusan gunung api purba Toba, selain membentuk bentangan kaldera yang sangat luas juga menciptakan  landscape perbukitan yang sangat indah. Inilah yang menjadi potensi wisata alam danau Toba. Apalagi saat ini masyarakat semakin kreatif menjadikan perbukitan danau Toba sebagai destinasi wisata. Salah satu kawasan yang kaya akan destinasi wisata perbukitan danau Toba adalah kabupaten Samosir. Hal inilah yang membuat team Youtube Kakilasak TV; saya, Timothy Siregar, Ricky Ericson Hutapea  dan Wahid Nasution,  memutuskan membuat konten sambil jalan-jalan melihat keindahan perbukitan danau Toba di kabupaten Samosir. Yuk ikuti cerita perjalanannya ????????:

1. Penatapan Tele

Perjalanan kami mulai dari kota Medan. Kami berkendara menuju kabupaten Samosir melalui jalur darat, yaitu rute Medan – Brastagi – Kabanjahe – Simpang Merek – Jalan Raya Sidikalang – Tele – Samosir. Sayangnya rencana kami bermalam di Tuktuk Samosir gagal karena jalur Brastagi ke Merek macet. Perjalanan selama 7 jam, yang seharusnya sudah sampai Samosir, ini baru sampai di jalan lintas Sidikalang. Akibat kelelahan, sahabat saya Timothy sudah tidak sanggup lagi melanjutkan perjalanan. Hotel di Tuktuk yang sudah kami pesan pun cancel, karena kami memutuskan untuk bermalam di salah satu penginapan di kawasan jalan lintas Sidikalang.

Sahabat lasak, pagi harinya kami langsung melanjutkan perjalanan. Dinginnya pagi tidak membuat kami terlambat bangun. Pagi itu kami mencoba untuk melihat matahari terbit di Penatapan Tele. Kurang dari satu jam perjalanan, kami sampai di Penatapan Tele. Matahari sudah mulai naik. Dari Penatapan Tele ini, tampak pemandangan danau Toba lengkap dengan perbukitannya yang indah. Penatapan Tele termasuk salah satu “Kawasan Geopark Kaldera Toba”, yang berada di Jl. lintas Tele, kabupaten Samosir.

Baca juga : Uniknya Bakso Pizza di Iki Bakso Malang – Medan

2. Menara Pandang Tele

Tak jauh dari Penatapan Tele, kami singgah di Menara Pandang Tele. Menara ini berada di Turpuk Limbong, kecamatan Harian, kabupaten Samosir. Menara 4 lantai yang tingginya +- 25 meter ini sudah ada sejak tahun 1988. Dari ketinggian +- 1.479 mdpl, mata kita akan dimanjakan dengan panorama danau Toba dan gagahnya gunung Pusuk Buhit. Saya pribadi suka sekali menatap gunung Pusuk Buhit ini. Selain pemandangannya indah, di gunung inilah kisah “lahirnya suku Batak”.

samosir

Di kawasan Menara Pandang Tele kami istirahat dan sarapan pagi. Selain sebagai destinasi wisata, kawasan ini memang sering dijadikan sebagai rest area. Apalagi fasilitas di sini lengkap, ada pondok istirahat, toilet, mushalla, kedai makan dan warung jajan. Oiya, selain membayar parkir Rp. 5K untuk mobil, jika kita memasuki Menara Pandang Tele, kita akan dikenakan biaya retribusi sebesar Rp. 7K/orang.

3. Bukit Holbung

Setelah puas istirahat di Menara Pandang Tele, kami melanjutkan perjalanan ke sebuah bukit dengan landscape perbukitan danau Toba yang sudah sangat populer, yaitu Bukit Holbung. Bukit yang disebut juga dengan nama bukit Teletubbies ini berada di desa Janji Martahan, Dolok Raja, kecamatan Harian, kabupaten Samosir. Dari Menara Pandang Tele, perjalanan kurang lebih selama 20 menit. Begitu sampai lokasi, kita membayar parkir Rp. 10K untuk mobil dan Rp.5K/orang. Untuk sampai di atas bukit kita harus mendaki lagi selama +- 15 menit. Medan jalannya mudah kok, karena sebagian jalan sudah berupa anak tangga dan sisanya adalah jalan setapak.

samosir

Bukit Holbung salah satu tempat terbaik menatap danau Toba. Hamparan danau yang dikelilingi perbukitan  membuat kawasan ini sangat instagenic. Lokasi ini sering kali dijadikan tempat berkemah. Kami cukup lama berada di sini. Selain betah menatap danau Toba, kami juga membuat konten untuk klip cover lagu.

