Pematang Siantar, kota ini selalu saya sebut sebagai kampung halaman kedua. Kenapa? Karena di kota ini pertama kali saya merantau cukup lama, sampai-sampai harus ngurus pindah KTP. Di Siantar juga saya bertemu jodoh dan menikah. Kota ini memang membuat saya jatuh cinta. Suasananya adem, makanannya enak-enak, becak motor BSAnya legend dan yang paling membuat saya makin cinta adalah dekat dengan danau Toba. Tapi cerita saya kali ini bukan tentang danau Toba ya, melainkan tentang alun-alun atau di sini disebut tanah lapang di kota Pematang Siantar yang bernama Lapangan Haji Adam Malik.
Baca juga : T Garden, Little Bali di Medan
Lapangan Haji Adam Malik
Jika sedang di Siantar, jadwal sore saya adalah joging di Lapangan Haji Adam Malik. Lokasinya di pusat kota dan gak jauh dari rumah mertua, yaitu di jalan Adam Malik/ Proklamasi, kecamatan Siantar Barat, kota Pematang Siantar. Tepat di depan tanah lapang ini adalah jalan Merdeka dan besebrangan dengan Taman Bunga/Lapangan Merdeka. Di kala sore, lapangan Haji Adam Malik cukup ramai. Selain banyak orang yang berolah raga, para pedagang juga mulai membuka lapak. Ada penjual jagung bakar, cilok, warkop tenda, mobil kopi hingga odong-odong. Dari sore hingga malam hari, masyarakat Siantar seolah tumpah ruah di Lapangan Haji Adam Malik.
Sebagai gambaran, di kawasan lapangan Adam Malik ini tidak mempunyai lahan parkir khusus, sehingga saya harus parkir sepeda motor di tepi jalan dengan biaya Rp. 2.000,-. Toilet umum sudah ada, tetapi selalu terkunci. Bagusnya tempat sampah sudah tersedia di beberapa titik, meski ada saja orang yang membuang sampah sembarangan. Balai Bolon yang menjadi satu-satunya bangunan, tampak megah dengan tiang penyangga ukiran khas Batak. Pohon mahoni yang tumbuh di sekeliling lapangan menambah kesejukan suasana lapangan.
Baca juga : Melepas Rindu Aceh di Bandar Kupi Medan
Menurut cerita bapak mertua saya, dulu lapangan Haji Adam Malik merupakan lapangan bola kaki bernama lapangan Simarito. Hingga tahun 1980-an, di lapangan ini banyak lahir bibit-bibit pemain bola kaki terbaik yang memperkuat kesebelasan PSMS (Persatuan Sepak Bola Medan Sekitarnya). Setelah tahun 1980-an lapangan ini tidak lagi sebagai lapangan bola kaki, di tandai dengan dibangunnya Balai Bolon, rumah khas Batak. Pada tanggal 24 April 1991, Balai Bolon diresmikan oleh Raja Inal Siregar, yang saat itu menjabat gubernur Sumatra Utara. Sejak itulah nama lapangan Simarito berganti nama menjadi Lapangan Haji Adam Malik. Hingga saat ini, lapangan ini difungsikan sebagai tempat upacara atau peringatan hari besar, seperti HUT Kemerdekaan Indonesia, tempat salat hari raya dan sebagai lapangan terbuka untuk berbagai kegiatan masyarakat. Tapi, taukah kalian siapa sosok Adam Malik?
Adam Malik Batubara
Bagi anak generasi 70-an, pasti familier dengan tokoh nasional ini. Beliau adalah bapak Adam Malik, wakil presiden ketiga Republik Indonesia periode 1978-1982, mendampingi bapak presiden Soeharto. Adam Malik Batubara lahir di Pematang Siantar, Sumatra Utara pada tanggal 22 Juli 1917, sebagai putra ketiga dari sepuluh anak pasangan Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Ayahnya adalah seorang pedagang yang cukup berada di kota Pematang Siantar. Karenanya Adam Malik bisa mengenyam pendidikan dasar di Hollandsch-Inlandsche School di Pematang Siantar.
