“Hallo sahabat lasak, saya do’akan sehat selalu ya, biar bisa jalan-jalan terus demi mengejar si dia yang semakin jauh.. halah haha”
Sahabat lasak pernah gak punya pengalaman yang mendebarkan saat jalan-jalan. Misalnya nyaris ketinggalan pesawat, nyasar saat mendaki gunung atau terkunci di kamar toilet stasiun. Wah, pastinya cerita-cerita mendebarkan itu tak terlupakan dan jadi kenangan indah. Nah, cerita lasak saya kali ini bisa di bilang ngeri-ngeri sedap juga loh. Bahkan kalau mengingat kejadiannya saya merinding lagi huhu. Biar gak penasaran, inilah cerita lasak saya menjelajahi pulau Keluang, pulau dengan gua purba yang berada di kabupaten Aceh Jaya, provinsi Aceh.
Agenda Perjalanan
Sejak gua pulau Keluang tampil di media sosial, saya mulai sibuk mencari kawan untuk menjelajahi pulau Keluang. Beruntung sahabat saya Yasir selalu bisa diandalkan. Ia mengumpulkan informasi dan mendapatkan kawan untuk menjelajahi pulau Keluang. Kami gak ramai, yaitu hanya empat orang saja. Ada yang lucu sebelum kami berangkat, maksud hati supaya bisa jalan lebih awal tanpa saling tunggu, kami sepakat bermalam disalah satu rumah anggota. Tapi justru malamnya kami begadang sehingga semua bangun kesiangan. Hadeehh…
Tapi agenda kami tetap berjalan dong, kami bergerak dengan sepeda motor menuju Aceh Jaya yang jaraknya +- 70 km dari kota Banda Aceh. Lets go !!
Desa Keluang – Krueng Tunong
Setelah berkendara santai +- 2 jam, sampailah kami di desa Keluang, Aceh Jaya. Selanjutnya kami akan menuju pelabuhan tempat untuk menyewa perahu. Karena ingin cepat sampai, kami mencoba jalan alternatif, tetapi dugaan kami salah, kami justru malah “nyasar” ke jalan setapak dan berawa. Tapi itulah ya, setiap kejadian selalu ada hikmahnya. Kami berjumpa dengan jembatan gantung yang sangat keren. Meski kayunya sudah lapuk karena di makan usia, jembatan ini tetap ciamik. Sahabat lasak, baru saya tahu kemudian kalau jembatan ini bernama Jembatan Krueng Tunong.
Sepertinya jembatan ini satu-satunya akses supaya kami lepas dari nyasar dan dapat segera sampai di pelabuhan. Jadi mau gak mau kami harus melaluinya. Yasir lah yang dengan pelan mengendarai sepeda motor kami melalui jembatan gantung. Sambil berjalan berlahan setapak demi setapak, saya menyusuri jembatan yang kayunya sudah mulai lapuk ini. Tubuh saya berkeringat dingin saat melangkah karena sebagian papan sudah lapuk dan patah. Oiya sahabat lasak, pemandangan perbukitan dari sungai Krueng Tunong ini sangat indah. Tampak bukit nan asri berselimutkan kabut tipis, sungguh memanjakan mata saya.
Maunya sih bisa berlama-lama, tapi langsung teringat tujuan utama kami. Jadi sesampainya di pelabuhan kami langsung menjumpai pemilik perahu yang akan mengantar kami ke pulau Keluang. Oiya, harga sewa perahu Aceh ini hanya 350.000 rupiah.
Pulau Keluang
Sahabat lasak, jika kamu pernah berada di penatapan puncak Geurutee – Aceh, maka akan tampak dua buah pulau. Pulau sebelah kiri bernama pulau Ujong Seuden, sedangkan yang ada di sebelah kanan bernama pulau Keluang. Rencananya, setelah ke gua pulau Keluang, kami akan lanjut ke pulau Ujong Seudun untuk istirahat. Jadi istilahnya satu kayuh, dua pulau terlewati.
