“Saya fikir ini bukit biasa, tetapi setibanya di puncak, ternyata luar biasa. Hamparan ilalang nan hijau dan hembusan angin sepoi-sepoi langsung menghilangkan rasa penat, rasa haus, rasa lapar, dan rasa-rasa lainnya, kecuali rasa sayang kepadamu, ahaiii auto garing”.
Peu Haba sahabat lasak? Di tengah pendemi covid-19, semoga kita terhindar dari penyakit dan sehat-sehat selalu ya. Ini adalah ujian dan selalu ada hikmah didalamnya. Kita harus tawakkal atas musibah ini. Ikuti saja anjuran pemerintah, anjuran tokoh agama dan anjuran bos kantor. Untuk saat ini lebih baik di rumah saja dulu. Setuju dong :).
Saya merasa beruntung bisa tinggal di Banda Aceh. Di sini tempat hiburan sangat banyak. Ada pantai, sungai, bukit, air terjun dan banyak sekali tempat alami yang jarang saya jumpai di tempat lain. Jadi tinggal di Banda Aceh itu tidak monoton dan tidak membosankan. Hal ini mungkin berbeda dengan anggapan orang-orang di luar sana yang menganggap di Aceh kurang hiburan.
Setiap akhir pekan saya dan kawan-kawan merencanakan perjalanan wisata. Dari tempat wisata yang dekat dan ramai hingga tempat jauh tersembunyi. Nah, cerita lasak kami kali ini ke sebuah bukit yang tidak terlalu jauh dari kota Banda Aceh. Bukit ini bernama Bukit Jalin, sebuah bukit nan indah yang berada di desa Jalin, Kecamatan Jantho, kabupaten Aceh Besar, Nagroe Aceh Darussalam.
Baca Juga : Habis Pesta Langsung Nge-BIR (Binahal Indah Resort)
Agenda jalan di Akhir Pekan
Di Aceh saya bergabung dengan komunitas pejalan yang bernama Aceh Backpacker (ABP). Hampir setiap malam kami duduk bareng di kedai kopi. Biasanya kami membahas agenda perjalan wisata. Seperti malam itu, beberapa anggota ABP berencana menghabiskan akhir pekan di Bukit Jalin. Saya langsung dong antusias dan mengajukan diri untuk ikut serta bersama 10 orang lainnya. Mereka adalah Saiful, Awi, Zul, Kadek, Aji, Putri, Zaki, Rikaz dan 2 orang lainnya yang saya belum kenal. Setiap perjalanan memang ada saja kawan baru. Inilah salah satu senangnya berkomunitas, kawan sehobi makin banyak.
Inilah geng Bukit Jalin ABP. Ada yang masih mahasiswa, ada yang karyawan dan ada juga seorang wiraswasta. Tapi perbedaan tadi justru menyatukan. Oiya, berhubung tidak ada tripot jadi saya sebagai juru foto sehingga tidak ada dalam frame hehe.
Sahari sebelum berangkat, persiapan kami sudah 95%. Simpel saja sih, kami menentukan waktu dan lokasi titik kumpul, transportasi serta perbekalan. Tidak ada pakaian khusus atau syarat-syarat tertentu, yang penting badan sehat.
Banda Aceh – Jantho
Pukul 8 pagi sebagian dari kami sudah berkumpul di simpang empat Lambaro. Kami menggunakan kendaraan sepeda motor. Setelah menunggu 1 jam dan peserta sudah lengkap, barulah kami bergerak konvoi menuju Jantho. Jantho adalah ibukota kabupaten Aceh Besar. Dari Banda Aceh ke Jantho jaraknya kurang lebih 60 km. Perjalanan kami santai saja, sehingga perjalanan memakan waktu kurang lebih 90 menit. Leader perjalanan kami adalah Putri. Dialah satu-satunya yang pernah ke Bukit Jalin.
Inilah sosok Putri yang menjadi leader kami. Jangan dilihat dari tampangnya yang imut dan girly ya, soal fisik dan kepemimpinannya jangan ditanya, TOP BGT, sori wajahnya di hidden hehe.