Adam Malik mengawali karir sebagai seorang wartawan dan aktif dalam kegiatan pergerakan nasional. Pada tahun 1934, Adam Malik pernah menjadi tahanan politik Belanda di Padang Sidimpuan dan dipenjara karena melanggar larangan rapat atau vergaderbervod. Tuduhan ini karena pertemuan Adam Malik dengan orang-orang pergerakan di rumah Sutan Pangurabaan Pane (ayah dari 3 tokoh nasional : Sanusi Pane, Armin Pane dan Lafran Pane), di Sipirok.
Setelah keluar dari penjara, Adam Malik berangkat ke pulau Jawa dan ikut bergabung dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Beliau ikut andil dalam mendirikan Kantor Berita Antara, dan ditunjuk sebagai redaktur merangkap wakil direktur. Ia juga aktif menulis di beberapa media seperti koran Pelita Andalas dan majalah Partindo. Adam Malik juga pendiri Partai Musyawarah Rakyat Banyak, memimpin Partai Indonesia Pematang Siantar dan Medan, anggota Dewan Pimpinan Gerakan Rakyat Indonesia dan Pimpinan Gerakan Pemuda untuk persiapan Kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Ia juga membantu Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok dan membawa mereka ke lapangan Ikada untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Sebagai seorang tokoh yang mempunyai paket lengkap, seperti politisi, wartawan, diplomat dan juga birokrat yang handal, di era kemerdekaan, Adam Malik dipercaya untuk menjabat berbagai posisi penting di pemerintahan, yaitu sebagai Menteri Luar Negeri, Menteri Perdagangan, Duta Besar Indonesia untuk Uni Soviet dan Polandia, Ketua DPR, Ketua MPR, serta sebagai Ketua Delegasi Republik Indonesia untuk perundingan Indonesia dengan Belanda mengenai wilayah Irian Barat di Washington D.C, Amerika Serikat. Di tahun 1967, Adam Malik bersama menlu negara-negara ASEAN mempelopori dibentuknya ASEAN. Hebatnya lagi, pada tahun 1971, Adam Malik ditunjuk sebagai katua Umum PBB ke-26 di Newyork, orang Asia kedua dan pertama Indonesia dalam memimpin persidangan PBB untuk memutuskan keanggotaan RRC di PBB yang sampai saat ini masih berlaku. Hingga akhirnya Adam Malik Batubara dipilih menjadi Wakil Presiden Indonesia ketiga menggantikan Sri Sultan Hamengkubuwana IX.
Atas pengabdianya pada bangsa, bapak Adam Malik mendapat berbagai penghargaan, diantaranya Bintang Mahaputera Pratama (1961), Tanda kehormatan Seri Maharaja Mangku Negara – Tun dari Malaysia (1970), dan Bintang Mahaputera Adipurna (1973). Bapak Haji Adam Malik Batubara wafat di Bandung pada tanggal 5 September 1984 karena sakit kanker hati dan diangkat sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1998.
R E F E R E N S I :
– Source I
– Source II
– Source III
Sahabat lasak, itulah sekelumit informasi tentang bapak Haji Adam Malik Batubara, salah satu putra terbaik dari kota Pematang Siantar. Namanya dijadikan sebagai nama tanah lapang, agar kita dapat meneladani perjuangan dan pengabdiannya kepada bangsa Indonesia. Di sini, setiap kali saya joging di lapangan Haji Adam Malik Pematang Siantar, sejenak saya mengenang beliau, sosok pahlawan nasional yang berasal dari kota Pematang Siantar. Dan saya semakin cinta dan bangga dengan kota ini.
Rabu, 09 Februari 2022
“Lasaklah sejauh dan sebisa mungkin karena hidup bukan diam pada suatu tempat”
Kaki Lasak : Travel & Food Blogger
Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Kaki Lasak
Instagram kaki lasak
Website : kakilasak.com
Youtube : Kaki Lasak Crew
Whatsapp +6282166076131
Makin cantik ya bang,
Wah aku jadi terkenang saat tahun 2000an dulu pernah PKL di Pematang Siantar melewati lapangan ini bang. Kalo sekarang udah gak pernah lagi ke kota Siantar ini
sudah lama tidak jalan-jalan ke historical destination. Baca artikel ini jadi jalan-jalan virtual ke Lapangan Haji Adam Malik Pemantang, kebetulan saya belum pernah kesini. Tahu historynya juga. Weekend nambah ilmu. Yeay~
bang, awak baru tahu kalo pahlawan h. adam malik itu marganya batubara. Awak belom pernah ke lapangan merdeka siantar ini bang. krn klo pun ke siantar cuma lewat aja klo mau pulkam ke sidimpuan sana.