Perahu kami melaju dengan cepat. Ombak semakin lama semakin besar. Setelah perjalanan +- 20 menit, kami sampai di tepian pulau. Pulau Keluang ini tampak seperti batu karang besar. Pada beberapa bagian, tampak celah membentuk gua. Kami sempat juga memasuki sebuah gua dengan perahu, tetapi tidak sampai jauh ke dalam karena ombak yang kurang bersahabat.
Inilah salah satu gua yang kami lewati dengan perahu, harusnya bisa kami telusuri hingga tembus keluar melalui gua lainnya. Sayangnya ombak besar dan air pasang sehingga tidak memungkinkan untuk masuk lebih jauh
Sampailah kami ke lokasi gua Keluang. Di sinilah nyali saya mulai menciut. Betapa tidak, mulut guanya berada di tebing batu setinggi 5-6 meter. Akses menuju mulut gua hanya berupa tangga gantung yang terbuat dari kayu dan tampak tidak kokoh. Melihat kondisi tersebut, saya memutuskan untuk tidak naik ke gua. Di tambah lagi ombak semakin besar dan perahu mulai terombang ambing, huhu.
Satu persatu sahabat saya melompat ke tangga gantung dan naik menuju mulut gua. Saya hanya bisa menatap dari atas perahu dengan jantung yang berdebar-debar. Mereka terus menyemangati saya untuk ikut naik sambil memberi tau cara menaikinya. Saat perahu mendekati tangga gantung, saya mencoba meraih ujung tangga. Tanpa saya duga, tiba-tiba ombak besar menghantam perahu sehingga perahu terlempar menjauh. Saya yang baru saja memegang ujung tangga gantung langsung terlepas dari perahu dan menggantung di bibir tebing dengan hanya berpegangan ujung anak tangga. Wahh.. perasaan saya waktu itu seperti antara hidup dan mati. Lama juga saya menggantung dengan kaki menjuntai berayun-ayun. Sedangkan tepat di bawah saya, laut dalam berwarna biru. Ombak seolah-olah mau menggapai kaki saya, duh ngeriiii. Dalam kepanikan saya mencoba mengumpulkan kekuatan dan konsentrasi. Satu persatu anak tangga saya gapai dengan tangan hingga akhirnya kaki saya bisa menyentuh anak tangga. Alhamdulillah saya masih selamat. Inilah kejadian yang saya ceritakan “ngeri-ngeri sedap” di awal tulisan tadi, sungguh dramatic. Fiuhhhh… 🙁
Gua Pulau Keluang
Saat menegangkan telah berlalu. Kami berempat sudah berada di mulut gua. Kami mulai menjelajahi gua purba Keluang yang eksotik ini. Setelah masuk, barulah tarlihat bahwa gua ini cukup luas. Ada beberapa ruangan dari yang besar hingga lorong-lorong sempit seukuran badan kita. Di bawah batu yang kami pijak pun sebenarnya ada ruang-ruang. Dari bawah ini terdengar jelas suara ombak yang menghantam bebatuan gua. Suaranya seperti suara monster di film-filim, menggelegar dan menggema.
Seperti gua umumnya, gua Keluang dipenuhi stalagtit dan stalagmit yang menghiasi beberapa sudut gua. Pemandangan ini sangatlah indah. Sepenglihatan saya, ada dua ruangan dengan stalagmit dan stalagtit yang sangat besar. Disanalah kami lama berdiam.
Cantik dan eksotik bukan? Saya takjub melihatnya. Menurut cerita pawang perahu kami, di dalam gua ini selain di huni oleh kelelawar, juga ada burung walletnya.
