Select Page

Horas sahabat lasak, Alhamdulillah  kita masih diberi kesempatan untuk menghirup segarnya udara di bulan februari ini. Rasanya waktu begitu cepat bergulir ya, jauh meninggalkan kenangan – kenangan indah bersama sang mantan, uhuk !! . Eitttss …, Maksudnya bagus dong, lebih cepat move on dan  songsong hari depan yang lebih menantang hehe.

Perjalanan lasak saya kali ini menjelajahi sebuah kawasan yang mempunyai julukan “Negeri Indah Kepingan Surga”. Sebuah negeri yang tidak hanya terkenal karena keindahan alamnya tetapi juga kental adat budayanya. Negeri sejuk  yang dikelilingi oleh danau Toba ini bernama Samosir yang berada di provinsi Sumatra Utara.

Selamat Datang di Kota Pematangsiantar

Cerita berawal ketika saya kedatangan Izah,  sahabat saya yang berasal dari negeri jiran Malaysia. Ia tidak datang sendiri, tetapi bersama 2 sahabatnya yaitu Zila dan Amri. Kedatangan 3 sahabat ini kami sambut dengan gembira. Untaian itinerary perjalanan mereka tentunya telah saya siapkan. Di hari kedatangan mereka, rumah mertua saya di kota Pematangsiantar menjadi titik kumpul kami. Karena flight mereka tidak sama, jadi yang tiba terlebih dahulu adalah Izah, lalu menjelang malam di susul oleh Zila dan Amri. Welcome to Siantar 🙂

Suasana rumah sangat meriah. Izah sudah menyiapkan makan malam untuk kami dengan menu spesial buatannya, yaitu Laksa Serawak. Selesai makan malam dan beramah tamah, acara kami lanjutkan bersantai di kedai Kopi Massa Koktong yang sudah melegenda di kota Pematangsiantar.

Semakin malam obrolan kami semakin seru. Selain membahas agenda perjalanan kami dua hari kedepan, banyak juga obrolan santai tentang travel, makanan, hobi dan tentunya tentang budaya orang Batak. Hingga akhirnya kami harus pulang untuk beristirahat. Wah.. ga sabar ya buat perjalanan besok.

Kebun Teh Sidamanik

Sejak pagi kami sudah bersiap. Sejuknya kota Siantar membuat tidur kami tadi malam sangat lelap. Dedek yang menjadi driver kami telah datang menjemput. Lets go!

Tujuan kami di hari pertama ini adalah ke pulau Samosir. Untuk menuju Samosir, kami memilih melalui pelabuhan Tiga Ras – Simanindo. Di tengah perjalanan, sayang rasanya jika kami tidak singgah di kebun teh Sidamanik. Kebun teh yang berada di kecamatan Sidamanik kabupaten Simalungun ini dikelola oleh PTPN IV dan memang dimanfaatkan juga sebagai kawasan wisata. Kebun teh ini sudah ada sejak jaman penjajahan loh, dan hebatnya merupakan kebun teh terluas ke dua di Indonesia.

Sepanjang perjalanan di Bah Butong-Sidamanik, mata kami di manjakan oleh hamparan pohon teh yang hijau. Kami singgah di salah satu sudut kebun yang berada di tepi jalan. Tempat ini menjadi pavorit saya jika hendak berfoto. Lekuk perbukitan yang di penuhi pohon teh ini ditata rapi hingga terlihat sangat mempesona.

Bukit Holbung

Di kebun teh Sidamanik kami tidak berlama-lama. Karena kami harus mengejar kapal ferry di pelabunan Tiga Ras – Simanindo. Sesuai perkiraan, begitu kami sampai pelabuhan, kami langsung memasuki ferry.

 Tak bosan kami memandang danau Toba, danau vulkanik terbesar di dunia.

Setalah -+ 1 jam perjalanan, tibalah kami di pelabuhan Simanindo, Samosir. Dari sini kami langsung melaju menuju ke bukit Holbung yang memang menjadi tujuan utama kami.  Kami melaju melewati kota Pangururan dan jembatan Ponggol yang merupakan jembatan penghubung antara Sumatra dan pulau Samosir. Secara geografis, bukit Holbung memang berada luar pulau Samosir. Bukit Holbung ini mulai populer di tahun 2015. Sejak itulah bukit ini jadi incaran para penikmat alam dan tidak pernah sepi pengunjung.