Lah, aku baru tahu lho kalau Bapak Adam Malik itu marganya Batubara. Tahunya orang Sumatera aja…
Makasih artikelnya, jadi tambah pengetahuan
Aku baru tahu loh kak kalau Adam Malik itu marganya Batubara. Karena selama ini yang dipakai hanya Adam Malik saja. Suatu hari aku pulang kampung di Siborong-borong ( menuju Siantar sekitar 2 jam an) coba nanti kumampirkan kesana, melihat lapangan Haji Adam Malik.
Sama kak dengan aku. Puluhan tahun mengenal beliau, baru tahu kalau marganya Batubara…
gara2 baca ini, langsung menghubungi kawan.
baru tahu kalau adam malik, batubara. karena si kawan, pakai nama malik bermarga batubara juga.
Kayanya seru banget sih jalan, nongki gitu sore2 di lapangan Haji Adam Malik. Mendengar Adam Malik pasti langsung ingat Menteri Luar Negeri dan wakil Presiden. Beliau juga diangkat sebagai Pahlawan Nasional kan ya. Baru tahu marga beliau Batubara.
Semoga ada kesempatan buat jalan2 ke Pematang Siantar n mampir ke Lapangan Adam Malik sambil mengenang jasa beliau.
Suka sekali baca sejarah lokal seperti ini. Selain membuka wawasan, juga membuat kita lebih mencintai tabah air dan bikin kita kepingin keliling Indonesia.
Khusus Adam Malik ini, gak asing buatku. Fotonya terpampang di kelas waktu SMP. hehehe… jadi ketahuan umurnya deh
Baru tau kalau adam malik seorang pahlawan soalnya pas sekolah dulu tidak dikasih tau mengenai pahlawan apa aja hanya disekitar jawa saja yang disebutkan
Jadi inget lagi pengetahuan lebih besar mengenai Bapak Adam Malik, dulu pernah ngapalin mengenai biografi beliau ketika sekolah waktu ada cerdas cermat ehehe
Keren nih lapangannya buat JJS, apalagi nanti kalau udah puasa yak, ngabuburit haha. Duh kapan yaaa bisa ke Pematang Siantar, banyak destinasi sejarah juga deh kayaknya
Siantar ini menjadi kenangan tersendiri bang. Dulu pernah naik kreta api sama mantan pacar (suami) pas masih jaman jahiliah 😌
Ya Allah, kami ke taman bunga Siantar trus pas mau pulang ke Medan nyengir karena kreta api sudah pulang. Terpaksa naik kupj. Hahaha.
Sosok Haji Adam Malik Batubara sangat menyenangkan dan membakar semangat kita selaku generasi muda.
Banyak ilmu dan wawasan baru saya dapat nih. Terimakasih informasinya ya
Suka sekali baca artikel seperti ini. Makin tahu lagi tentang pahlawan dan tempat-tempat yang bisa dikunjungi seperti ini. Kayaknya pengetahun saya tentang pahlawan nasional dan orang-orang penting di Indonesia masih minim. Perlu ditambah terus.
Bercerita tentang masa meraih kemerdekaan emang nggak pernah mudah. Selalu terbayang peluh dan darah juang para pahlawan.
Kadang, kalau melihat satu area yang lengkap dengan cerita bersejarahnya seperti lapangan haji adam malik ini. Aku jadi suka membayangkan. Bagaimanakah kiranya dulu ketika lapangan ini ada dalam masa lalu. Belum seperti sekarang maksudnya.
AKu suka penasaran bagaimana keadaan sosial masyarakatnya. Bagaimana hiruk pikuknya? Ah sejarah.
Keren. Papaku kebetulan Chinese Medan, daerah Perbaungan. Tapi terakhir aku ikut ke sana pas masih kecil, setelahnya papa saja yang ke sana buat chengbeng. Duh lihat beginian jadi pengen meluncur ke sana.