Selesai menjelajah gua, kami kembali menuju perahu. Turunnya tidak sesulit saat naik tadi, karena perahu sudah standby tepat di bawah tangga. Cihuyy 🙂
Ujong Seuden
Puas melihat keindahan gua pulau Keluang dengan drama perjalanannya bukan berarti perjalan kami selesai. Kami singgah ke pulau Ujong Seuden yang bersebelahan dengan pulau Keluang. Sahabat tau gak kalau pulau Ujong Seuden ini dulunya menyatu dengan daratan loh. Tetapi saat tsunami Aceh 2004 lalu, sebagian daratan tergerus oleh tsumani. Bagian daratan yang tersisa inilah yang sekarang ini menjadi sebuah pulau, yaitu pulau Ujong Seudun.
Pantai Ujong Seuden. Tampak sisa pohon kelapa sebagai tanda bahwa dulunya ini adalah daratan.
Sahabat lasak, saat kami “mendarat” di pulau Ujong Seuden, kami bertemu sekelompok pemuda yang sedang camping di pulau. Sebagian dari mereka kami kenali. Beruntungnya, saat kami tiba mereka sedang menyiapkan makan siang. Tampak ada yang sibuk memasak nasi, ada yang meracik bumbu dan sebagian besar asik memanggang ikan. Dengan sedikit basa basi, kami memulai percakapan dan ikut membantu aktifitas mereka. “Pendekatan” kami ini berhasil, kami bergabung untuk makan siang. Wooww… ikan panggang euy.
Sahabat – sahabat kami ini adalah kelompok spearfishing. Mereka sering sekali melakukan ekspedisi di berbagai pulau di Aceh.
Hari menjelang petang. Lelah pun sudah mendera. Saatnya kami pulang ke daratan. Kalau berangkatnya kami hanya berempat, pulangnya kami beramai-ramai. Selalu ada teman baru dalam setiap perjalanan.
Sahabat lasak, di Aceh masih banyak hidden place yang berpotensi untuk dijadikan tempat wisata. Kamu jangan kaget, kalau mendengar sebagian pantai di Aceh ada yang terlarang bagi wisatawan. Hal ini sesuai keputusan gampong atau kampung. Alasan sederhananya, khawatir akan menjadi tempat maksiat. Tentunya kita harus menghargai “kearifan local” tersebut. Seperti lokasi pulau Keluang, di Aceh Jaya ini, yang boleh berkunjung ke pulau hanya laki-laki. Jadi buat kaum perempuan, harus sabar yaa, saat ini kalian hanya bisa menjelajahinya lewat cerita dan foto.
Sabtu, 25 Januari 2020
“Lasaklah … sebanyak, sebisa dan sejauh mungkin, karena hidup bukan diam di satu tempat”
#Kaki Lasak : Travel & Food Blogger
Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Kaki Lasak
Instagram kaki lasak
Website : kakilasak.com
Youtube : Kaki Lasak Crew
Whatsapp +6282166076131
Indah sekali guanya. Tapi tempat masuknya itu, cukup menantang juga sepertinya.
Bang,, udah cocok lah kita kolab buka trip ini hahaha
Haha yuk, tp aku lokalan lohh hehe
Subhanallah, guanya kereeeeeen, eksotisssss. Dulu waktu di kampus, himpunan mahasiswa kami sering melakukan eksplorasi gua. Kami sudah pemetaan gua di Sulawesi Selatan (Maros Pangkep), juga di Kalimantan Barat (Bukit Baka Bukit Raya). Aceh ternyata juga punya gua yang spektakuler. Keren banget mas.
Wahh iya kahh… Keren dong
Di Aceh emang banyak gua, tp blm tereksplore, ini salah satunya hehe
Ya ampun keren banget ya pemandangannya. Warna birunya air seger banget. Kenapa perempuan gak boleh datang kak? Apakah medannya sulit buat kami?
Bukan, takutnya jd tpt maksiat atau ber Ria hehe
Wuih seru banget himanya sering eksplor gua. Menyusuri gua-gua eksotik itu salah satu impian aku waktu muda.