Sesampainya di kota Jantho kami istirahat sambil belanja bekal seperti air mineral, makanan ringan dan bensin kendaraan. Setelah kurang lebih 30 menit kami melanjutkan perjalanan menuju desa Jalin. Kami masuk ke pelosok desa yang jaraknya kurang kebih 15 km. Semakin ke dalam, jalan yang kami lalui semakin sempit dan sepi. Hingga akhirnya sampailah kami di kaki Bukit Jalin. Kendaraan kami parkir di sebuah lahan kebun warga dengan membayar jasa parkir 5K/ sepeda motor. Lets go guys, mari kita mendaki :).
Baca juga : Sosok Kepala Naga di Lhok Keutapang Cut
Mendaki Bukit Jalin
Bukit Jalin ini tidak terlalu tinggi. Jalur pendakian pun sudah tersedia. Kita hanya mengikuti jalan setapak yang menuju ke puncak. Kami bersebelas tentu mempunyai fisik dan karekter yang berbeda. Kita gak boleh egois dong, jadi harus saling tunggu dan support. Saya termasuk yang cepat sekali lelah, sebentar-sebentar harus berhenti, untungnya banyak yang menyemangati dan menghibur, sehingga perjalanan menjadi sedikit lebih ringan.
Sahabat lasak, pemandangan alam sepanjang jalur pendakian sangatlah indah. Ada sungai dan perbukitan yang tampak berada di bawah kita. Setiap ada kesempatan, kami berhenti sejenak untuk berfoto. Saya takjub melihat indahnya pemandangan selama jalur pendakian. Perpaduan sungai dan bukit terlihat seperti lukisan. Sungguh ciptaan Allah yang sangat sempurna.
Sepanjang jalur pendakian Bukit Jalin, tidak banyak pohon-pohon besar yang kami jumpai. Semakin ke puncak, justru didominasi oleh tumbuhan rendah seperti ilalang.
Selamat Datang di Bukit Jalin
Setelah mendaki selama 1 jam akhirnya kami sampai ke puncak Bukit Jalin. Posisi matahari tepat berada di atas kepala kami. Wajah kami yang terpapar sinar matahari serta peluh yang membasahi tubuh tak mengurangi kegembiraan kami saat mencapai puncak. Teriakan kegembiraan serta lompatan kecil adalah penanda keberhasilan kami menaklukkan Bukit Jalin. Terbayang selama perjalanan ada yang mengeluh, ada yang mengomel, ada yang ingin buru-buru sampai dan ada pula yang berjalan lambat seperti saya. Di atas puncak Bukit Jalin ini, justru yang ada hanyalah rasa kebersamaan.
Hamparan hijau rumput ilalang laksana permadani yang terhampar. Puncak Bukit Jalin ini bernama Bukit Seumeureugui. Bukit ini merupakan salah satu dari rangkaian pegunungan Bukit Barisan Sumatra. Perbukitan ini masuk dalam kawasan Hutan Lindung Ulu Masen yang berbatasan langsung dengan 3 kabupaten, yaitu Aceh Besar, Pidie Jaya, dan Pidie.
Sahabat lasak, ada cerita tentang masa lalu bukit ini. Tentu sahabat semua pernah mendengar tendang adanya Gerakan Aceh Merdeka atau disingkat GAM di bumi serambi Mekkah ini. Bukit Jalin ini pernah menjadi basis GAM di masa konflik Aceh. Lalu Pasca perdamaian Aceh dengan GAM, yaitu kira-kira tahun 2009 sampai 2010, lokasi Bukit Jalin ini juga pernah dijadikan tempat para teroris berlatih. Salah satu pelaku teroris yang kemudian tewas dalam kasus BOM dan penembakan di Sarinah, Jakarta pada tanggal 14 Januari 2016 lalu, yang bernama Afis alias Sunakin, pernah berlatih menembak di Bukit Jalin ini.
Kini masa telah berubah. Aceh telah damai dan aman. Bukit Jalin yang dulunya basis GAM dan tempat teroris berlatih, kini menjadi salah satu tempat wisata di kabupaten Aceh Besar. Meskipun lokasi ini belum di kelola dengan baik, tetapi potensi yang dimiliki bisa untuk menarik wisatawan lokal sampai wisatawan internasional.