Baca juga : Wisata Lima Air Terjun di Simalungun dalam Satu Hari

4. Air Terjun Efrata

Tak terasa waktu sudah tengah hari. Panas matahari mulai terasa membakar wajah. Kami melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya, yaitu Air Terjun Efrata. Air terjun yang tingginya +-20 meter ini berada tak jauh dari Bukit Holbung, yaitu di desa Sosor Dolok, kecamatan Harian, kabupaten Samosir. Jalan yang kami lalui pun masih rute yang sama. Sesampainya di lokasi, kami parkir dan membayar Rp. 10K untuk mobil dan Rp. 7K/orang. Kita hanya berjalan kaki sejauh +- 50 meter untuk sampai ke air terjun ini. Kawasan wisata air terjun Efrata tampak terus dibangun untuk menunjang wisatawan seperti adanya fasilitas toilet, tempat istirahat dan kedai makan.

samosir

Sewaktu kami sampai di air terjun Efrata, pengunjung sangat ramai. Sebagian terlihat mandi-mandi di bawah derasnya air terjun. Kami agak kesulitan untuk mengambil gambar. Untuk menghindari keramaian, kami berpindah ke sisi lain di posisi yang agak tinggi. Dari sini kami menikmati sudut lain keindahan air terjun Efrata nan eksotis.

5. Sopoguru Tatea Bulan

Segarnya air terjun Efrata membuat badan kami kembali bugar. Selanjutnya kami menuju kota Pangururan, ibukota kabupaten Samosir. Jika sebelumnya posisi kami masih di daratan Sumatra, kota Pangururan berada di pulau Samosir. Daratan Sumatra dan pulau Samosir hanya dihubungkan oleh sebuah jembatan yang bernama Tano Ponggol. Di Pangururan kami kami makan siang dan menyusun kembali destinasi perjalanan kami berikutnya. Dari beberapa pilihan, kami akhirnya memutuskan ke Sopo Guru Tatea Bulan. Sopo Guru Tatea Bulan berada di kaki gunung Pusuk Buhit. Tepatnya di dusun Arsam, kecamatan Sianjur Mula-mula, kabupaten Samosir. Untuk menuju ke lokasi, kami kembali ke daratan Sumatra melewati jembatan Tano Ponggol. Jarak dari kota Pangururan +- hanya 13 km.

Sopo Guru Tatea Bulan atau Rumah Guru Tatea Bulan dibangun pada tahun 1995. Pada bangunan khas Batak ini, kita akan menjumpai patung-patung si Raja Batak dan keturunannya. Terlepas dari cerita dan sejarah Batak, lokasi Sopo Guru Tatea Bulan mempunyai pemandangan perbukitan yang menakjubkan. Di sisi kanan dan kirinya terdapat dua buah lembah yang sangat indah, yaitu Lembah Limbong dan Lembah Sagala.

Lembah Limbong

Lembah Limbong atau Limbong valley berada di sisi kiri Sapo Guru Tatea Bulan. Dari sini kita bisa menyaksikan keindahan perbukitan dan lembah di desa Turpuk Limbong.

samosir

Lembah Sagala

Di sisi kanan Sopo Guru Tatea Bulan, ada lembah Sagala atau Sagala valley. Dari sini kita bisa menyaksikan indahnya perbukitan, persawahan dan perkampungan di desa Turpuk Sagala, Sianjur Mula-mula.


Sahabat lasak, Sopo Guru Tatea Bulan adalah destinasi terakhir perjalanan kami menjelajahi perbukitan kabupaten Samosir. Adakalanya rencana yang sudah kita susun, harus kita ubah lagi karena situasi dan kondisi. Layaknya kehidupan, kita harus cepat beradaptasi untuk tetap berjalan. Dan setiap perjalanan akan memberi banyak sekali pelajaran sekaligus kenangan indah untuk saya, kamu dan kita.

Rabu, 13 Januari 2021

” Di masa normal baru, tetap jalankan protokol kesehatan “

Kaki Lasak : Travel & Food Blogger






Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Kaki Lasak
Instagram kaki lasak
Website : kakilasak.com
Youtube : Kaki Lasak Crew
Whatsapp +6282166076131