Wahhh cocok nih kemari hahaa
Tp saat ini masi untuk lelaki yg boleh dtg hehe
Pulau Keluang dll duuuh cantik2 amat ya. Warna air lautnya dari kejauhan biruuuuuu bening gitu. Harga sewa perahu 350K itungannya terjangkau lah ya kan bisa rame2 senng banget pastinya menyusuri gua2 dan spot2 keren 😀
Iya, airnya kebiruan, tp saya sih serem coz ga pande brenang hehe
350K bisa sharing 5 orang murah lah hehe
MasyaAllah bagus kali ini bang..
Kalo mau dibilang instagramable, ya pasti banget..
Seru ya bang sampe ada adegan gelantungan kayak jembatan putus anak sekolah mau nyebrang, hehe..
Beruntung banget bisa main ke tempat seru gitu..
Iya, lasak kali ya kan hehe
Ngeri sih memang kl bayangkannya lagi hehe
Karena ngeri itu lah jadinya pengalaman tak terlupakan ya kan bang
Betoll haha
Duh mas Sani aku bacanya kok ikut nderedek, alhamdulillah masih selamat ya mas. Itu pemandangan yg di lihat dr jembatan gantung bagus bgt ya, air nya juga biru bgt trus juga pulau Ujong Seudun, jadi pengen traveling ke Aceh. Smoga terkabul aamiiiin
Aminnn moga ya mbak leha hehe
Aceh tak ada abis-abisnya menceritakan keindahan. Luar biasa
Iya hehe
Makasih ya Gina 😁👍
Sama-sama, semoga saya bisa ke Aceh. Soalnya penasaran melihat keindahan di aceh hanya dari layar kaca dan cerita. Hehehe
Masya Allah.. Takjub dan kagum nggak habis-habis melihat pemandangannya terutama foto-foto dalam gua. Perjuangan banget ya supaya bisa sampai ke sana. Lelahnya pun terbayar sudah dengan pemandangan sebagus itu..
Iya, terbayar perjuangannya , demi melihat gua yang buat penasaran hehe
Duh tulisan nya kak Lasak bagus bagus, travelling nya bikin ngiler
Apalagi foto fotonya, bikin betah bacanya
Hehe, makasih yaaaa
Banyak cerita perjalanan aja
Tapi bnyk di Aceh and Medan hehe
Bang, airnya memang sebiru itu kah? Cantik banget, MasyaAllah … Aku ikutan merinding waktu dirimu gelantungan di tangga kayu itu tadi. Eh tapi, tangga kayunya lumayan kuat berarti, ya?
Destinasi wisata apa saja sih yang hanya boleh dikunjungi oleh laki-laki? Yaaah, biarpun belum tahu kapan mau eksplor Aceh, biar kalau suatu saat kesana, nggak kecewa gitu, hihihi …
Iya, biruuu, indah sih tp serem karena ga tampak bawahnya, lsg biru gitu
Wisata yg hanya untuk lelaki biasanya pantai yg di pelosok
Bahkan ada juga yg bukan unt wisata, pdhl pantainya bagus
Hihihi hi … Saya juga penasaran dengan destinasi yang dilarang dikunjungi Perempuan
Semakin dilarang, semakin ingin tahu
Betullll haha
Untungnya selamat ya Bang dari “kejadian” yang ngeri-ngeri syadap itu. Btw seru yah perjalanannya. Goa yang ada di Pulau Keluang ini kelihatan eksotik sekali maa. Syaa Allaah, pemandangan pulaunya juga indah.
Alhamdulillah selamat,
Terobati sama view2 nya hehe
Iya Bang. Viewnya emang indah sekali. Saya liat fotonya aja sampai “ngiler” berasa pengen juga deh menjelajah gua Pulau Keluang ini.
Hehe sayangnya maaih untuk lelaki saja nih hihu
Kearifan local mesti di hormati huhu.moga kedepan bisa unt umum. Amin
Waaauuuww asli tercengang Bang sama hasil jepretannya. Kereenn banget tempatnya, beneran keren!