Ingin rasanya berlama-lama berada di atas bukit, tetapi kami berpacu juga dengan waktu. Kami melangkah turun bukit sambil tersenyum bahagia. Cuaca yang tadinya panas seketika berubah berawan dan hujan. Setibanya di bawah, agenda kami lanjutkan dengan beristirahat di sungai yang berada tepat di bawah jembatan Krueng Jalin. Sebagian dari kami mandi di aliran sungai sedangkan saya memesan makanan di sebuah kedai yang ada di dekat kami istirahat.
Sahabat lasak, menikmati keindahan alam ciptaan-Nya, seyogianya membuat kita makin bersyukur kepada Tuhan. Lepaskan rasa ria dan egoisme. Jangan sampai alam yang indah ini justru menjadi tempat maksiat yang akan merugikan kita semua.
Selasa, 24 Maret 2020
“Jangan lasak dulu ya, di rumah lebih baik”
Kaki Lasak : Travel & Food Blogger
Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Kaki Lasak
Instagram kaki lasak
Website : kakilasak.com
Youtube : Kaki Lasak Crew
Whatsapp +6282166076131
Ayo, bang ke Balikpapan, kita keliling dari hutan mangrove hingga batu dinding yang memberikan keindahan kota Balikpapan.
Wah, pengen banget loh koh…
Aku jalannya di sekitar sini ajaaa
Moga kelak bisa ksana ya
Keren ya kayak lumut dari kejauhan, padahal rumput ilalang ya… Itu kayak bukit teletubbies yg lumut ☺️
Hehe iya ilalang…
Pas si puncak ilalangnya beda warna dan jenisnya
Bagu kali Bang. Kalau jalurnya ramah buat pemula aku mau deh ikutan. Kadang aku ragu Bang mau ikut pendakian ke gunung, khawatir ngerepotin teman2 yg lain. Kalau macam bukit begini boleh lah coba ya. Asiknya naik gunung itu diatas bagus sekali pemandangannya.
Iya, ni trekingnya midah, nanjak nanjak aja, bahkan sebagian udah ada tangga hehe
wih..bagos kali ya bg… gilak nya lokasinya ini…
tp memang ini masih alami banget..blom banyak manusia jd masih gk kotor.. ditunggu bg cerita slanjutnya hihi
Bagus banget, tetap waspada karena sdh ada kasus positif covid kan ya di aceh
Iya, Aceh sudah ada case 1 positif dan meninggal
Ni kegiatan sebelum pandemi, skrg mah stay at home hehe
Iya nih hati hati
Ttp stay di rumah ajh nih, sambil baca-baca artikel hehehe, ini Aceh indah sekali ya pemandangan duhhhh bikin adem
Iya, makanya jargon kaki lasak brunah jd di rumah aja hehe
baru tahu kalo udah ada case di Aceh
Semoga wabah virus segera berlalu ya, agar bisa jalan jalan lagi 😀
Iya, ada 4 per tgl 30 maret ini huhu
Pantesan keren keren daerah lasaknya 👍👍👍
Karena bergabung dengan komunitas pejalan yang bernama Aceh Backpacker (ABP).
Di Bandung juga ada Komunitas Aleut, tapi saya ga ikut 😁😁😁
Iya, aku kan wkt itu mrantau ke Aceh dan cari teman yg sehati, ya udah join ABP hehe
Keren bangetttt mas ini lokasinya. Sembari wisata sembari berjemur sehat ya. Konon kata dr Vinci, dokter spesialis paru, berjemur pagi hari atau pun siang hari di bawah matahari terik bisa menangkal virus corona. Sehat-sehat selalu mas dan teman-temannya.
Iya, terpapar ainar matahari sehat. Skrg juga kl jam 10 berjemur hehe
Aminn, moga kita sehat semua yaa dan badai corona cepat berlalu
Amiiin, biar travelingnya gak pakai waswas ya mas. Hehehe.
