Select Page

“Mi-mi apa yang bikin baper?”

Mikirin mantan yang bulan depan mau merid huhuy …”

“Biasanya sih gak datang dengan alasan ada tugas kantor keluar kota..  hanyo ngaku hehe…”


Sahabat lasak, apa kabar hari-harimu? Semoga selalu menyenangkan dan penuh dengan kebahagian ya. Jangan seperti si baper yang saya ceritakan di atas tadi huhu.

Baper itu bisa menyerang siapa saja sih. Saya sendiri kalau lagi baper,  biasanya saya lampiaskan dengan makan makanan kesukaan saya. Salah satu makanan pavorit saya sejak kecil adalah makan mi. Meski konon mi berasal dari negeri Tiongkok, tetapi sepertinya di Indonesia mi sudah jadi bayangan makanan pokok kita, alias pengganti nasi. Nah, salah satu hidangan mi favorit saya adalah Mi Aceh.

Mi Aceh

Aceh adalah salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai hidangan mi yang sangat istimewa. Kita mengenalnya dengan nama Mi Aceh. Sama halnya dengan Nasi Padang, Mi Aceh juga sudah ada di mana-mana di seluruh Indonesia. Kekuatan racikan bumbu rempahnya yang khas membuat Mi Aceh sangat kaya akan cita rasa. Ada 3 pilihan sajian Mi Aceh, yaitu Mi Goreng, Mi Rebus dan Mi Goreng Basah alias Mi Tumis. Kalau saya sukanya Mi Goreng Basah dong :).

Mi Aceh disajikan dengan berbagai lauk pelengkap. Lauk dari yang paling umum yang biasanya selalu ada di setiap kedai Mi Aceh adalah telur, daging, udang, cumi, dan kepiting. Sedangkan yang tidak selalu ada atau sesuai permintaan adalah tongkol, gurita dan lobster. Nah, cerita saya kali ini adalah pengalaman saya makan Mi Lobster Aceh, bersama sahabat-sahabat saya langsung di Banda Aceh.

Lobster Aceh


Sahabat lasak, apa sih yang ada di benak kamu kalau mendengar kata Lobster?. Mungkin sebagian akan berfikir Lobster adalah makanan mahal dan langka. Benar juga sih, jangankan kamu yang tinggal jauh dari pantai, kami yang tinggal di dekat pantai saja, cukup jarang melihat Lobster. Tetapi selalu saja ada kesempatan kami untuk menikmati lobster. Kebetulan salah satu sahabat kami yang kami panggil dengan bang BW mempunyai kenalan salah seorang nelayan Aceh. Jika nelayan ini berhasil menangkap lobster, ia menghubungi bang BW dan menawarkan lobster-lobster tangkapannya. Tentu kalau makan sendirian gak seru dong ya. Seperti hari itu, dia mengajak kami untuk makan Mi Lobster rame-rame. Cihuy… 🤣🤣🤣


Mie Ayah Ly

Sahabat lasak, kalau di Aceh tentu kami menyebutnya bukan Mi Aceh ya, tapi kami akan menyebut nama kedainya. Ada beberapa kedai Mi Aceh yang sangat populer, sebutlah Mie Razali, Mie Bardie, Mie Ayah, Mie Midi dan banyak lagi. Tapi gak semua kedai Mi Aceh menerima lauk dari luar ya. Kedai Mie Ayah Ly adalah salah satu kedai Mi Aceh yang bersedia menerima lauk yang dibawa pengunjung untuk di masak dengan Mi Aceh.

Mie Ayah Ly : Jalan Syiah Kuala No 223, Banda Aceh.


Mi Lobster Aceh

Lepas magrib, kami sudah berkumpul di kedai Mie Ayah Ly. Rasanya rugi dong kalau tidak menyaksikan langsung memasak Mi Lobster ini. Lobster-lobster kali ini ukurannya tidak terlalu besar. Lobster-lobster ini masih hidup loh, makanya saya dan beberapa kawan bermain-main sejenak dengan lobster-lobster lucu ini.

Sebenarnya bumbu Mi Aceh ini tidak terlalu rumit. Bumbu-bumbunya banyak kok di dapatkan di pasar. Secara garis besar, bumbu Mi Aceh terdiri dari 2 bumbu, yaitu bumbu penyedap serta bumbu yang dihaluskan. Kurang lebih inilah gambaran umum bumbunya :

Bumbu Penyedap :
Bawang putih
Bawang merah
Buah tomat
Daun bawang
Daun seledri
Daun salam

Bumbu Halus :
Bawang putih
Bawang merah
Cabai merah kering dibuang biji
Kapulaga
Kunyit bakar
Jintan
Merica
Garam

Untuk mi kuning yang dimasak, ada dua pilihan, yaitu mi kuning Aceh dan mi Instan. Untuk kali ini, mi yang saya pesan adalah mi Instan. Yuhuuu, siap deh di masak 🙂

Selain bumbu di atas, ada juga loh makanan pendamping Mi Aceh yang kalau tidak ada justru hilang khasnya, yaitu kerupuk emping, acar bawang merah, cabe rawit bulat dan irisan jeruk nipis.

Finally Mi Aceh Lobster siap untuk di santap. Masing-masing kami dapat 1 porsi Mi Aceh dengan 1 ekor lobster di dalamnya. Sharing cost perorang untuk 1 porsi Mi Lobster ini Rp. 60.000,- perorang. Lumayanlah, jarang-jarang ya kan hehe. Sahabat lasak, bayangkan dong saat cuaca dingin-dingin di ujung musim penghujan ini, kita menyantap Mi Lobster dengan asap yang masih mengepul di atas makanan beraroma rempah khas Aceh. Slurrpp sedapnya… 😋😋😋



Sahabat lasak, kalau sahabat punya kesempatan datang ke Banda Aceh, jangan lewatkan kulineran makan Mi Aceh ya. Saya jamin merasakan Mi Aceh langsung di Aceh rasanya jauh lebih nikmat. Percaya deh 😉



Jumat, 28 Februari 2020

“Lasaklah …  sebanyak,  sebisa dan sejauh mungkin,  karena hidup bukan diam di satu tempat”

Kaki Lasak : Travel & Food Blogger




 



Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Kaki Lasak
Instagram kaki lasak
Website : kakilasak.com
Youtube : Kaki Lasak Crew
Whatsapp +6282166076131