Apalagi bs menikmati ikan bakar begitu 😀 ini yang dinamakan bener-bener petualangan ya?
Dan aku kalau lewat jembatan itu sudah pasti tulang kaki ngilu semua, pasti merem itu di atas motor sampai ujung hahahaha
Iya, penduduk setempat udah biasa lalu lalang, tapi bagi kami … Haduhh, jalan aja susah imbangin, pa lg naik kereta eh motor hehe
Menikmati ikan bakar, hmm kesukaan, tegang baca review nya tapi asyik
Iya, ikan segar hasil tangkapan..
Dimakan saat capek n lapar
Mantabs hihi
Jembatan dan sekitarnya canti ya..guanya juga eksotik, sayang perempuan enggak bisa mengunjunginya. Tapi mesti kita hormati aturan yang berlaku karena ada maksud mulia di balik itu.
Kebayang waktu berpegangan di tebing..ngeri ngeri sedep pasti….tapi terbayar saat sampai di guanya nanti.
Keren bener nih Gua Pulau Krlyang Aceh Jaya
Makasih yaa hehe
Kita juga memang menghargai kearifan lokal hehe
Desa Pulau Keluang sangat indah ya. Pantai dan tebing karanfnya bikin mata langsung melek dan raga ingin bertandang ke sana.
Elok sekali
Iya, takjub deh.. masih desa bgt. Kl di jawa kan sedesa2 masih kota hehe
Waduh, jadi ikut deg-degan deh ini baca artikelmu pas bagian yang gelayutan di tangga itu. Udah kebayang kaya film action. Tapi worth it sih pas liat bagian dalam guanya ya.
Hehe iya, wahh saya baru inget kata Gelayutan, waktu nulis apa yaaa kata yg pas hehe
Saya ngiler mas lihat ikan bakarnya. Gagal fokus. Etapi guanya juga sangat eksotis. Semuanya deh pokonya.
Indonesia terbaik deh kekayaan alamnya.
Hehehe, penat lapar trus dpat ikan bakar, mantabs emang hehe
Saya baru sekali naik perahu sampan kecil begitu pas di Ancol. Mabuk laut, pusing, mual pas liat permukaan air goyang-goyang.
Kalau ke gua Keluang ngerepotin doang kali ya mas. Padahal pemandangannya bagus banget.
Walahhhh kl gitu cukup liat lewat media sosial aja yaaa hehe
Bagus banget pemandangan di guanya. jembatan gantungnya juga.
Deg deg an baca bagian perahu terbalik dan menggantung di jembatan. Alhamdulillah perjuangannya berbuah mendapat pemandangan yang keren
Iya, salah satu pengalaman berkesan hehe
Makasih udah mampir hehe
Wow, ini bener-bener hidden paradise 😍 itu nyasar, tapi membawa berkah ya, bisa ketemu jembatan tua dengan view yang luar biasa indah. Terus warna lautnya bisa biru tosca gitu.. bagus banget 😍
Iya, warnanya emang biru, cuma kl ada di sana langsung, serem liat air lautnya, soalnya ga tampak bawahnya hehe
Pemandangam di guanya baguuuusss…kalau dilihat di foto. Datang langsung ke sana…emh… aku sih…makasih aja deh 🙈🙈
Hahaha
Aku aja kapok, cukup sekali haha
MasyaAllah itu guanya cantik…
Alamnya cantik yah, kalo dibuka jadi tempat wisata takutnya jadi tempat maksiat tapi yah…
Hehe iyaaaa, soalnya gmn ya
Kearifan lokal hehe
Wah indahnyaaaa.
Apakah semua pantai di Aceh seindah ini?.