Yoii.. hehe
Tengkiyuu
Bang Sani, aku penasaran, abang sebenarnya orang mana dan tinggal dimana wkwk
Kenal dari Blogger sumut, setahuku dari lampung,
Sekarang di Aceh,
Apa emang nomaden😅 xixiz
*kepo wkwk
Hahahaha, aku orang lampung, dulu mrantau ke Aceh and jadi ada rumah di Aceh trus stahun ni merantau di Medan wkwkwkwk
Sejauh mata memandang hijaunya Padang bukit nan hijau. Aku jadi kangen ngebolang lagi. Umumnya di berbagai wilayah perbukitan seperti ini sering disebut bukit Teletubbies
Iya betul. Hehe
Tapi di Jalin ni ga di sebut bukit teletabis hehe
Ayok la ngebolang lagi hhaa
Waah perbukitan yang indah. Dengan hamparan rumput hijau menjadikan keasrian alam nampak elok dipandang.
Semoga saja tetap terjaga keasriannya.
Amiin. Semoga lestari sepanjang masa hehe
MasyaAlloh indah banget bukitnya harus banget jadi wish list saya nih kalau sedang berkunjung ke Aceh, semoga suatu hari kesampaian aamiin Indonesia emang banget indahnya
Hehe, kalau yg suka belusukan cocok nih ksini hehe
Amiin moga kelak bs ke Aceh ya
Ini ijo bangets ya Bang…sepadan pendakian dengan pemandangan indah saat sampai di puncaknya. Berarti tidak ada kehidupan warga di sekitarnya ya?
Iyo, ijo royo royo hehe
Ga ada orang, jauh dr rumah penduduk
Asik banget bisa gabung di komunitas backpacker begini. Bumi Indonesia ini memang indahh banget ya Bang, gak abis-abis buat bahan dieksplorrr
Iya, tambah kawan yg satu hobi
Iya, semoga bisa menjaganya
Omaigat d8 Aceh ada yang keren begini… Padahal kalau lihat foto yang pertama itu seperti daerah perbukitan di sekitar gunung ijen (jawa timur) lhoo… Seneng deh kalau baca2 cerita petualangan temen2 blogger luar daerah, luar jaea apalagi, keren-keren tempat wisata alamnya…
Hehe, iya.. dan masih banyak loh yg bgs, pelan2 akan saya tulis hehe
Sahabatku ada yg mutasi dari Surabaya ke Aceh.
Awal2nya doi boseeennn banget, apalagi di Aceh jarang (atau nggak ada?) mall besar.
Sekarang doi kuarahkan buat cuss ke blogmu aja yak. 😀
Biar banyak referensi kalo mau halan2 di Aceh
Hehe, bolehh tp aku br mulai ngeblog sih, blm bnyk tulisan hehe.. kl suka mall sih memang susah adaptasinya, soalnya di Aceh sukanya kongkow di kedai kopi hehe
Masya Allah indah nian yak jadi mengingatkan saat2 traveling yang harus trecking, jadi mikir sekarang masih kuat enggak ya..hehe..
Ni ga terlalu tinggi kak, santai2 aja sampe laa
Coba lg hehe
Kalau ke Bukit Jalin harus bawa bekal cukup nih. Selain menguras stamina saya rasa bakalan cepat lapar, hahaha…
Pemandangan yang indah pasti cocok dipakai untuk makan bersama membuka bekal.
Iya, makan rame2 ya haha
Tar di coba lagi hehe
Ya Allah maapkeun, kenapa aku bacanya kali salak ya? Hehe
Bukitnya ijo banget ya!
Rasanya kalo Uda naik gak pengin turun, guling2 terus di rumput yang keliatan lembut dari kejauhan 🙂
Hehe, ilalang tu sebenarnya ada yg sebetis bahkan selutut. Karena dari jauh aja keliatannya bak permadani n bisa guling2 hehe
Aku suka banget viewnya keren ternyata alam Indonesia sebelah barat cantik dan masih alami, semoga corona gak kesana ya aamiinn
Makasih.
Aceh ada 1 positif, sudah meninggal
Semoga corona segera berlalu
Setuju kak aceh memang juara sekali dalam hal wisata ya. Bukit bukit yang masih hijau pantai yang indah yang jarang diketahui orang orang menjadi tempat liburan asyik yang mempesona. Semoga corona terhindar dari kita ya Aamiin Yarabbal Alamin.