Satu jam juga lamanya kami dari pelabuhan Simanindo sampai ke kaki bukit Holbung. Memasuki kawasan bukit ini kami harus bayar parkir 10K dan retribusi masuk 5K/orang.  Jika kita lapar tak perlu khawatir,  beberapa kedai makanan ringan dan mie instan ada di sini. Begitu juga dengan mushalla dan toilet, meski fasilitas tersebut masih sederhana.

Dengan semangat kami mulai menapaki jalan menuju bukit. Sebagian jalan sudah berupa tangga, sehingga kita mudah untuk mendaki. Pemandangan bukit di kawasan ini sangatlah indah. Ada yang menyebutnya seperti bukit Teletubbies, karena bukit ini di penuhi oleh ilalang. Rasa lelah tak akan terasa karena terkalahkan oleh indahan pemandangan.

 

 

Sahabat lasak, akhirnya setelah perjalanan panjang, kami sampai juga ke puncak bukit Holbung. Salah satu bukit terbaik untuk memandang danau Toba. Meski bagi saya bukan kali pertama, tapi setiap ke sini saya selalu terkagum-kagum dengan keindahannya. Lama kami terduduk menikmati indahnya karya Tuhan ini.



Bukit Holbung, Desa Janji Marhatan, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara.

Sahabat lasak, yang membuat saya sedikit kecewa adalah perilaku oknum pengunjung yang masih saja membuang sampah sembarangan. Tampak puntung rokok, sampah bekas minuman kemasan dan makanan ringan berserak di beberapa sudut bukit. Kita tidak mungkin mengandalkan petugas kebersihan untuk membersihkannya. Alangkah sayang jika keindahan bukit Holbung, tercoreng oleh adanya sampah yang berserakan di sekitar bukit.

Air Terjun Efrata

Setelah bukit Holbung, perjalanan belumlah usai. Untuk menyejukkan badan akibat paparan surya, kami singgah di air terjun Efrata. Air terjun yang bertingkat-tingkat ini terlihat sangat eksotik. Tumpahan air yang melebar menyusuri bebatuan, melepaskan air tampiasnya ke wajah-wajah kami. Seketika badan menjadi sejuk.

Air Terjun Efrata, Desa Sosor Dolok, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Tomok

Untuk beristirahat dan makan siang, kami singgah di salah satu kedai muslim yang ada di kota Pangururan. Kota yang menjadi ibukota kabupaten Samosir ini  berada di tepian danau Toba. Meski Mayoritas penduduk di kota ini bersuku Batak dan beragama Kristen, tetapi makanan halal mudah kita jumpai.

Destinasi kami selanjutnya adalah Tomok. Untuk sampai di Tomok, kami harus berbalik arah melewati Simanindo yang berjarak +- 50 km dari kota Pangururan. Tomok merupakan desa wisata yang cukup populer sejak jaman dahulu. Di sini ada rumah adat Batak, pertunjukan tarian Sigale-gale, makam raja Sidabutar dan museum Batak.

Jika sahabat hendak belanja oleh-oleh souvenir khas Batak, disinilah tempatnya. Berbagai cinderamata ada di kawasan Tomok ini, dari mulai gantungan kunci, pakaian serta kain Ulos.

Yang paling penting jika berbelanja di kawasan Tomok adalah pandai menawar. Jika kita pandai, kita bisa mendapatkan harga murah. Saya membiarkan saja Izah, Zila dan Amri berbelanja sambil melakukan tawar menawar. Hingga mereka mendapatkan harga terbaik.