Dan ikan bakarnya bikin ngeces berat
Asliii indah bgtttt pantai di sini
Tar pelan pelan aku posting satu persatu haha
Subhanallah, ini indah bangetttt mbak, Wah moga bisa ada rejeki juga eksplore Aceh sekeluarga nih
Aminnnn. Semoga kesampaian yaaaa hehe
MasyaAllah indahnya perbukitan dari sungai Krueng Tunong ya… Wonderful Indonesia…
Btw, menurut saya bukan ngeri² sedap lg pengalaman abang yg bergelantungan itu tp betul² menegangkan. Kerenn
Kalo komen orang Medan nengok foto2 abang ini, aduhmak… keren-keren kali ah fotonya… maen kali ya… super duper kece, hihi
Mauliate godang hehe
Cemana laaa emang view nya kek gitu, bagosss hihi
Ya ampuuun, bagus banget tempatnya. Aku belom pernah denger deh tempat ini. Alhamdulillah jadi tahu. Kepengen banget deh bisa menginjakkan kaki di Gua itu. 🙂
Semoga next di open buat umum ya, termasuk unt perempuan hehe
Nah betul, semoga nanti bisa buka untuk umum dan untuk perempuan. Ini guanya kayak di film-film luar gitu ya. Keren.
Amiinn hehe
Hidden gems ini bertaburan di sepanjang Indonesia, sayang kita malah memilih ke luar negeri saja, saking mahalnya transportasi menuju ke sana
salut sama sahabat lasak dan quotenya : “Lasaklah … sebanyak, sebisa dan sejauh mungkin, karena hidup bukan diam di satu tempat”
Hehe makasihhh
Iya nih, tiket pesawat kita masi mahal yaaa
jadi kapan nih kita diajak jalan bareng? buatin dong program nabung buat man teman blogger juga
Hmnnnn boleh juga yuk
Aku emang ada jadwal tiap th jalan, meski hanya Aceh dan Sumut aja haha
Kalimat pembukanya duh sungguh menampar hahaha “Hallo sahabat lasak, saya do’akan sehat selalu ya, biar bisa jalan-jalan terus demi mengejar si dia yang semakin jauh.. halah haha”
Iya juga sih kadang tersesat itu selain deg-degan, tapi malah ketemu sesuatu yang indah. Kayak masnya yang ketemu jembatan krueng tenong yang pemandangan pengunungan serta sungainya indah walau jembatannya udah lapuk ya. Tapi difoto mah yang keliatan masih indah dan kokoh 😀
Astaga aku ikut deg-degan waktu masnya mau naik tangga gantung tapi ada ombak. Ngeri. Alhamdulillah gak kenapa-napa ya. Tapi itu asli dalam guanya indah banget deh, masyaallah. Tapi ternyata cuma buat laki-laki ya pulau Keluang ini. Aku enggak bisa ke sana dong huhu. Padahal pengen merasakan naik perahu di atas air lautnya yang biru itu.
Wah asli nih baca detail hehe
Sebenarnya seram loh laut biru itu. Ga keliatan bawanya, takut aja tetiba ada hiu atau makhluk apa gitu hahaha
Makasih loh mbak
Masya Allah keren banget. Berkunjung ke sini bikin pikiran fresh. Meskipun lelah untuk menuju ke sana, tapi lihat pemandangannya bikin betah berlama-lama.
Hehehe bener bgt
Bayangin sulitnya akses ksana saya jadi nyerah kayaknya cukup sekali haha
MasyaAllah, ini perjalanan yang mendebarkan berbuah pemandangan indah dan pengalaman seru ya, Kak. Bagus bangeeet. Semoga jembatan Krueng Tunong segera dibenerin biar bisa dilintasi dengan aman sambil menikmati pemandangan yang luar biasa cantiknya itu.
Iya, saya juga berharap gitu. Jembatannya sangat panjang dan masih di lewati penduduk
Dan viewnya kecee
Yahhhh, penonton kecewaaaa 🙂
Ternyata perempuan ga boleh ke mari yhaaa
Beklaaahhh, semoga suatu hari nanti, aturannya direvisi 🙂
Hihi iyaaaaa
Semoga ya aminn
Ya Allah … kejadian menggantung itu bukan ngeri-ngeri sedap lag tapi ngeri-geri banget …. duh …. alhamdulillah selamat dan bisa menikmati perjalanan ya Bang.