Aminnn. Semoga cepat berlalu si corona ini. Kami rindu lasak lasak huhu
Ah, kalau soal beginian Aceh memang juara banget dah. SAyangnya baru sekali menjejakkan kaki ke sana. Rasanya kurang banget.
Hehe, moga bisa ke Aceh lagi ya
Ttp stay di rumah ajh nih, sambil baca-baca artikel hehehe, ini Aceh indah sekali ya pemandangan duhhhh bikin adem
Sama, aku stay at home huhu
Semoga keadaan membaik dan reda apt semula
Aceh punya area perbukitan yang indah begini ya? Saya kira dulu malah daerahnya semua dekat laut. Syukurlah masa-masa genting bersama gam sudah berakhir
Hehe iya, Acrh banyak juga bukit2 dan hutan, tp banyak yg blm terjamah hehe
Aih, dengar bukit jalil, aceh besar, lambaro, jantho, saya jd nostalgia. Pingin lg balik ke sana kalau ada waktu dan rezeki. Saleum buat teman2 di sana bang. Bek panik dgn adanya kabar org aceh yg positif covid. Tetap jaga kebersihan, kesehatan, dan di rumah aja kalau tdk ada keperluan penting
Jalin persahabatan selalu menyenangkan, bareng-bareng menjelajah alam, mencari wawasan dsb. Namun bila mengingat kondisi saat ini jadi berharap agar semua bisa kembali kondusif ya
Huhu, iyaaa
Keadaan gini buat wisata jd terpuruk
Moga cepat berlalu yaa
Hehe bernostalgia yaaa
Semoga bisa ke Aceh lagi
Dah mulai panic loh orang Aceh, trutama yg di kota hehe
Makasih yaaaa moga kita terhindar dari covid19 ini dan keadaan segera membaik
Wah, bukit seindah itu buat latihan menembak teroris. Serem jadinya. Untunglah sekarang aman ya, cerita kelam GAM telah berakhir. Semoga pendemi corona juga lekas berakhir. Biar tagline ngga perlu berubah “jangan lasak dulu, diem di rumah,” bosan.
Hehehe, amiin
Iya, inikan di hutan, jd dulu GAM tu emang bergerilya di hutan hutan
Aminnn, moga cepat reda pandemi ini, jd bisa lasak lagi huhu
Wah baru tau juga story tentang GAM yang berlatih di bukit ini. Alhamdulillah sekarang sudah bebas dinikmati keindahannya.
Iya, Alhamdulillah sudah aman dan damai
Tq yaa
Wahhh seru ya kak, bukit jalin tapi trekkingnya lumayan ya kak, memang keindahan yang diliat sebanding dengan perjuangannya ,semoga bisa ke Aceh.
Trekingnya sedang aja kok, bahkan ada tangga hehe
Amiin moga bisa ke Aceh ya
Wah, Bukit Jalin ya. Saya kira Bukit Teletabbies.
Bagus banget ya, pemandangannya. Pastilah sangat puas kalau saya bisa ke sana. Pastinya kepayahan… tapi kepayahan yang layak karena pengalaman dan kesempatan yang berharga.
Aduh, nalah ngayal sudah ke sana
Hehehemoga terwujud. Trekingnya ga payah kok
Santai aja
Yuk lasak lagi hehe
Bagus sekali kak view my seger banget nan sejuk kayaknya..sepertinya sy harus ke bukit ini nih ..bagus banget sih sy suka ngelihat yg hijau2 asri seperti ini..
Hayukkkk hehe
Moga pandemi corona reda ya, jd bisa lasak lagi kemana mana hehe
Salut banget deh dengan kegiatannya dan tim Aceh Backpacker (ABP). Pastilah banyak banget nih kegiatannya. Seru banget lihat foto dan kisah perjalanannya.
Hehe, kegiatannya ke kawasan local local aja hehe
Tapi emang seru bareng kawan-kawan yg sejalan
bagus bangeet tempatnyaa bukit jalin, ini perjalanannya enggak seekstrem naik gunung kan ya, haha. kangen banget tracking gini, terakhir tracking ke baduy, hihi, keren pemandangannya.