Tuktuk Siadong Resort

Tempat bermalam yang paling saya rekomendasikan jika sahabat lasak berada di Samosir adalah kawasan Tuktuk Siadong Resort. Kawasan ini banyak sekali pilihan hotel. Dari hotel berbintang hingga hotel yang murah meriah. Seperti kami yang memilih salah satu hotel yang berada di tepian danau Toba untuk bermalam. Oiya sahabat lasak, hotel di kawasan ini banyak yang tidak memakai pendingin ruangan, karena suhu udara di Tuktuk ini dingin sekali hingga mencapai 14 derajat. “Dingin kali ah… huhu :)”

Bukit Indah Simarjarunjung

Pagi yang dingin di Tuktuk membuat kami enggan untuk bangun. Tapi rugi juga rasanya jika tidak melihat penampakan sunrise.  Seiring terbitnya mentari pagi, kami melaju menuju pelabuhan Simanindo. Kami ikut jadwal  kapal ferry pertama menuju pelabuhan Tiga Ras.

Tujuan kami selanjutnya adalah Bukit Indah Simarjarunjung atau di singkat BIS. Bukit ini populer dengan tempat-tempat instagenic yang berlatar belakang pemandangan danau Toba. Memasuki kawasan ini, kita harus membayar parkir mobil sebesar 20K. Sedangkan untuk berfoto di setiap tempat, kita membayar 5K. Ada puluhan tempat yang semuanya keren-keren. Jadi kita harus memilah mana-mana tempat yang sesuai untuk kita berfoto.

Bukit Indah Simarjarunjung – BIS, Jl. Simarjarunjung, Butu Bayu Pane Raja, Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara

Air Terjun Sipiso-piso

Masih lanjut dong sahabat lasak, perjalanan kami  selanjutnya ke sebuah air terjun yang sangat iconic di Sumatra Utara, yaitu air terjun Sipiso-piso. Air dengan ketinggian mencapai 120 meter ini merupakan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia.

 Air Terjun, Sipiso-piso, Desa Tongging, Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Di lokasi ini kita tidak hanya bisa melihat air terjun dari atas panatapan, tetapi kita bisa treking menuju dasar air terjun. Jalan setapak yang turun ke bawah air terjun sudah berupa tangga, tapi kami cukup puas melihatnya dari atas penatapan sambil bersantap siang.

Brastagi

Dari Sipiso-piso kami lanjut menuju kota Medan. Tapi dalam perjalanannya kami sempatkan untuk singgah di kota Brastagi. Kawasan wisata di Brastagi ini cukup ramai. Di kota yang terkenal karena udara sejuknya ini kami hanya sekedar singgah mengelilingi pasar Brastagi dan menikmati lezatnya Jasuke alias jagung, susu dan keju.

Banyak sekali tempat wisata yang di tawarkan di kota Brastagi ini, sebutlah berkuda ke Bukit Gundaling, Pagoda Taman Lumbini , pemandian air panas Sidebuk-debuk serta wisata petik buah strawberry dan jeruk. Sayangnya waktu kami terbatas karena kami tidak mau terlalu malam sampai di Medan.

Masjid Raya Medan

Finally, selamat datang di kota Medan. Di kota Medan ini kami tak banyak baktifitas, karena Izah, Zila dan Amri akan melanjutkan perjalanan menuju ke Aceh dengan bus. Jadi kami hanya melewati Istana Maimun dan shalat magrib di Masjid Raya Almashun, serta makan malam bakso Amat di jalan Juanda.

Masjid Raya Al Mashun, Jl. Sisingamangaraja No.61, Mesjid, Kec. Medan Kota, Kota Medan, Sumatera Utara

Dua hari bersama dalam sebuah perjalan tentunya banyak cerita yang kami alami. Ada kisah petugas hotel yang lupa mencatat booking_an kami, perayaan ulang tahun di dalam mobil, serta ulah _driver mas Dedek yang malu-malu sehingga jadi bahan kami bercanda. Selamat jalan Izah, Zila dan Amri, selamat sampai tujuan dan tentunya kami rindu kalian.

Selasa, 04 Februari 2020

“Lasaklah …  sebanyak,  sebisa dan sejauh mungkin,  karena hidup bukan diam di satu tempat”

Kaki Lasak : Travel & Food Blogger




 



Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Kaki Lasak
Instagram kaki lasak
Website : kakilasak.com
Youtube : Kaki Lasak Crew
Whatsapp +6282166076131