Iya, alhamdulillah huhu
Tak terlupakan hehe
Wow. Bagus banget itu pintu guanya di atas. Adrenalin ikut berpacu ya kalau ke gua ini. Saya juga suka menjelajah gua, baru beberapa saja sih di Jawa Barat. Tapi memang gua alami itu lebih indah ya. Sayang banget, perempuan gak boleh ke sini..
Iya bgs dan masi alami. Iya masi terjaga hehe
Bener bener macu andrenalin hehe
Kalau menjelajah kek gini, memang demennya bareng-bareng. Ya meskipun ternyata perempuan tak bisa, minimal daku udah bisa menikmati keseruan dari tulisan kakak 😁
Iya betul, enaknya rame-reme. Semoga kelak di buka untuk wisata umum ya hehe
Masha Allah…
Sudahlah disuguhi pemandangan indah, bebatuannya yang super keceh, plus bisa makan ikan bakar pula!
Nikmat mana yang bisa kita dustakan ya.
Iya, alhamdulillah
Setiap ada kesusahan selalu ada jalan hehe
Dan selalu ada bayaran yang setimpal untuk itu ya, masha Allah.
Sungguh indah Indonesiaku, terbentang dari Sabang sampai Merauke 🙂
yang baca pun ikut deg2an bang! hahaha itu bagus kali yaaaa jembatannya tapi membayangkan melewatinya yg panjang itu yaAllah 😔 makin banyak lokasi wisata yg dijalani kaki lasak, smoga semakin lasak! haha
Iya nih, suka aja ke tempat2 yg plosok n nyasar2 hehe
Kalau ditelusuri lebih lagi Aceh ini seperti surgawi Indonesia. Mantap. Lihat pemandangannya buat menyegarkan.
Betul, banyak bgt hidden placenyaaa hehe
Mungkin karena aksesnya yang sulit ya?
Ditambah belum banyak orang yang tahu
Iya, akses susah, banyak yg belum tereksplore juga trus masi banyak warga yg blm sadar wisata hehe
Wah salut sama keberanian kalian menyeberangi jembatan seramping itu dengan menggunakan motor. Plus ngeri betul ngebayangin isaat bergelantungan, untung ya tangan kuat berpegangan. Dan endingnya, luar biasa, perut kenyang, hati senang, dapat kawan. Walhamdulillah.
Hehehe, dibalik kesusahan ada kesenangan, gitulah kira2 . Tp nagih pigi2 nyaaa haha
jembatan kayunya apa gak ada anggaran perbaikannya ya. kok ngeri gitu mana jembatannya panjang banget, tp kayunya dah lapuk. duh kalau pas ada yg bolong lalu jatih, gimana 😆
Saya juga mikir gitu. Soalnya masi di pake dan kasian kudu hati2. Moga segera di perbaiki hehe
Huhuhu… Telat kali aku kenal abang lah!Dulu waktu masih tinggal di Aceh, abang kemana aja, sih? Coba udah kenal kita, pasti klabang bisa jadi guide trip kami ke berbagai tempat indah di Aceh ya?
Sebel, deh! Ku blm pernah ke sini, nih! Keren banget, ya, Bang?
Aceh keren dong hehe
Banyak hidden place mya lohhhh hehe
Sempat terniat kalau suatu hari nanti diizinkan ke Aceh mau jalan-jalan ke Pulau Keluang ini, ternyata hanya dibolehkan buat laki-laki ya. Jadi hanya bisa mupeng menikmatinya dari cerita dan foto 🙂
Aku baru sekali ke Aceh, itu juga hanya di Banda Aceh dan ke Museum Tsunami.