Iya, ini bukit biasa aja
Jalan tanjakan lah
Mungkin masi susah ke Badui hehe
Baca ceritanya serasa ikut mendaki dan menikmati pemandangan di Bukit Jalin.
Kapan ya bisa ke Banda Aceh lagi, menelusuri tempat-tempat seperti ini.
Hehe, lasak di Aceh yaaa
Moga keadaan spt skrg cepet reda jd bisa pegi pegi
Keren banget pemandangannya bang. Saya jadi pengen muda lagi biar bisa mendaki bareng temen2, hehe.. Aceh adalah tempat yang bagus untuk melakukan eksplorasi alam.
Hehe, ayuk lasak lagi hehe
Iya,Aceh masi banyak yg alami dan blm di kelola bahkan blm top hhee
Langsung ingat Bukit Holbung di Samosir eui.
Mirip-mirip kalilah kurasa sama Bukit Jalin.
Cemmana, Bang?
Setuju?
Eh ada satu lagi Bukit Merese di Lombok jugak.
Cok Abang google.
Bandingkanlah!
Hehe iya, mirip
Kl Holbung view danau Toba
Merese laut ya kan
Kl ini view hutan hehe
Cocok kurasa kak haha
Berasa ikut liburan nih, meski #dirumahaja dulu, pengen jalan ke bukit lagi. Dulu jaman SMA dan kuliah saya sering jalan-jalan juga, sayang dokumentasi hilang semua karena hard disk tak bisa diselamatkan
Hehe lasak juga ya dulu
Yg penting kenangan selalu ada dalam memori hehe
Wahh, bukitnya menarik sekali. Kami sekeluarga suka sekali jalan, dan saya langsung jatuh hati dengan bukit ini. Tahun 2005-2006, suami sempat tugas di Aceh tapi saya dan anak-anak tinggal di Jakarta. Kayaknya, kalo suami ada job ke sana lagi, saya mau ikutan, ahh
Hehe, Aceh bgs bgt sekarang. Kl 2005-2006 tu mungkin lg parah bgt karena pasca tsumani. Bgsnya datang deh si suami bisa compare dulu dan skrg hehe
Sekilas saya tadi hampir salah baca menjadi Bukit Jalil (Malaysia) lho 🙂
Bukit jalin ini pemandangannya saat rumputnya hijau gini seger banget di mata ya Mas 🙂 Spot foto yang nyus juga buat feed media sosial.
Menjelajahi bukit jalin bersama teman-teman se-gank, beneran asik banget.
Iya, memang khas nya ilalang hijau dan hanya di atas bukitnya saja..
Sayangnya stop dulu jalan jalan, moga pandemi segera berakhir hehe
ak, bagus bangett bukitnya,, masyaalloh
jadi keinget bukit teletabiesnya broo
dah kangen bgt sama bromo tapi masih harus mengisolasi diri hhu
Hehe, iya skrg stay home dulu
Stop lasak lasak kaki hhaa
Wah keren sekali bukitnya, ternyata di Aceh ada perbukitan seindah ini ya. Saya juga pernah ke Aceh, tapi jalan-jalannya ke Museum Tsunami, bekas-bekas terkena tsunami, ke Pulau Sabang juga, tapi gak tau kalo ada bukit indah ini.
Itulah kelebihannya bergabung di sebuah komunitas, selalu ada kawan baru dan menambah wawasan. Salam kenal dari Blogmashendra
Hehe iya, kalau yg pertama datang sih memang citytour and ke sabang hehe
Masya Allah keren sekali ya kak. Pemandangan alam hijau royo2 jauh dari polusi. Aih, jadi ingat teman saya yang berasal dari Aceh.
Hehe Aceh memang banyak bgt hidden place nya, bagus2 hehe
bukit jalin sering dengar namanya tapi belumpernah pergi kesana, seru juga yaa dengan teman2 pergi bareng ke sana
Kalau suka lasak dan blusukan, cocok bgt ksini hehe
Weeeew keren kali bang..
Kalah bukitnya Teletubbies yang ijo tu..
Ini beneran view hijaunya kayak di film-film luar..
Seakan belantara banget ya..