Membaca menjadi mengenal informasi nama pahlawan dan asal beliau, jasanya sebagai pahlawan bisa dirasakan manfaatnya sampai generasi sekarang
Ternyata Adam Malik adalah orang Batak yaa, Kak? Saya baru tahu kalo marganya Batubara. Bapak Adam Malik saya tahu dari buku sejarah saat SD
Luar biasa memang Pak Adam Malik Batubara ini. Prestasi, jasa dan pengabdian beliau untuk Indonesia tuh selalu bikin kita berdecak kagum. Jadi memang pantas jika nama beliau diabadikan untuk banyak fasilitas umum dan fasilitas sosial. Warga Pematang Siantar patut bangga. Ada salah seorang putera daerah yang tercatat dengan tinta emas dalam sejarah Indonesia.
Nampak bersih dan terawat ya lapangan Haji Adam Malik ini.
Setelah membaca ini, saya baru tahu kalau ternyata H Adam Malik itu berasal dari Pematang Siantar. Dan Sanusi Pane juga
mirip lapangan di Pekalongan bang, asri banget
tentunya dengan bangunan khas yang berbeda
Adam Malik ini idolaku banget
mungkin karena latar belakangnya penulis, sehingga jejak langkahnya sangat inspiring
Iya, gen X masih ingat dengan beliau karena masuk ke dalam hapalan. Dan memang dipajang di dinding juga. Saya membaca ini dengan rasa penasaran seperti membaca tentang seseorang yang pernah dikenal.
Lokasinya asri, selain itu teranya kental dengan desain adat yang tradisional, cantik kalau hunting foto di sini.
Seandainya lapangan haji adam malik tersebut direnovasi menjadi taman yang indah (ruang terbuka hijau) pasti akan semakin menarik orang-orang disitu. Semoga pemiliknya bisa lebih memperhatikan lingkungan hijau yang asri itu penting agar nampak indah.
Pernah berkunjung ke sini pas lewat Siantar. Mantap ini Bg Sani, langsung nulis mengenai sejarah pahlawan Haji Adam Malik ya. Btw, ternyata penuh kenangan kota Siantar ini ya,, tempat bertemu jodoh rupanya, cuit cuiiit
Senang kali bisa jogging ke lapangan itu kak.
Dan saya sangat suka dengan pengambilan gambarnya pakai Panorama, jadi terlihat jelas sekitarnya
Baru tau kalo Adam Malik itu lahir di Siantar bang. Saya juga punya kenangan sendiri tentang lapangan Siantar ini. Lumayan jadi hiburan untuk jjs alias jalan jalan sore.
Awak baru tau lho bang, ternyata Bapak Haji Adam Malik itu bermarga Batubara dan asalnya dari Pematang Siantar.
Orang Sumut juga ternyata.
Saya belum pernah membaca biography Bapak Haji Adam Malik ini.
Kirain beliau asalnya dari Jawa.
serasa belajar sejarah lagi (ingat pelajaran PSPB, he he ketauan umurnya) Akhirnya pada tau, kalo Adam Malik wakil presiden yang lahir di Siantar
Penting nya mengenang kembali para pahlawan2 bahwa sejarah yang tak boleh dilupakan di masa ini, aku sendiri sampe baru tau bapak adam malik bermarga batubara, Bahkan bukan sekedar jalan-jalan tapi pentingnya mengetahui informasi tentang itu guna menambah wawasan para sahabat lasak dan generasi selanjutnya termasuk aku. Terima kasih Bang sani.
Merinding baca kisah di balik perjuangan ini. Dududu, saya suka deh mendatangi tempat yang bersejarah seperti ini. Punya teman juga sih, orang Siantar juga. Next, udah teringatlah destinasi lapangan H. Adam Malik Pematang Siantar dalam benak saya melalui tulisan ini.
pengen deh bisa berkunjung ke kota-kota lain di Indonesia, melihat bangunannya yang indah, mengenal budayanya, dan menelurusi jejak sejarah disana
salfok sama ukiran bangunan tradisoonalnya keren banget ya kak, semoga nanti bisa kesana deh jalan2
Keren, Pak Adam Malik ada bangunan khusus buat mengenangnya ya. Sumatera memang gak kekurangan orang hebat dari masa ke masa.
Wah kapan ya saya bisa ke Pemantang Siantar, semoga suatu saat dikasih kesempatan bisa jalan-jalan ke sana. Informasi sejarah Pak Adam Malik lengkap sekali Kak, Sosok Pahlawan nasional yang namanya diabadikan, salah satunya pada Lapangan Haji Adam Malik ini ya
Wahh Makasih artikelnya, jadi tambah pengetahuan