Wahhh kl ksini lagi tar explore nature nya ya
Keren2 looooh hehe
Promo euy
Aku dulu pernah ketinggalan kereta,, duh nyesek bgt rasanya..
Tapi jd pelajaran berharga, hrs dtg min 1 jm dari jm keberangkatan
Iya, ngenees bgt kan hehe
Tp itulah ya, jd pelajaran hehe
Subhanallah ini sih indahhh banget, suami kalo liat ini langsung jiwa adventurernya pengen segera ajakin anak istrinya kesini, dan istrinya ini harus olahraga dengan penuh semangat biar pas hari H travelling dateng, badan makin fitttt 😀
Hahahahaa
Seruuuu pacu andrenalin hehe
Yuk rame2, tp sementara ni cewek ga bisa hehe
Ya Rabbi.. pengen banget ke Aceh Jaya. Udah dari lama oengen kesana cuma gak ounya temen lokal yang bisa diajak jadi guide. Bang Sani punya kontak yang bisa diajakin main ke Pulau Keluang?
Kami on the spot aja sewa kapal nelayan hehe
Tp skrg hanya untuk cowok kak ya hehe
Ih gilak seru kali bang 😍 makasi udah mengabadikannya, baru tau kalo bbrp lokasi wisata memang dijaga, kereeen, jgn kayak di Lombok ya kan huhu
Iya sih, saya cenderung setuju juga di jaga. Kl di buka umum bisa rusak hehe
Wah, pasti seru ini, saya waktu ke Aceh hanya di kotanya aja, nggak kemana2… Mudah2an suatu hari nanti bs jalan2 ke sana.
Kotanya pun bgs. Trus ke Sabang. Semoga bisa datang lg ekplore naturenyaa hehe
Aceh banyak sekali destinasi wisatanya yah, dan semuanya indah – indah. jadi ingin berkunjung ke Aceh.
Iya betul
Banyak yg masih alami
Moga bisa ke Aceh ya mbak hehe
subhanallah pemandangannya bagus sekali tapi itu jembatannya serem bgt, alau saya yang lewat situ bisa gak berani jalan hehe btw semoga next saya bisa destinasi ke Aceh 🙂
Iya, saya aja braninya jalan aja. Motor kawan yg bawain pelan2.
Amiin moga bisa ke Aceh ya
Bang, ikan bakarnya enak dan segar pasti dinikmati sambil memandang lautan lepas ya.
Dan beneran indah alam Aceh ini. Gua Pulau Keluang Aceh Jaya yang memesona, meski saya hanya bisa membayangkan saja karena tidak diijinkan bertandang ke sana
Hehehe, iya untuk saat ini hanya lelaki yg bisa masuk. Tp emang bkn tpt wisata.
Penat trus makan ikan bakar segar emang sedap hehe
Airnyaaa.. biru sekali..
Butuh usaha sekali ya ke lokasinya. Apalagi bagian ombak mengenai kapalnya.. deg2an saya bacanya
Iya, soalnya saya bukan petualang sebenarnya, cuma ikut2 aja kemana mana, jadinya mental kurang haha
Aku salah fokus dengan sapaannya, sahabat lasak maksudnya apa mba Lasak? Btw aku menikmati sekali tulisannya membayangkan lautannya yg biru paati cakep banget aslinya
Lasak tu artinya ga bisa diam, bahasa melayu hehe
Iya, tu emang biru, tp serem sebenarnya karena dasarnya ga tampak
Wow. Bagus banget itu pintu guanya di atas. Adrenalin ikut berpacu ya kalau ke gua ini. Saya juga suka menjelajah gua, baru beberapa saja sih di Jawa Barat. Tapi memang gua alami itu lebih indah ya. Sayang banget, perempuan gak boleh ke sini..
Iya, penuh tantangan hehe
Semoga kedepaan dijadikan tpt wisata, karena saat ini memang bukan tpt wisata hehe