Iya, memang di incar karena ijo ijonya ilalang itu. Ini foronya aku edit sikit hanya mempertegas dan crop aja
sekilas mirip juga kaya bukit teletubies di Bromo. Sayangnya waktu saya ke sana nggak ada waktu untuk menjelajahi bukitnya, hanya berfoto di bawahnya saja. kegiatan hiking gini pernah saya lakukan zaman SMP, hihi lamaa banget deh. pernah mengelilingi waduk di daerah boyolali, pagi jalan sore baru sampai tempat start. capeeeek… tapi seru bangrt
Hehe, ni memang cocok buat yg lasak , suka treking. Tp di Aceh banyak kok tempat lainnya yg nyantai dan ga kalah bgs hehe
indah banget pemandangannya. aplagi bukit2 bulat yang dipenuhi rumput hijau. jadi pengen rebahan di sana. aku pengen ke Aceh nih.
Hehe ayuk lah ke Aceh, banyak pilihan tpt. Ada relisi, pantai dan juga pegunungan hehe
Bagus banget pemandangannya.
Hamparan ilalang, yang kalau dari kejauhan jadi kayak lumut ya, nempel di bukit.
Emang jarang ada pepohonannya ya disana?
Iya, puncaknya bukit ilalang, kl di sekitarnya ada juga pohon2 tp ga terlalu besar hehe
Ini keren banget, perjalanan yang sangat menyenangkan di Bukit Jalin, seperti Bukit Teletubies gitu ya. Wah jadi pengen jalan ke sana.
Cantek kali bukitnyaaaa bang 😍 btw aku jd pengen kenala dg kak Putri ituh
Hahaha, dia jengggo kali loh
Tp skrg dia ga lasak lagi hehe
Hehe, iya alami. Kl yg suka lasak, cocok kali laah ksini hehe
Ini keren banget, hamparan bukit yang hijau, saya berharapnya ini digarap lebih baik oleh pemerintah daerah. Jadi dibuat jalan setapak begitu dan mungkin juga sebuah kafe di puncak untuk beristirahat, hehe
Hehe, bgs juga idenya
Yg penting menjaga ke alamiannya…
Memang kabarnya ya…si Corona blom sampe Aceh… ihh enak x kln yaa masih bisa ke bukit dan ke pantai. Allah ta’ala kasih lebih untuk Aceh ya… Mantap ah Bukit Jalin nya
Kl udah abis Corona pingin jugalah main2 lagi ke Aceh, belum puas rasanya dulu ke Aceh br ke Museum Tsunami, Musem Apung sm ke Pantai LhokNga hehe
Amin moga badai corona cepat berlalu. Yuk agendakan blogsum jalan jalan ke Aceh, pasti seruu hehe
Udah loh, Aceh dah 4 positif.. hiks…
bukitnya keren kak, kalo mendaki bukit nggak seberat mendaki gunug mungkin ya soalnya aku belum pernah juga.
Mirip bukit teletubbis ya …masya Allah keren kali pemandangannya. Tapi jalur tracking nya pastilah lumayan buat ukuran org tua kayak kakak 🙈😂
Pantesan bang Sani betah tinggal di Banda aceh, ada bukit Jalin yang cantik gini sih, siapa yang nolak diajak ke sana ya, indah kali pemandangannya, hijau2 seger 😀
Mirip bukit teletubbies ya bang, hehe… Keren pemandangannya.
Asik yaa memandang pemandangan dari bukit. Hijau banget. Bikin seger mata yang memandang dan bikin refresh pikiran yang menikmati. Apalagi mendaki bukit nya bareng dengan sahabat. Masya Allah indahnya
Indahnya bukitnyaaa. Lihat pemandangan hijau selalu ngangenin. Aku biasanya tiap minggu pergi main ke alam untuk lihat pemandangan hijau. Sayangnya udah dua bulan ini nggak. Hiks. Pengen corona segera berlalu biar bisa jalan-jalan euy
Jadi Traveler pasti banyak cerita suka dukanya ya saat melakukan perjalanan trip ke suatu tempat.
sudah lama saya ingin berwisata ke tanah aceh, sayang sekali masih belum ada waktu, apalagi sekarang sedang dilanda corona… semoga wabah corona segera berakhir…